Warta

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Muharram 1446 H Jatuh pada Senin 8 Juli

Sabtu, 6 Juli 2024 | 20:21 WIB

Lembaga Falakiyah PBNU Ikhbarkan 1 Muharram 1446 H Jatuh pada Senin 8 Juli

Ilustrasi rukyatul hilal (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung 

Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan 1 Muharram 1446 H jatuh pada Senin, 8 Juli 2024. Hal tersebut berdasarkan pantauan rukyatul hilal, Sabtu (6/7/2024).

 

Penyelenggaraan rukyatul hilal tersebut dilaporkan bahwa perukyat Nahdlatul Ulama se-Indonesia tidak melihat hilal.

 

“Sebagai tindak lanjutnya maka awal bulan Muharram 1446 H bertepatan dengan Senin Legi, 8 Juli 2024 (mulai malam senin), atas dasar istikmal,” sebagaimana keterangan tertulis yang diterima NU Online Lampung

 

LF PBNU menginstruksikan agar Lembaga Falakiyah PWNU dan PCNU se-Indonesia agar bertindak aktif menyebarkanluaskan pengumuman awal bulan Muharram 1446 H ini kepada warga Nahdlatul Ulama khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing-masing.

 

Dari 19 titik lokasi rukyatul hilal, dilaporkan bahwa semua tidak melihat hilal, di antaranya karena langit mendung, hujan, dan berkabut yang terjadi di berbagai wilayah Indonesia.

 

Adapun data hisab hilal LF PBNU pada 29 Dzhijjah 1445 H atau atau bertepatan dengan Sabtu Wage, 6 Juli 2024 M adalah 4 derajat 10 menit 04 detik dengan elongasi 7 derajat 43 menit 48 detik dan lama hilal di atas ufuk 20 menit 25 detik. 

 

Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Sabtu Wage 6 Juli 2024 M pukul 05:56:58 WIB. Sementara itu, letak hilal berada pada 27 derajat 33 menit 14 detik utara titik barat dengan kedudukannya pada 4 derajat 54 menit 33 detik utara Matahari dan keadaannya miring ke utara. Letak Matahari sendiri saat terbenam pada 22 derajat 38 menit 41 detik utara titik barat. 

 

Data hilal ini juga berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama. 

 

Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 2 derajat 56 menit dan elongasi hilal hakiki 6 derajat 54 menit, serta lama hilal di atas ufuk 14 menit 42 detik.

 

Sementara tinggi hilal terbesar terjadi di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 5 derajat 33 menit, elongasi hilal hakiki 8 derajat 09 menit, dan lama hilal di atas ufuk 25 menit 46 detik. 

(Dian Ramadhan)