Warta

KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025

Ahad, 22 Juni 2025 | 18:40 WIB

KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali Terpilih Jadi Rais dan Mudir JATMAN Lampung pada Muswil 2025

Logo JATMAN. (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung 

KH Saifuddin Zuhri dan KH Muhtar Ghozali terpilih sebagai Rais dan Mudir Idarah Wustho Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah (JATMAN) Provinsi Lampung pada Musyawarah Wilayah (Muswil).

 

Muswil tersebut diselenggarakan di Pondok Pesantren Baitul Mustaqim, Sidomulyo, Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah pada Ahad (22/6/2025).

 

Pemilihan tersebut dilaksanakan melalui proses AHWA, adapun AHWA dengan Ketua Sekretaris Umum Idaroh Aliyah JATMAN Pusat KH Ali M Abdillah, kemudian anggota yaitu Habib Asad Assegaf, KH Shodiqul Amin, Gus Kholiq, Gus Dahlan Rosid, serta kiai dan mursyid. 

 

Agenda Muswil mencakup pembacaan laporan, sidang pleno, pembentukan tim AHWA dan tim formatur, serta pengesahan program kerja kepengurusan periode mendatang.

 

Sebelumnya dalam pembukaan, KH Ali M Abdillah menegaskan pentingnya menjaga sanad dan amaliyah thariqah agar tidak tercerabut dari akar ruhaniyah dan keilmuan yang otentik.

 

Sementara itu, Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Lampung, H Puji Raharjo, menyampaikan pentingnya kehadiran thariqah mu’tabarah sebagai penyejuk hati dan penuntun umat dalam menjawab tantangan zaman. 

 

Ia juga menekankan bahwa JATMAN merupakan pilar ruhaniyah Nahdlatul Ulama yang memelihara dimensi batiniah dan spiritual umat Islam. 

 

“Thariqah bukan sekadar tradisi, melainkan jalan suluk untuk menyucikan jiwa, membentuk akhlak, dan menuntun umat menuju Allah dengan bimbingan para mursyid yang bersanad,” ujarnya.

 

H Puji juga mengajak seluruh pengurus dan masyayikh JATMAN untuk memanfaatkan momentum Muswil ini sebagai ruang konsolidasi dan muhasabah ruhaniyah. 

 

Ia berharap kepengurusan yang terpilih dapat membawa keberkahan dan mampu menjawab dinamika umat di era disrupsi.

 

“Dunia hari ini dilanda tidak hanya krisis ekologi dan teknologi, tetapi juga krisis makna. Maka thariqah harus hadir dalam ruang-ruang sosial, pendidikan, bahkan digital, dengan tetap menjaga adab, sanad, dan kesejukan dakwahnya,” tegasnya. 

 

Tak lupa, ia menyampaikan penghargaan kepada Pemerintah Provinsi Lampung yang terus mendukung kegiatan-kegiatan keagamaan dan spiritualitas umat.

 

“PWNU siap bersinergi dengan JATMAN dalam membangun bangsa melalui pendekatan ruhaniyah yang menyejukkan dan menyatukan,” pungkasnya.