Pendidikan

Tenaga Hakim Masih Kurang, Dirjen Badilag Harapkan Mahasiswa UIN Raden Isi Posisi Hakim di Peradilan Agama

Rabu, 25 September 2024 | 16:43 WIB

Tenaga Hakim Masih Kurang, Dirjen Badilag Harapkan Mahasiswa UIN Raden Isi Posisi Hakim di Peradilan Agama

Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Dirjen Badilag), H Muchlis saat mengisi Kuliah Umum/ Studium Generale Fakultas Syariah UIN Raden Intan, Selasa (24/9/2024)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama (Dirjen Badilag), H Muchlis menyatakan, tenaga hakim terutama di lingkungan Peradilan Agama saat ini masih sangat kurang. Ini menjadi peluang besar bagi lulusan Fakultas Syariah untuk menjadi bagian dari Peradilan Agama.

 

Demikian disampaikan H Muchlis dalam kuliah umum bertema Tantangan Praktik Peradilan di Indonesia bagi Peradilan Agama, Perguruan Tinggi, Mahasiswa, dan Alumni, di Ballroom UIN Raden Intan Lampung, Selasa (24/9/2024). 

 

"Kebutuhan hakim saat ini sebanyak 6312 orang, serta 2099 orang tenaga teknis kepaniteraan. Sementara terdapat 624.337 perkara beban kerja yang ada," katanya, mengutif data tahun 2023.

 

Ia mengajak mahasiswa UIN Raden Intan khususnya Fakultas Syariah, untuk aktif berperan dalam memajukan dan mewarnai Peradilan Agama di Indonesia. Ia menekankan pentingnya kesiapan mahasiswa Fakultas Syariah untuk mengisi posisi-posisi strategis di Peradilan Agama.


“Kita sedang menghadapi era yang penuh tantangan, terutama dalam perkembangan Peradilan Agama yang semakin dinamis dan berbasis teknologi. Saya berharap lulusan UIN Raden Intan nantinya dapat menjadi bagian dari perubahan besar ini, mengisi posisi strategis di Peradilan Agama,” katanya.


Muchlis juga menekankan bahwa perkembangan teknologi, terutama dalam bidang peradilan, semakin dinamis. “Penguasaan teknologi informasi sangat penting di era ini. Saat ini, banyak proses peradilan, termasuk sidang, yang sudah dilaksanakan secara elektronik melalui e-Court. Mahasiswa harus siap menghadapi perkembangan ini agar tidak tertinggal,” kata Muchlis.

 

Ia berharap Fakultas Syariah UIN Raden Intan dapat terus menyesuaikan kurikulum agar sejalan dengan dinamika perkembangan hukum dan peradilan, terutama dalam menghadapi era digitalisasi. 

 

“Kami di Ditjen Badilag siap berkolaborasi dalam penyusunan kurikulum yang relevan dengan kebutuhan dunia peradilan saat ini,” tegasnya dalam kuliah umum yang diselenggarakan Fakultas Syariah UIN Raden Intan tersebut.

 

Acara tersebut dibuka oleh Wakil Rektor II  Safari Daud selaku Plh Rektor, yang mengajak mahasiswa untuk terus giat belajar dan bersaing secara serius. 


“Menjadi ilmuwan itu tidak instan, perlu kerja keras dan ketekunan. Tantangan ke depan semakin berat, terutama dengan adanya bonus demografi. Mahasiswa harus mampu bersaing dan mempersiapkan diri dengan baik,” kata Safari.