Pj Gubernur Lampung Dorong Optimalisasi Bonus Demografi Melalui Seminar Kependudukan
Sabtu, 12 Oktober 2024 | 14:07 WIB

Pj Gubernur Lampung, Samsudin saat menjadi keynote speaker seminar kependudukan dan grand launching population clock (Foto: Istimewa)
Lampung Selatan, NU Online Lampung
Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin membuka seminar kependudukan dan grand launching population clock sekaligus menjadi Keynote Speech di Auditorium Institut Teknologi Sumatera (Itera), Jumat (11/10/2024).
Pj Gubernur Lampung merasa kagum dengan kampus Itera dan menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan seminar kependudukan yang merupakan inisiasi BKKBN Provinsi Lampung, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Provinsi Lampung, serta Institut Teknologi Sumatera.
“Saya baru pertama kali masuk di ITERA ternyata sungguh menakjubkan, dan bangga bisa hadir dalam seminar kependudukan penguatan program Bangga Kencana. Tentunya ini adalah upaya untuk mengoptimalisasikan bonus demografi dan peningkatan SDM menuju Indonesia emas tahun 2045,” ujarnya.
Ia melanjutkan upaya dan langkah-langkah Pemerintah Provinsi Lampung dalam mengoptimalkan bonus demografi dan peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.
“Sesuai arahan Presiden, pembangunan keluarga adalah fondasi utama tercapainya kemajuan bangsa. Generasi yang sehat, produktif dan berkualitas adalah Tujuan Program Bangga Kencana menuju Indonesia Emas 2045 (100 tahun Indonesia Merdeka),” ungkapnya
Menurutnya, rata-rata angka kelahiran total per wanita usia subur harus tetap dikendalikan. Karena angka kelahiran ini berkaitan erat dengan kualitas kesehatan ibu dan anak, kesejahteraan keluarga, dinamika kependudukan, dan stunting.
“Berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia, Angka Nasional Prevalensi Stunting tahun 2023 sebesar 21,5. Turun sebesar 0,1% dibandingkan tahun 2022 sebesar 21,6%,” katanya.
Penurunan stunting 2023 tersebut belum cukup menggembirakan jika dibandingkan dengan target sebesar 18%. Prevalensi stunting Provinsi Lampung mengalami penurunan di atas rata-rata nasional, yaitu 0,3 dari 15,2% (2022) menjadi 14,9% (2023).
Oleh karena itu, Pj Gubernur mengatakan percepatan penurunan stunting 2024, perlu dioptimalkan sebagai upaya pendampingan dengan memperhatikan beberapa hal:
Pertama, fokus pada sasaran Keluarga Beresiko Stunting (KRS) khususnya Ibu Hamil dan Baduta (Bayi Bawah Dua Tahun)
Kedua, pendampingan Calon Pengantin sebagai bentuk intervensi spesifik dan sensitif
Ketiga, penguatan kelembagaan koordinasi dan fungsi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) disetiap tingkatan (Kecamatan dan Desa/Kelurahan)
Keempat, memperkuat kolaborasi lintas sektor untuk melakukan operasional di akar rumput/lini lapangan.
Kelima, mengoptimalkan peran Tim Pendampingan Keluarga (TPK) dalam pelaksanaan pendampingan keluarga.
Pada tahun 2024 ini Rumah Data Kependudukan Tiyuh Pulung Kencana Kecamatan Tulang Bawang Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat mendapatkan Apresiasi Pengelola Terbaik I Tingkat Nasional dalam Rangka Hari Keluarga Nasional ke-31 di Kota Semarang Jawa Tengah.
Samsudin berharap, Kampung Keluarga Berkualitas menjadi sarana bersama dalam melaksanakan revitalisasi Program Bangga Kencana termasuk program Percepatan Penurunan Stunting.
“Melalui Seminar Kependudukan ini, peserta khususnya mahasiswa dapat memperoleh pemahaman yang sama, sehingga terbangun komitmen dalam memperkuat kolaborasi progra, baik ditingkat pemerintah daerah maupun di lapangan,” ujarnya.
“Jangan pernah lelah, jangan pernah berhenti untuk mencari peluang-peluang, untuk membangun Provinsi lampung ini, karena disitulah kehebatan akan muncul pada saat kita dipaksa untuk berbuat sesuatu dan berkarya di Provinsi lampung. Saya berharap ITERA ini menjadi pemikir-pemikir yang bisa menggerakkan provinsi lampung di masa yang akan datang,” pungkasnya.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Lampung Nurizky Permanajati mengatakan tujuan dilaksanakan seminar pendudukan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman serta komitmen dari Mitra pemerintah khususnya perguruan tinggi.
“Acara ini diharapkan dapat menumbuhkan daya tarik kalangan mahasiswa dalam menanggapi berbagai masalah kependudukan dan isu-isu kependudukan yang ada,” katanya.
Ia mengatakan juga sekaligus meningkatkan koordinasi dan konsolidasi program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga kependudukan dan keluarga berencana) dan juga pecepatan penurunan stunting di provinsi Lampung.