Kiai Menjawab

Mana yang Utama Shalat Witir Dua Salam atau Satu Salam?

Sabtu, 15 Maret 2025 | 08:06 WIB

Mana yang Utama Shalat Witir Dua Salam atau Satu Salam?

Penjelasan shalat witir dua kali salam dan satu kali salam (Foto: NU Online)

Kiai, di kampung saya shalat witir dikerjakan dengan dua rakaat salam lalu satu rakaat lagi salam. Apakah boleh shalat witir seperti itu ? Ada yang bilang katanya ini cara witir yang aneh.

 

๐—๐—ฎ๐˜„๐—ฎ๐—ฏ๐—ฎ๐—ป

 

Oleh: Ustadz Ahmad Syahrin Thoriq

 

Shalat Witir disepakati pensyariatannya dan hukumnya sunnah muakkadah menurut pendapat mayoritas ulama.[1] Dan mengenai tata caranya yang dikerjakan dengan tiga rakaat dua salam seperti yang ditanyakan itu bukan hanya boleh, tapi justru itu yang lebih afdhal dari yang dikerjakan dengan hanya satu salam.

 

Meskipun boleh saja witir itu dengan tiga rakaat satu salam, lima rakaat satu salam bahkan ada hadits Nabi yang menyebutkan beliau pernah shalat witir hingga 9 rakaat dengan satu salam.[2] Itu semua dibolehkan termasuk dengan mengerjakan witir hanya satu rakaat juga boleh dalam pandangan mayoritas ulama.[3]

 

๐—ช๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ฟ ๐˜€๐—ฎ๐˜๐˜‚ ๐—ฟ๐—ฎ๐—ธ๐—ฎโ€™๐—ฎ๐˜

Kalangan Syafiโ€™iyyah dan Hanabilah berpendapat bahwa paling sedikitnya shalat witir adalah satu rakaat.[4] Dalilnya adalah :

 

ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ู…ูŽุซู’ู†ูŽู‰ ู…ูŽุซู’ู†ูŽู‰ ููŽุฅูุฐูŽุง ุฎูŽุดููŠูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹

 

Artinya: Shalat malam dikerjakan dua rakaat, dua rakaat. Jika salah seorang dari kalian khawatir subuh tiba, shalatlah satu rakaat sebagai witirย (HRย Bukhari dan Muslim).

 

Berkata al imam Nawawi rahimahullah:

 

โ€Œุฏู„ูŠู„ โ€Œุนู„ู‰ โ€Œุฃู† โ€Œุฃู‚ู„ โ€Œุงู„ูˆุชุฑ โ€Œุฑูƒุนุฉ ูˆุฃู† ุงู„ุฑูƒุนุฉ ุงู„ูุฑุฏุฉ ุตู„ุงุฉ ุตุญูŠุญุฉ ูˆู‡ูˆ ู…ุฐู‡ุจู†ุง ูˆู…ุฐู‡ุจ ุงู„ุฌู…ู‡ูˆุฑ

 

Artinya: Hadits tersebut merupakan dalil bahwa shalat witir yang dikerjakan satu rakaat saja hukumnya sah, ini adalah pendapat mazhab kami dan juga yang menjadi pendapat dari mayoritas ulama'.โ€[5]

 

๐—ช๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ฟ T๐—ถ๐—ด๐—ฎย R๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ฎ๐˜

Witir dengan jumlah tiga rakaat adalah shalat witir yang disebut oleh Syafiโ€™iyyah dan Hanabilah dengan istilahย adna al kamal (yang paling rendah dari kesempurnaan). Artinya, mengerjakan witir itu sudah tingkatan sempurna meski berada di tingkat bawah karena shalat ini boleh dikerjakan dalam rakaat yang lebih banyak lagi.

 

Dan untuk witir tiga rakaat ini, ada riwayat yang menyebutkan Nabi ๏ทบ pernah mengerjakan dengan dua salam dan juga pernah dengan satu salam.

 

a. Dengan satu salam

 

ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูŠููˆู’ุชูุฑู ุจูุซูŽู„ุงูŽุซู ู„ุงูŽ ูŠูŽูู’ุตูู„ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู†ู‘ูŽ.

 

Artinya: Dari โ€˜Aisyah radiallahu โ€˜anha berkata: Adalah Rasulullah ๏ทบ berwitir tiga rakaat, baginda tidak memisahkan antara rakaat-rakaat tersebutย (HRย Ahmad).

 

b. Dengan dua salam

 

ุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽู†ููŠ ุณูŽุงู„ูู…ู ุจู’ู†ู ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุŒ ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ : ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูู’ุตูู„ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุดูŽูู’ุนูู‡ู ูˆูŽูˆูุชู’ุฑูู‡ู ุจูุชูŽุณู’ู„ููŠู…ูŽุฉู ุŒ ูˆูŽุฃูŽุฎู’ุจูŽุฑูŽ ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ูู…ูŽุง ุŒ ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุงู„ู†ู‘ูŽุจููŠู‘ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูู’ุนูŽู„ู ุฐูŽู„ููƒูŽ

 

Artinya: Telah menceritakan kepadaku Salim bin Ibnu Umar: Sesungguhnya Ayahnya memisahkan antara rakaat yang genap dengan rakaat yang ganjil dengan salam, dan Ibnu Umar mengabarkan: โ€˜ Sesungguhnya Nabi ๏ทบ juga melakukan seperti itu (yaitu) memisahkannya dengan satu salamย (HR Thabrani). [6]

 

๐—ช๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ฟ ๐Ÿฑ R๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ฎ๐˜

 

ุนูŽู†ู’ ุนูŽุงุฆูุดูŽุฉูŽ : ุฃูŽู†ู‘ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูุตูŽู„ู‘ููŠ ู…ูู†ู’ ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ุซูŽู„ูŽุงุซูŽ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ ูŠููˆุชูุฑู ุจูุฎูŽู…ู’ุณู ู„ูŽุง ูŠูŽุฌู’ู„ูุณู ุฅูู„ู‘ูŽุง ูููŠ ุงู„ู’ุฎูŽุงู…ูุณูŽุฉู ููŽูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ู

 

Artinya: Dari Aisyah,ย bahwa Rasulullah ๏ทบ melaksanakan shalat malam sebanyak tiga belas rakaโ€™at dan berwitir lima rakaโ€™at. Beliau tidak duduk (membaca tasyahud) kecuali pada rakaโ€™at yang kelima, lalu salamย (HRย Ahmad).

 

๐—ช๐—ถ๐˜๐—ถ๐—ฟ ๐Ÿณ R๐—ฎ๐—ธ๐—ฎ๐—ฎ๐˜

 

ุนูŽู†ู’ ุฃูู…ู‘ู ุณูŽู„ูŽู…ูŽุฉูŽ: ูƒูŽุงู†ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู… ูŠููˆุชูุฑู ุจูุฎูŽู…ู’ุณู ูˆูŽุจูุณูŽุจู’ุนู ู„ุงูŽ ูŠูŽูู’ุตูู„ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูŽุง ุจูุณูŽู„ุงูŽู…ู ูˆูŽู„ุงูŽ ุจููƒูŽู„ุงูŽู…ู

 

Artinya: Dari Ummu Salamah, Rasulullah ๏ทบ shalat witir dengan lima dan tujuh rakaat yang tidak dipisah dengan salam atau bicara (HRย Nasai).

 

Dan demikian juga ada riwayat beliau shalallahuโ€™alaihi wassalam shalat witir dengan 9 rakaatย [7], 11 rakaat [8], dan 13 rakaat. [9]

 

๐—™๐—ฎ๐˜€๐—ต๐—ฎ๐—น ๐—ฑ๐—ฎ๐—ป ๐—ช๐—ฎ๐˜€๐—ต๐—ฎ๐—น

Dan pelaksanaan witir dengan tiga, lima, tujuh, sembilan rakaat dan seterusnya ini terbagi menjadi dua, yakni yang disebut fashl dan washl.

 

Fashal artinya witir yang dikerjakan dengan dikerjakan secara terpisah-pisah oleh salam. Jika tiga rakaat berarti dua rakaat salam, lalu ditambah satu rakaat lagi. Jika lima rakaat, dua rakaat salam, lalu dua rakaat salam lagi dan ditutup dengan satu rakaat, demikian seterusnya.

 

Sedangkan washal, artinya shalat witir dikerjakan dengan cara bersambung, tiga rakaat shalat ditutup hanya dengan satu salam, lima rakaat satu salam, demikian seterusnya.

 

Manakah yang afdhalย antara witir dengan fahsal atau washal?

Menurut mayoritas ulama, yang afdhal dalam mengerjakan witir adalah dengan cara fashal alias salam di setiap dua rakaatnya, lalu ditutup satu rakaat. Disebutkan dalam al Mausuโ€™ah:

 

ูˆู‚ุงู„ูˆุง: ุฅู† ุงู„ูุตู„ ุฃูุถู„ ู…ู† ุงู„ูˆุตู„ุŒ ู„ุฒูŠุงุฏุชู‡ ุนู„ูŠู‡ ุงู„ุณู„ุงู… ูˆุบูŠุฑู‡.

 

Artinya: Dan mereka mengatakan, sesungguhnya fashal lebih afdhal dari washal. Karena di dalamnya ada tambahan salam dan selainnya. [10]

 

Berkata al imam Nawawi rahimahullah:

 

ูˆุฃู† ุงู„ุตุญูŠุญ ุนู†ุฏู†ุง ุฃู† โ€Œุงู„ูุตู„ โ€Œุฃูุถู„ ูˆู‡ูˆ ู‚ูˆู„ ุงุจู† ุนู…ุฑ ูˆู…ุนุงุฐ ุงู„ู‚ุงุฑุฆ ูˆุนุจุฏ ุงู„ู„ู‡ ุจู† ุนูŠุงุด ุงุจู† ุงุจูŠ ุฑุจูŠุนุฉ ูˆู…ุงู„ูƒ ูˆุงุญู…ุฏ ูˆุงุณุญู‚ ูˆุฃุจูŠ ุซูˆุฑ ูˆู‚ุงู„ ุงู„ุฃูˆุฒุงุนูŠ

 

Artinya: Dan sesungguhnya yang shahih di sisi kami (Syafiโ€™iyyah) bahwa yang afdhal adalah (witir) dengan cara fashal. Dan ini juga adalah pendapat Ibnu Umar, Muโ€™adz al Qari, Abdullah bin Ayyasy, imam Malik, imam Ahmad, imam Ishaq, Abu Tsauri dan juga Auzaโ€™i. [11]

 

Berkata al Qahthani al Hanbali rahimahullah:

 

ู‚ุงู„ ุดูŠุฎ ุงู„ุฅุณู„ุงู… ูŠุฎูŠุฑ ุจูŠู† ูุตู„ู‡ ูˆูˆุตู„ู‡ ูˆุตุญุญ ุฃู† ูƒู„ูŠู‡ู…ุง ุฌุงุฆุฒ... ู„ูƒู† โ€Œุงู„ูุตู„ ุฃูุถู„ ู…ู† ุงู„ูˆุตู„

 

Artinya: Dan telah berkata Syaikhul Islam : dan boleh dipilih antara mengerjakan (witir) secara fashl atau washal dan yang shahih kedua cara ini dibolehkan... Akan tetapi mengerjakan secara fashal (dengan terpisah-pisah oleh salam) lebih utama dari washal (dengan satu salam). [12]

 

Dalil bahwa melakukan fashal dalam witir lebih afdhal dari washal adalah hadits-hadits berikut ini:

 

1. Dari Ibnu Umar radhiyallahu 'anhuma, ia berkata:

 

ุฃู†ู‘ูŽ ุฑุณูˆู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุตู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนู„ูŠู‡ ูˆุณู„ู‘ูŽู… ูƒุงู† ูŠูุตูู„ู ุจูŠู†ูŽ ุงู„ุดู‘ูŽูุนู ูˆุงู„ูˆูุชู’ุฑู

 

Artinya: Rasulullah ๏ทบ shalat dengan memisahkan antara rakaat yang genap dan yang ganjilย (HRย Ibnu Hibban).

 

2. Dari ummul mukminin Aisyah radhiyallahu โ€˜anha, ia berkata:

 

ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกู ูˆูŽู‡ููŠูŽ ุงู„ูŽู‘ุชููŠ ูŠูŽุฏู’ุนููˆ ุงู„ู†ูŽู‘ุงุณู ุงู„ู’ุนูŽุชูŽู…ูŽุฉูŽ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ููŽุฌู’ุฑู ุฅูุญู’ุฏูŽู‰ ุนูŽุดู’ุฑูŽุฉูŽ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุฉู‹ ูŠูุณูŽู„ูู‘ู…ู ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ูƒูู„ูู‘ ุฑูŽูƒู’ุนูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูˆูŽูŠููˆุชูุฑู ุจููˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ุฃุฎุฑุฌู‡ ู…ุณู„ู….

 

Artinya: Dahulu, Rasulullah ๏ทบ shalat antara setelah selesai shalat Isya`, yaitu yang disebut oleh orang-orang dengan โ€“ al-โ€˜atamah โ€“ sampai fajar sebelas rakaat dengan salam setiap dua rakaat dan berwitir satu rakaatย (HRย Muslim).

 

3. Dari Ibnu Umar radhiyallahuโ€™anha, ia berkata:

 

ุตูŽู„ูŽุงุฉู ุงู„ู„ู‘ูŽูŠู’ู„ู ู…ูŽุซู’ู†ูŽู‰ ู…ูŽุซู’ู†ูŽู‰

 

Artinya: Shalat malam dua rakaat dua rakaatย (HRย Bukhari dan Muslim).

 

๐—ž๐—ฒ๐˜€๐—ถ๐—บ๐—ฝ๐˜‚๐—น๐—ฎ๐—ป

Maka jelas bahwa mengerjakan shalat witir yang tiga rakaat dengan dua salam bukanlah cara shalat yang aneh, justru ini adalah yang dipandang lebih utama oleh jumhur ulama. Malah yang aneh itu kalau ada yang menuduh sesuatu yang lazim dan lumrah dengan sebutan aneh.

 

Demikian, wallahu aโ€™lam.
___
[1] Al Mausuโ€™ah al Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (27/291), Fiqh al Islami wa Adilaltuhu (2/1009)
[2] HR. Muslim dalam Kitab Shalatul Musafirin Wa Qashriha no. 1233.
[3] Al Mughni li Ibn Qudamah (2/150)
[4] Al Mausuโ€™ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (27/294)
[5] Syarah Shahih Muslim (6/19)
[6] Ibnu Hajar dalam Fath al Bari (2/482) mengatakan bahwa Isnad hadits ini kuat.
[7] HR. Abu Dawud No.1145
[8] Dalam musnad imam Ahmad no. 23901
[9] HR. Muzaniy dlm Kitab As Sunan Al Ma'tsurah Riwayah Al Muzani, no. 53.
[10] Al Mausuโ€™ah Fiqhiyyah al Kuwaitiyyah (27/295)
[11] Majmuโ€™ Syarh al Muhadzdzab (4/24)
[12] Al Ihkam Syarh Ushul Ahkam (1/292)