• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Syiar

Membaca Qunut saat Witir Separuh Terakhir Ramadhan, Apakah Ada Dalilnya?

Membaca Qunut saat Witir Separuh Terakhir Ramadhan, Apakah Ada Dalilnya?
Membaca Qunut saat Witir Separuh Terakhir Ramadhan, Apakah Ada Dalilnya? (SUmber foto: Nu Onlie Jatim)
Membaca Qunut saat Witir Separuh Terakhir Ramadhan, Apakah Ada Dalilnya? (SUmber foto: Nu Onlie Jatim)

Dua hari kedepan, umat Islam akan memasuki separuh bulan suci Ramadhan (Nisfu Ramadhan) hingga genap sebulan penuh, maka umat Islam yang melaksanakan shalat tarawih akan membaca doa qunut di akhir shalat witir. 

 

Apakah hal ini ada dalilnya di zaman Nabi atau sahabat atau tabiin dan ulama salaf?

 

Mengenai hal ini, ada banyak sekali dalil yang bisa kita jumpai dan dijadikan sebagai dalil dari pembacaan doa qunut di akhir shalat witir pada separuh Ramadhan. Salah satu yang dapat kita jumpai adalah atsar (perkataan sahabat Nabi) yang diriwayatkan oleh Abu Daud berikut: 


أن عمر بن الخطاب جمع الناس على أبي بن كعب فكان يصلي لهم عشرين ليلة ولا يقنت الا في النصف الباقى من رمضان. رواه أبو داود 


Artinya: Sesungguhnya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama (dengan imam) Ubay Ibn Ka’b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua (malam 16 Ramadhan hingga seterusnya) (HR. Abu Dawud).

 

Berikutnya, dijelaskan pula di dalam kitab Ma’rifatus Sunan wal Atsar (4/44) dengan mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang mengatakan bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Muslim membaca doa Qunut. Hal ini, lanjut asy-Syafii, pernah dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari. 

قال الشافعي: ويقنتون في الوتر في النصف الآخر من رمضان، وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري 


Artinya: Mereka berqunut di dalam shalat Witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.


Demikian pula, Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar (67) menegaskan hal serupa. Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa Qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan. Selain itu, dia juga memaparkan beberapa versi anjuran ini. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah Qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan. 


ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل 


Artinya: Menurut kami, disunnahkan Qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan Qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan Qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu Qunut pada separuh akhir Ramadhan.


Maka, dari keterangan beberapa redaksi di atas, mengerjakan atau menggunakan doa qunut di akhir shalat witir pada separuh Ramadhan hukumnya sunnah, dan boleh dikerjakan oleh umat Islam. Sedangkan hukum qunut sendiri pada dasarnya adalah Sunnah juga. 

(Yudi Prayoga)


Syiar Terbaru