Warta

Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Universitas Lampung, Bangun Pemilih Cerdas dan Demokrasi Berkualitas

Ahad, 24 November 2024 | 13:46 WIB

Sosialisasi Pendidikan Pemilih di Universitas Lampung, Bangun Pemilih Cerdas dan Demokrasi Berkualitas

Pendidikan pemilih bagi civitas akademika di Gedung Aula A Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung, Sabtu (23/11/2024). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Network for Indonesian Democratic Society (Netfid) Provinsi Lampung menggelar sosialisasi pendidikan pemilih di Gedung Aula A Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Lampung, Sabtu (23/11/2024).

 

Kegiatan tersebut bertema Pemilih Cerdas untuk Demokrasi yang Berkualitas. Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, di antaranya mahasiswa dan para akademisi yang peduli terhadap perkembangan demokrasi di Indonesia.

 

Acara tersebut menghadirkan narasumber kompeten yang terdiri dari perwakilan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lampung Vico Bagja Lukito, Akademisi Hukum Tata Negara dari Universitas Lampung Yusdiyanto, dan Ketua Netfid Provinsi Lampung Kausar Jumahir Lesen.

 

Vico Bagja Lukito dalam sambutannya menekankan pentingnya pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab dalam menjaga kualitas demokrasi. 

 

"Pemilih yang baik tidak hanya memahami hak dan kewajibannya, tetapi juga mampu menganalisis informasi yang ada sebelum mengambil keputusan," ujarnya.

 

Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada masyarakat mengenai proses demokrasi dan pemilu. Melalui penjelasan yang jelas dan komprehensif, peserta diharapkan dapat memahami setiap tahap dalam proses pemilu, mulai dari pendaftaran pemilih hingga pelaksanaan pemungutan suara.

 

"Acara ini juga berfungsi sebagai ajakan kepada masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pemilu mendatang. Dengan meningkatkan kesadaran akan pentingnya suara mereka, diharapkan masyarakat tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku dalam proses demokrasi," ungkapnya.

 

Edukasi tentang cara memilih dengan bijak menjadi fokus utama dalam sosialisasi ini. Ia menjelaskan bagaimana cara mengevaluasi calon pemimpin dan program-program yang ditawarkan, sehingga masyarakat dapat membuat keputusan yang tepat saat berada di bilik suara.

 

"Dalam rangka menciptakan kepercayaan publik terhadap sistem pemilu, penting untuk menyampaikan informasi mengenai transparansi dan keadilan dalam pelaksanaan pemilu. Saya menekankan kepercayaan masyarakat adalah kunci untuk menciptakan lingkungan demokrasi yang sehat," ungkapnya.

 

Dengan adanya sosialisasi pendidikan pemilih ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami hak dan tanggung jawab mereka sebagai warga negara. 

 

Kegiatan ini merupakan langkah awal dalam membangun generasi pemilih yang cerdas dan kritis, sehingga dapat berkontribusi pada terciptanya demokrasi yang berkualitas di Indonesia.

 

Ketua Netfid Provinsi Lampung, Kausar Jumahir Lesen menyampaikan telah terlaksana kegiatan sosialisasi pendidikan pemilu di kalangan civitas akademika, khususnya mahasiswa dengan menghadirkan 3 lembaga penyelenggara pemilu yakni KPU, Bawaslu, dan DKPP.

 

"Semoga kegiatan ini dapat memberikan pengetahuan mendalam terkait peran mahasiswa dalam pemilu," ungkapnya.

 

Netfid Lampung berharap dengan menghadirkan ketiga lembaga tersebut dapat menjawab keresahan di kalangan civitas akademika tentang persoalan kegiatan pemilu, baik dari sisi penyelenggaraan, pengawasan dan quasi peradilan etik serta serta meningkatkan partisipasi mahasiswa demi tercapainya pemilu berkualitas.

 

Dengan semangat kolaboratif antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil, diharapkan Indonesia dapat melahirkan pemilih-pemilih yang tidak hanya cerdas tetapi juga bertanggung jawab dalam setiap proses demokrasi yang berlangsung.

(Andre Rian Dotama)