• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Jumat, 3 Mei 2024

Warta

Prof Mukri Jelaskan Adanya Doa Negosiasi Manusia kepada Allah

Prof Mukri Jelaskan Adanya Doa Negosiasi Manusia kepada Allah
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Mohammad Mukri. (Foto: Istimewa)
Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Mohammad Mukri. (Foto: Istimewa)

Bandarlampung, NU Online Lampung
Dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah  Ayat 286 disebutkan:


لَا يُكَلِّفُ اللّٰهُ نَفْسًا اِلَّا وُسْعَهَا ۗ لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ ۗ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَآ اِنْ نَّسِيْنَآ اَوْ اَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَآ اِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهٗ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهٖۚ وَاعْفُ عَنَّاۗ وَاغْفِرْ لَنَاۗ وَارْحَمْنَا ۗ اَنْتَ مَوْلٰىنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكٰفِرِيْنَ ࣖ


Artinya: “Allah tidak membebani seseorang, kecuali menurut kesanggupannya. Baginya ada sesuatu (pahala) dari (kebajikan) yang diusahakannya dan terhadapnya ada (pula) sesuatu (siksa) atas (kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa,) “Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami salah. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau bebani kami dengan beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Wahai Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Maafkanlah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkaulah pelindung kami. Maka, tolonglah kami dalam menghadapi kaum kafir.”


Menurut Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof H Mohammad Mukri ayat ini menunjukkan bahwa Allah swt tidak akan memberikan segala sesuatu di luar kemampuan hamba-Nya untuk memikulnya. Semua yang diberikan kepada umat-Nya sudah diukur sesuai dengan kemampuannya. Jika seseorang merasa keberatan, Allah pun sudah memberikan kesempatan baginya untuk mengadu (negosiasi) agar Allah meringankan beban yang dipikulnya.


“Ayat ini semacam menjadi doa negosiasi dan permohonan keringanan. Jika kita lupa atau salah agar tidak dihukum dan tidak diberi beban-beban berat seperti umat-umat terdahulu,” ungkapnya dalam diskusi di kediamannya pada Jumat (15/4/2023) malam.


Prof Mukri pun menjelaskan bahwa agama Islam adalah agama yang tidak membebani manusia dengan beban yang berat dan sukar. Mudah, ringan dan tidak sempit adalah asas pokok dari agama Islam. Hal ini karena Allah tahu jika manusia itu adalah makhluk yang lemah sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an Surat An-Nisa ayat 28 yang artinya: “Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, karena manusia diciptakan (bersifat) lemah.


“Saat lahir betapa lemahnya kita. Tidak bisa jalan dan hanya menangis. Kalau kita mau merenungi, berbeda dengan ayam atau itik yang begitu menetas bisa langsung jalan bahkan berenang,” ungkap Ketua Umum MUI Lampung ini..


Semua ini lanjutnya, harus menjadi pelajaran agar manusia bersyukur terhadap karunia dan kemurahan Allah yang telah dianugerahkan. Dari penjelasan ini juga bisa diambil pelajaran dan mengingatkan kita bahwa semua perbuatan terlarang yang dikerjakan karena lupa atau salah dan tidak disengaja, akan ada juga hukumannya. Karena itu Allah mengajarkan doa tersebut kepada hamba-Nya agar dia terhindar dari hukuman itu.


Prof Mukri pun mengungkapkan bahwa pada dasarnya manusia memang memiliki sifat dasar berkeluh kesah. Manusia berkeinginan tidak ada yang sulit dalam menjalani kehidupan. Namun tegasnya, hal itu tidak mungkin karena Allah memang menjadikan kehidupan dunia ini penuh dengan dinamika permasalahan yang harus dihadapi manusia untuk menunjukkan kualitas setiap individu.


Selain dalam ayat Al-Qur’an, terdapat juga hadits Rasulullah yang bersifat negosiatif dan diriwayatkan oleh Imam Bukhari. Dalam hadits tersebut, Rasulullah meminta kekuatan kepada Allah bisa menjalankan ketentuan yang telah diberikan sesuai kemampuannya. Hadits berbentuk doa ini adalah:


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ


Artinya: “(Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak diibadahi selain Engkau. Engkau telah menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku menetapi perjanjian-Mu dan janji-Mu sesuai dengan kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan perbuatanku, aku mengakui dosaku kepada-Mu dan aku akui nikmat-Mu kepadaku, maka ampunilah aku. Sebab tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain-Mu.)"


Editor:

Warta Terbaru