Warta

Penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara: Perpaduan Islam dan Budaya, 15 Kaligrafer Lampung Terlibat

Rabu, 19 Maret 2025 | 14:52 WIB

Penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara: Perpaduan Islam dan Budaya, 15 Kaligrafer Lampung Terlibat

Penulisan Al Quran Mushaf Nusantara yang diikuti 15 kaligrafer Lampung di Kantor Kemenag Lampung, Rabu (19/3/2025). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) RI bekerjasama dengan LPTQ Nasional dan Lembaga Kaligrafi Al-Qur’an (LEMKA) menginisiasi penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara bersama 365 Kaligrafer terbaik, 15 di antaranya berasal dari Provinsi  Lampung, Rabu (15/3/2025).


Kegiatan Penulisan Mushaf Al-Qur’an Nusantara ini sebagai upaya pelestarian tradisi Islam dan budaya di Indonesia. Kegiatan ini menjadi bagian dari program Semarak Ramadhan.


Direktur Penerangan Agama Islam Kemenag RI, Ahmad Zayadi dalam sambutannya mengatakan, bahwa Islam di Indonesia tumbuh selaras dengan kekayaan budaya bangsa. Posisi agama dan kebudayaan tidak dapat dipisahkan.


“Kebudayaan adalah ekspresi dari keagamaan kita, dan Mushaf Al-Qur’an Nusantara menjadi bukti nyata bahwa Islam di Indonesia berkembang dalam harmoni dengan warisan budaya yang ada,” ujarnya.


Mushaf Al-Qur’an Nusantara mengusung konsep iluminasi khas Nusantara, serta penggunaan aksara Arab Jawi dan Arab Pegon. Dengan demikian, identitas Islam Indonesia semakin diperkuat melalui seni kaligrafi dan tradisi penulisan Al-Qur’an yang terus berkembang.


Dalam kesempatan tersebut, Ahmad Zayadi menyoroti pentingnya literasi baca tulis Al-Qur’an sebagai bagian dari penguatan pemahaman keagamaan di tengah masyarakat.


“Program ini memiliki tujuan mulia, yaitu memberdayakan para juara Musabaqah Tilawatil Al-Qur’an serta mendorong peningkatan literasi Al-Qur’an di Indonesia,” ungkapnya.


Dalam kesempatan tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung, Erwinto menyambut baik inisiatif ini dan menilai program tersebut sebagai inspirasi bagi pengembangan seni dan budaya Islam di daerah.


“Provinsi Lampung antusias mendukung kegiatan ini dengan mengirimkan 15 peserta. Ke depan, kami akan menindaklanjuti program ini dengan mengintegrasikan unsur budaya Lampung dalam seni mushaf,” tuturnya.


Seniman kaligrafi dari Lampung juga turut berkontribusi dalam ajang ini. Delegasi Lampung terdiri dari 15 peserta yang berasal dari berbagai daerah, seperti Lampung Tengah, Bandar Lampung, Lampung Selatan, Pesawaran, Tanggamus, dan Pringsewu. Mereka adalah para alumni pesantren kaligrafi serta juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) tingkat provinsi hingga nasional.


“Ini adalah pengalaman langka. Kami bangga bisa berkontribusi dalam Mushaf Al-Qur’an Nusantara, membawa unsur tapis Lampung dalam iluminasi mushaf serta melestarikan aksara Arab Pegon,” ujar Ustadz Ahmad Mukhozin, salah satu peserta yang berasal dari Kabupaten Lampung Tengah.


Dengan partisipasi berbagai daerah, Mushaf Al-Qur’an Nusantara diharapkan menjadi simbol kecintaan terhadap Al-Qur’an sekaligus memperkaya ekspresi Islam berbasis budaya lokal.