• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 28 April 2024

Warta

PBNU Gelar Muktamar Pemikiran, Forum Pertemuan Antargenerasi

PBNU Gelar Muktamar Pemikiran, Forum Pertemuan Antargenerasi
Konferensi pers Muktamar Pemikiran di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Konferensi pers Muktamar Pemikiran di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Lampung

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 yang akan dilaksanakan di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Jumat-Ahad (1-3/12/2023). Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf akan membuka langsung acara tersebut, pada Jumat malam, pukul 19.30 WIB.

 

Ketua PBNU, KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) mengatakan, muktamar pemikiran ini memiliki tujuan utama untuk mendorong dialog dan kolaborasi antargenerasi, khususnya bagi para aktivis pemikir intelektual, santri, dan kiai.

 

“Fokus utamanya adalah agar pemikiran dan kehadiran peserta dari berbagai kalangan diharapkan dapat merangsang ide-ide segar dalam upaya membentuk masa depan masyarakat Indonesia,” kata Gus Ulil dalam konferensi pers di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).

 

Ia menjelaskan perspektif yang dipakai dalam imagining the future society ini bukan sekadar membangun masyarakat NU atau masyarakat Islam, meskipun Islam mungkin merupakan fondasi penting dalam unsur kebudayaan Indonesia saat ini. Tapi lebih jauh, ingin membangun bentuk masyarakat ideal untuk Indonesia secara keseluruhan.

 

“Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 ini dirancang sebagai forum pertemuan antargenerasi yang juga sebagai ajang silaturahim dan bertukar gagasan pemikiran. Diskusi santai dan kongko yang gayeng di antara para santri, kiai, aktivis, sarjana, dan pemikir NU dari berbagai generasi,” katanya.

 

Selain itu, ia mengungkapkan bahwa salah satu hal yang mengilhami pengambilan tema Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 yakni lantaran ingin mengadopsi langkah pemerintah Jepang dalam menentukan konsep masyarakat yang telah dikembangkan para futurolog dan para teknolog, saintis, dan para pengambil kebijakan di Jepang.

 

“Pemerintah Jepang, terutama departemen perindustriannya itu merilis suatu gagasan kira-kira yang disebut masyarakat 5.0. Ini merupakan gambaran atau prediksi mengenai bentuk masyarakat ke depan, dan ke depan di sini bukan dalam pengertian 1 abad, melainkan masyarakat yang disebut dengan masyarakat super smart, yaitu masyarakat yang sangat cerdas. Ini merupakan kelanjutan dari masyarakat 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0,” papar dia.

 

Gus Ulil menyatakan forum ini terbuka dan dapat diikuti oleh masyarakat umum. Hingga saat ini, terdapat 800 orang yang tercatat akan berpartisipasi dalam forum tersebut.

 

“Kita membuka pendaftaran secara umum kepada publik dan sekarang ini sudah ada sekitar 800 peserta yang akan datang dalam muktamar ini,” paparnya.

 

Sebagai informasi, Muktamar Pemikiran NU pertama kali digelar di Situbondo, Jawa Timur, pada 2001 silam. Dalam konferensi pers itu, Gus Ulil didampingi oleh Ketua Lakpesdam PBNU Hasanuddin Ali, Anggota Steering Committee Muktamar Pemikiran NU Prof Rumadi Ahmad, dan Ketua PBNU Ahmad Suaedy.

 

Prof Rumadi Ahmad mengatakan, tema besar tersebut merupakan upaya dari mengimajinasikan tentang masyarakat Indonesia di masa depan.

 

“Tema ini sengaja diambil sekarang ini, karena kami sadar betul suasana saat ini orang sedang berkontestasi pemilu, orang berkonsentrasi mencari dukungan ke sana kemari dan hampir tidak ada gagasan besar yang dibicarakan di ruang-ruang kontestasi itu,” papar dia.

 

Di Nahdlatul Ulama tidak ingin terjebak di dalam ruang kontestasi politik, tapi kami ingin membuat terobosan dengan memikirkan masyarakat masa depan yang dibayangkan terutama masyarakat masa depan untuk NU dan Indonesia.

 

Kendati demikian, Prof Rumadi menegaskan bahwa forum Muktamar Pemikiran NU akan dikemas dalam suasana santai yang menjadi ciri dari masyarakat Nahdliyin. 


Warta Terbaru