Warta

NU Way Mengaku Lampung Barat Gelar Istighotsah dan Santunan dalam Peringati Hari Santri

Selasa, 22 Oktober 2024 | 10:30 WIB

NU Way Mengaku Lampung Barat Gelar Istighotsah dan Santunan dalam Peringati Hari Santri

PRNU Way Mengaku Lampung Barat saat menggelar istighotsah memperingati Hari Santri Nasional. (Foto: Istimewa)

Lampung Barat, NU Online Lampung 

Menyemarakkan Peringati Hari Santri Nasional 2024, Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU) Way Mengaku bersama DKM Masjid Agung Baiturrahim menggelar istighotsah dan berbagi santunan berupa paket sembako kepada mustahik. 

 

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Masjid Baiturrahim Kompleks Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lampung Barat (Lambar), Senin (21/10/2024).

 

"Sebanyak 77 paket sembako yang dibagikan kepada mustahik berasal dari kotak infak (Koin) NU yang ada di sekitaran way mengaku," ujar Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balik Bukit, Ustadz Hernadi.

 

Ia juga menyampaikan bahwa peringatan HSN 2024 yang dilaksanakan Ranting NU Way Mengaku adalah sebagai bentuk rasa syukur kepada para santri dan para ulama yang telah merebut kemerdekaan Republik Indonesia.

 

"Mari kita mengenang jasa para ulama dan santri dalam memperjuangkan kemerdekaan bangsa ini, semoga berkah barokah," ungkapnya 

 

Resolusi jihad yang disampaikan KH Hasyim Asy'ari menjadi penyemangat bagi para santri untuk melawan para penjajah. "Selamat Hari Santri tahun 2024 semoga menjadikan negeri ini damai dan sentosa," tuturnya.

 

Ustaz Hernadi juga menjelaskan bahwa Peringatan Santri 2024 mengusung tema Menyambung Juang Merengkuh Masa Depan. Tema itu menegaskan bahwa santri masa kini memiliki tugas untuk meneruskan perjuangan para pendahulu yang telah berjuang tanpa kenal lelah demi kemerdekaan dan keutuhan bangsa. 

 

"Melanjutkan juang dalam konteks ini bukan hanya berarti mengenang, tetapi juga beraksi dengan semangat yang sama dalam menghadapi tantangan zaman," ungkapnya. 

 

Sementara itu H Akhyar dalam tausiahnya mengingatkan para jamaah untuk terus bersyukur ketika mendapat nikmat, dan sabar ketika mendapatkan ujian.

 

"Dan sedekah berupa paket sembako yang kita berikan malam ini pasti dilipatgandakan oleh Allah. Karena matematika manusia dengan matematika Allah sangatlah berbeda," katanya. 

 

Ketua MWCNU Kecamatan Sukau itu menjelaskan bahwa menghitung balasan sedekah dengan matematika manusia, akan terasa percuma, tidak akan ketemu hasilnya.Jika matematika menyebutkan bahwa 10-1 = 9, berbeda dengan matematika sedekah yang memiliki perhitungan sendiri.

 

"Matematika sedekah menyatakan bahwa 10-1 = 709. Mengapa demikian? Karena, 1 bagian yang kita keluarkan sebagai sedekah akan dibalas tujuh ratus kebaikan, sehingga 9 (harta sisa sedekah) ditambah 700 (harta balasan sedekah) sama dengan 709, " ungkapnya. 

 

Menurutnya dasar perhitungan di atas adalah firman Allah Surat al-Baqarah ayat 261. Perumpamaan orang-orang yang menafkahkan hartanya pada jalan Allah adalah seumpama sebuah biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada tiap-tiap tangkai itu berisi seratus biji. 

 

Dan Allah melipat gandakan bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Allah melipatgandakan bagi siapa yang dikehendakinya dan Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.

 

"Ayat tersebut tegas menyatakan bahwa setiap kebaikan akan mendapat balasan 700 kali kebaikan," katanya.

 

Jadi, jika kita sedekah 1 juta rupiah dari total 10 juta rupiah yang kita miliki, maka 1 juta yang kita sedekahkan itu akan mendatangkan 700 juta berikutnya, sehingga hasilnya adalah 709 juta rupiah.