• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 27 April 2024

Warta

Ngaji Qanun Asasi, Gus Fahmi: Pentingnya Persatuan Jelang Pesta Demokrasi

Ngaji Qanun Asasi, Gus Fahmi: Pentingnya Persatuan Jelang Pesta Demokrasi
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Amrullah Hadzik saat mengisi ngaji qanun asasi di kediaman Ketua PWNU Lampung, Ahad (3/12/2023). (Foto: Istimewa)
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang, KH Amrullah Hadzik saat mengisi ngaji qanun asasi di kediaman Ketua PWNU Lampung, Ahad (3/12/2023). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng Jombang Jawa Timur, KH Fahmi Amrullah Hadzik mengatakan, salah satu isi dalam muqaddimah qanun asasi (peraturan dasar dalam Nahdlatul Ulama) yaitu mengenai pentingnya persatuan agar tidak mudah terpecah belah. 


Hal tersebut disampaikan dalam ngaji Qanun Asasi di Kediaman Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Kecamatan Sukarame, Bandar Lampung, Ahad (3/12/2023) malam. Kegiatan ini juga dihadiri jajaran pengurus syuriyah dan tanfidziyah PWNU Lampung masa khidmah 2023-2028. 


“Saya juga menekankan pentingnya memahami dan mengamalkan nilai-nilai qanun asasi sebagai landasan kehidupan berjamaah, terutama di kalangan warga NU,” ujar Gus Fahmi sapaan karibnya. 


Gus Fahmi menyampaikan bahwa qanun asasi, sebagai pedoman dasar NU, tidak hanya mengatur tata cara beribadah, tetapi juga mengandung prinsip-prinsip kehidupan sosial yang menjadi fondasi persatuan dan kesatuan umat Islam.


“Dalam ngaji qanun asasi ini penting agar umat tidak mudah terpecah belah, terutama di tengah arus informasi yang begitu cepat dan menjelang pesta demokrasi saat ini,” katanya. 


Ketua PCNU Jombang itu menjelaskan, qanun asasi mengajarkan arti pentingnya kebersamaan dan gotong-royong dalam membangun masyarakat yang berakhlak mulia. Menurutnya, warga NU harus senantiasa mengingat dan mengamalkan nilai-nilai ini dalam kehidupan sehari-hari.


“Janganlah perbedaan pendapat di antara kalian menyebabkan perpecahan, ini penting, karena Pilpres dan Pemilu ini rentan terjadi perbedaan yang menimbulkan perpecahan antara warga NU,” ujar cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari itu. 


Pentingnya persatuan menjadi bahasan utama dalam qanun asasi. Kita harus menjaga agar jalinan silaturahim dan persaudaraan tetap kuat. Di era yang penuh dinamika ini, perlu menghadirkan kebersamaan sebagai benteng utama untuk tidak mudah terpecah belah.


Gus Fahmi juga menyoroti tantangan zaman yang memungkinkan munculnya perbedaan pendapat di kalangan umat. Dalam konteks ini, ia mengajak para santri dan warga NU untuk senantiasa menjaga sikap adil, bijaksana, dan berdialog dengan akal sehat.


“Saling menghormati dan mendengarkan pendapat adalah kunci untuk mengatasi perbedaan. Dalam ngaji qanun asasi, kita diajarkan untuk membangun kehidupan yang harmonis di tengah perbedaan,” tutur Gus Fahmi.


Ketua PWNU Lampung, H Puji Raharjo mengatakan, pada kegiatan ini mari Nahdliyin Lampung ngalap barakah dan hormat atas kehadiran cucu Hadratussyekh KH Hasyim Asyari dengan pengajian. 


“Saya ingin pada pengajian ini membahas Muqaddimah Qanun Asasi yaitu kitab yang membahas landasan dalam kehidupan Nahdlatul Ulama yang ditulis Hadratusyyekh KH Hasyim Asy’ari. Maka yang menyajikan dan menyampaikan juga langsung sanadnya tersambung yaitu cucu KH Hasyim Asy’ari, Gus Fahmi,” ungkapnya. 


Ia melanjutkan, semoga dengan ngaji Qanun Asasi ini dapat menambah keberkahan bagi Nahdliyin di Lampung, dan menambah ilmu bagi yang mendengarkannya. 


Kegiatan ini merupakan rangkaian roadshow Ikatan Keluarga Alumni Pesantren Tebuireng (Ikapete) di Provinsi Lampung, serta dalam kesempatan tersebut dibacakan dan diijazahkan istighotsah hasyimiyah kepada Nahdliyin. 

(Dian Ramadhan)


Warta Terbaru