• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Warta

Nahdliyin Besar di Jamaah Tapi Belum Jam’iyyah

Nahdliyin Besar di Jamaah Tapi Belum Jam’iyyah
Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit, KH Agus Mualif (Foto: Istimewa)
Rais Syuriyah MWCNU Balik Bukit, KH Agus Mualif (Foto: Istimewa)

Lampung Barat, NU Online Lampung

Hampir sekira 60 persen masyarakat di Indonesia tergabung dalam organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Jumlah yang sangat besar untuk ukuran organisasi masyarakat yang ada di Indonesia, tapi jumlah yang besar itu hanya di jamaah belum di jam’iyyah. 


Demikian disampaikan Rais Syuriyah Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Balik Bukit, Kabupaten Lampung Barat, KH Agus Mualif pada acara Safari Ramadhan di Masjid Nurul Huda, Pekon (Desa) Kubu Perahu Kecamatan Balik Bukit, Kamis (6/4/2023) malam.


“NU besar di jamaah, tapi belum berjam’iyyah, maksudnya kita masih mengatakan saya ini NU tapi kita belum tahu apa itu NU. Bahkan masih banyak yang kalau akan dijadikan pengurus NU tidak bersedia karena enggan atau malas,” ujarnya. 


Ia mengatakan itu artinya Nahdliyin masih tergabung dalam NU yang berjamaah belum NU yang berjam’iyyah. Untuk itu salah satu tugas para pengurus NU adalah menjam’iyyahkan jamaah. 


“Sehingga jamaah atau Nahdliyin akan masuk ke dalam rombongan para ulama dan dikemas dalam jam’iyyah Nahdlatul Ulama. Berkumpul dengan para ulama dan insyaallah akan selamat dunia akhirat,” ungkapnya.


Lebih lanjut Kiai Agus mengatakan NU akan menjadi benteng terdepan untuk menjaga dan memelihara paham Ahlussunnah wal Jama’ah. Kemudian tugas NU berikutnya adalah dakwah diniyiah yaitu mengajak untuk beragama yang baik berpaham Aswaja. 


Kemudian dakwah wathoniyah yaitu mengajak untuk mencintai tanah air Negara Kesatuan Republik Indonesia. Oleh karena itu maka penting seseorang tergabung di NU, untuk itu kepada para pengurus yang ada di tingkat anak ranting, mari ajak masyarakat untuk bersama-sama bergabung di NU.


“Sering ada pertanyaan kenapa harus masuk NU? Yang penting kan Islam, laksanakan shalat, dan yang penting puasa tidak usah tergabung di NU. Maka saya berkata bila tidak tergabung ke dalam organisasi NU dikhawatirkan akan terpengaruh aliran-aliran atau paham-paham radikal, dan sebagainya,” katanya.


Sementara Ketua MWCNU Kecamatan Balik Bukit, Ustadz Hernadi dalam sambutannya mengatakan, safari Ramadhan di Masjid Nurul Huda ini adalah safari yang keempat. 


“Sebelumnya telah dilaksanakan, Pertama, Selasa (21/3/2023) di Masjid Roudlotul Huda Kelurahan Way Mengaku. Kedua, Jumat (24/3/2023) di Masjid At-Taqwa Pekon Sedampah. Kemudian Ketiga, Selasa (28/3/2023) di Masjid Al Mutawakkal Sukamarga Pekon Padang Cahya,” katanya. 


Adapun agenda acara safari Ramadhan ini diisi dengan konsolidasi pengurus ranting NU, alumni Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD PKPNU) Pekon dan Balik Bukit. Dilanjutkan dengan shalat Isya’ dan Tarawih berjamaah, diakhiri dengan sosialisai program kerja MWCNU Balik Bukit serta tentang keNUan. 


Turut hadir pada acara safari Ramadhan keempat Wakil Bendahara Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bambang Kusmanto, jajaran pengurus MWCNU Balik Bukit, pengurus ranting, pengurus anak ranting NU, dan masyarakat setempat.

(Duta Suhanda)
 


Warta Terbaru