Konbes NU, Semua PCNU dan PWNU Sepakat Sami’na wa Atho’na pada Program PBNU

Jakarta, NU Online Lampung

Konferensi Besar (Konbes) Nahdhatul Ulama (NU) melalui Komisi Program menyepakati bahwa semua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) di Indonesia taat mengikuti seluruh instruksi dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).

Hal tersebut disampaikan oleh Ketua PBNU, Prof Moh Mukri pada Konbes NU di Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (6/2/2025). “Kami sepakati bahwa semua PC PW sami’na wa atho’na mengikuti PBNU,” ujar Prof Mukri.

Prof Mukri menyampaikan bahwa program NU merupakan program yang sudah dirancang sejak Muktamar dan tidak boleh keluar dari itu. “Program kita agenda besar dari hasil Muktamar dan tidak boleh keluar dari situ,” ungkapnya.

Ia juga menyebutkan bahwa manajemen organisasi melalui digitalisasi yang dilakukan oleh PBNU melalui aplikasi DIGDAYA NU mulai dirasakan oleh semua kalangan.

“Hari ini manajemen organisasi mulai dirasakan di provinsi dan kabupaten kota dan menjadi karya nyata,” tuturnya.

Sementara itu, Sekretaris Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PBNU, Ufi Ulfiah menyatakan seluruh PWNU satu konsep mengenai rencana strategis NU di Indonesia.

“Seluruh PWNU satu konsep perencanaan strategis yang sudah disusuln oleh PBNU ini akan menjadi satu rujukan induk dari seluruh perencanaan strategi NU seluruh Indonesia,” ujarnya.

Ufi mengungkapkan dibutuhkan strategi agar perencanaan berbagai strategi yang dibuat oleh PB dan PWNU bisa dilakukan.

“Berbagai strategi agar perencanaan dapat dilakukan membahas terkait dengan berbagai strategi yang harus dikembangkan oleh PBNU dan PWNU bagaimana agar perencanaan ini bisa dilakukan agar do able,” ungkapnya.

Ia juga melanjutkan, akan memperhartikan kondisi PWNU yang berada di timur mengenai pendidikan khususnya Provinsi Papua Tengah Dan Papua Pegunungan dikarenakan tantangan selain tranportasi yaitu keamanan.

“Menjalankan pengarusutamaan di Indonesia timur berbagai sektornya khusus untuk Indonesia Timur karena memang ini adalah satu strategik khusus di kepemimpinan NU saat ini,” katanya.