Kepala Kemenag Lampung: Era Pendidikan TUNA, Pendidik Harus Miliki Kesiapan dan Soft Skill
Rabu, 28 Agustus 2024 | 13:06 WIB
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Lampung, H Puji Raharjo berpesan, menjadi pendidik yang bergerak di dunia pendidikan itu berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Di mana saat ini menunjukkan dunia telah berubah dengan cepat dan semakin penuh ketidakpastian
Hal tersebut disampaikan pada Pembekalan Mahasiswa Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Fakulatas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan di Gedung Pusdiklat Pasca Sarjana, Rabu (28/8/2024).
Ia melanjutkan, banyak perubahan yang telah terjadi dan mau tidak mau kita harus menyesuaikan diri untuk bisa survive, khususnya dalam dunia pendidikan.
“Fenomena ini, dipicu oleh revolusi industri 4.0, kemajuan teknologi informasi, dan dampak pandemi Covid-19. Perubahan yang terjadi saat ini begitu pesat dan sulit diprediksi,” tuturnya
Kondisi ini dikenal dengan istilah VUCA yang kini berkembang menjadi Turbulency, Uncertainty, Novelty, and Ambiguity (TUNA) yang menyasar ke semua gatra kehidupan, termasuk pendidikan.
Turbulence (Turbulensi). Ini menggambarkan situasi pendidikan yang penuh dengan gangguan dan perubahan yang cepat.
“Ini bisa berupa perubahan teknologi, pergeseran sosial, atau kebijakan pendidikan yang tiba-tiba. Pendidikan harus fleksibel dan adaptif untuk menghadapi tantangan ini,” paparnya.
Uncertainty (Ketidakpastian). Menunjukkan bahwa masa depan pendidikan tidak dapat diprediksi dengan mudah.
“Kebijakan pemerintah, perkembangan teknologi, dan kebutuhan pasar kerja yang terus berubah membuat pendidikan harus siap menghadapi ketidakpastian ini dengan solusi yang inovatif,” ungkapnya.
Novelty (Kebaruan). Merujuk pada munculnya hal-hal baru, seperti teknologi baru, metode pembelajaran baru, atau kebutuhan keterampilan baru.
“Pendidikan harus mampu mengintegrasikan kebaruan ini agar tetap relevan dan efektif,” katanya.
Sedangkan Ambiguity (Ambiguitas). Menunjukkan bahwa dalam banyak situasi, pendidikan harus beroperasi tanpa jawaban yang jelas atau solusi yang pasti.
“Pendidikan di era ini harus mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis, fleksibel, dan mampu mengambil keputusan di tengah ambiguitas,” ujarnya.
Lebih lanjut Puji menjelaskan untuk menghadapi era ‘TUNA’ calon tenaga pendidik perlu kesiapan dan konsentrasi yang penuh.
“Kalian harus beradaptasi dengan perubahan. Cara beradaptasi dengan perubahan ini adalah tidak bisa mengandalkan teori-teori belajar di kelas sebagaimana konvensional,” ungkapnya.
Tetapi harus menguasai soft skill, baik Creativity (kreativitas), Critical Thinking (berfikir kritis), maupun Collaboration Skills (keterampilan berkolaborasi).
“Kreativitas memungkinkan siswa dan pendidik untuk menemukan solusi baru dan inovatif terhadap masalah atau tantangan yang dihadapi di kelas atau dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Berpikir kritis membantu siswa menganalisis informasi secara mendalam dan membuat keputusan yang lebih terinformasi dan rasional.
Kemudian melalui kolaborasi, siswa belajar cara berkomunikasi dengan jelas dan mendengarkan pandangan orang lain, yang penting untuk interaksi yang sukses baik di sekolah maupun dalam kehidupan profesional.
Dengan menerapkan strategi-strategi ini, tenaga pendidik dapat lebih siap menghadapi tantangan era TUNA, sambil memastikan bahwa mereka terus memberikan pendidikan yang bermakna dan relevan bagi siswa.
Kegiatan tersebut turut dihadiri Wakil Rektor III UIN Raden Intan Lampung, Kepala Biro Administrasi Umum, Perencanaan, Keuangan, dan Kepegawaian, Dekan Fakultas Tarbiyah, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Kepala Seksi Pendidikan Madrasah Kemenag Kota Bandar Lampung, dan tamu undangan lainnya.
Terpopuler
1
PCNU Pringsewu Sosialisasikan Keputusan Munas dan Konbes NU 2025
2
5 Keutamaan Membaca Shalawat pada Hari Jumat, Salah Satunya Dikabulkan Hajat Dunia Akhirat
3
Ketua DPR Minta Kinerja Diawasi, Ini Rincian Gaji dan Tunjangan Anggota DPR RI
4
Waspadai Era Post-Truth, Ketua PCNU Pringsewu: Yang Benar Bisa Nampak Salah, yang Salah Bisa Nampak Benar
5
Jihad Pagi NU Pringsewu Digelar Kembali, Peringati Kemerdekaan RI dan Songsong Maulid Nabi
6
Istikmal, Lembaga Falakiyah PBNU Umumkan 1 Rabiul Awal Jatuh pada 25 Agustus 2025
Terkini
Lihat Semua