• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 16 Mei 2024

Warta

Ikhtiar Tingkatkan Kualitas Kader, Kopri PMII Pringsewu akan Gelar Sekolah Islam Gender

Ikhtiar Tingkatkan Kualitas Kader, Kopri PMII Pringsewu akan Gelar Sekolah Islam Gender

PRINGSEWU--  Korps PMII Puteri (Kopri) STMIK Pringsewu akan menggelar Sekolah Islam Gender (SIG) selama 3 hari pada  2-4 April 2021 mendatang. Kegiatan itu akan dilaksanakan Masjid Jabal Nur Wates, Gadingrejo, Pringsewu.

Ketua pelaksana, Indah Citra Dewi, mengatakan, SIG merupakan ikhtiar untuk meningkatkan kualitas kader PMII terutama memahami kesetaraan gender. "Selain itu agar kader mampu mengikuti isu-isu strategis dan tantangan nasional maupun global yang berkaitan dengan isu-isu gender, " katanya.

Indah menuturkan, peserta  SIG akan dibatasi sebanyak 40 orang. Tentu saja para peserta harus menerapkan protokol kesehatan di masa Covid-19, yaitu harus menggunakan masker,  mencuci tangan di tempat yang disediakan panitia, serta selalu menjaga jarak.

Adapun pendaftaran Sekolah Islam Gender yang akan mengusung tema “Optimalisasi Kesadaran Gender Dalam Nilai Dasar Pergerakan”  ini akan di buka dengan sistem online maupun offline.

Pendaftaran online paling lambat 28 Maret 2021 melalui google form dengan link bit.ly/daftarsigkopristmikpringsewu atau melalui platform wa +62 821-7755-8224.

Sedangkan offline bisa datang ke sekretariat PMII Pringsewu di Jalan Wismarini No 9, Pringsewu Selatan, Kecamatan Pringsewu, Lampung.

Fasilitas yang akan didapatkan pada acara ini adalah ilmu yang bermanfaat, sertifikat, gordon PMII, id card dan penginapan. Pemateri acara ini adalah para senior dan alumni PMII Pringsewu.

Ketua Kopri PMII STMIK Pringsewu, Ajeng Sulistiani, mengatakan, sesuai dengan kondisi saat ini tentang gerakan kesetaraan gender,  membutuhkan suatu rekontruksi yang  lebih baik ke depannya disertai dengan semangat yang sangat tinggi dari kader-kader PMII khususnya kader-kader putri.

"Pemahaman keilmuan tentang gender saat ini butuh ditingkatkan kembali, mengingat perjuangan di dunia pergerakan tanpa memandang gender harus diketahui oleh seluruh kader PMII, " tegas Ajeng

Sementara Ketua Komisariat PMII STMIK Pringsewu, Adiyatama, mengungkapkan, kesetaraan gender merupakan salah satu hak asasi kita sebagai manusia. Hak untuk hidup secara terhormat, bebas dari rasa ketakutan dan bebas menentukan pilihan hidup tidak hanya diperuntukan bagi para laki-laki. Perempuan pun mempunyai hak yang sama pada hakikatnya.

"Sayangnya sampai saat ini, perempuan seringkali dianggap lemah dan hanya menjadi sosok pelengkap. Terlebih lagi adanya pola berpikir bahwa peran perempuan hanya sebatas bekerja di dapur, sumur, mengurus keluarga dan anak, sehingga pada akhirnya hal di luar itu menjadi tidak penting, " ujarnya.

(Yusuf Setiawan)


Editor:

Warta Terbaru