• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 28 Maret 2024

Warta

Harlah Ke-12, KMNU Adakan Unila Bershalawat

Harlah Ke-12, KMNU Adakan Unila Bershalawat
KMNU Unila Bershalawat (Foto: Istimewa)
KMNU Unila Bershalawat (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Universitas Lampung (KMNU Unila) menggelar shalawat bersama Al-Habib Fahmi Husein bin Umar Al-Haddad, Sabtu (10/12/2022) malam di Pelataran Gedung Serba Guna (GSG) Unila. Kegiatan KMNU Unila bershalawat ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-12 KMNU.


Dalam peringatan harlah tersebut, KMNU Unila juga turut menghadirkan Pengasuh Pondok Pesantren Al Ikhlas Rulung Mulya, Lampung Selatan, Kiai Miftahul Huda dan Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an Hikmatul Mubtadi’aat Bandar Lampung Kiai Ahmad Nasoha.


Pembina KMNU Unila, Kiai Ahmad Nasoha menyampaikan, dakwah mesti dilakukan dengan cara yang sejuk dan damai. 


“KMNU harus menjadi perekat perbedaan di tengah-tengah kampus Unila yang memiki latar belakang yang berbeda-beda,” ujarnya.  


Lebih lanjut ia mengatakan kegiatan ini harapannya mampu membumikan shalawat di Unila, dengan bershalawat dapat menentramkan jiwa.


“Kegiatan yang rutin dilakukan setiap tahun ini, diharapkan bertambah ramai setiap tahunnya. Semoga lebih banyak masyarakat yang antusias terutama kalangan mahasiswa,” ungkapnya.


Pengurus KMNU Unila, Sholihah Nahdliya Izzatul Mutammimah mengatakan, makna tema yang diambil dalam Harlah KMNU Unila pada tahun ini yaitu Teguhkan Amaliaah Aswaja Nahdliyah sebagai Khittah Nahdlatul Ulama di Era Degradasi Akhlakul Karimah.


“Makna yang terkandung dalam tema itu adalah Mengamalkan Aswaja An-Nahdliyyah sebagai Khittah Nahdlatul Ulama merupakan salah satu penunjang penanggulangan penurunan kualitas pekerti mulia,” ujarnya.  


Menurutnya kata khittah sendiri memiliki arti garis perjuangan NU atau pedoman berpikir, bersikap, dan berperilaku bagi NU di dalam khidmat dalam segala aspek.


Pengasuh Pondok Pesantren Al-Ikhlas Rulung Mulya, Lampung Selatan, Kiai Miftahul Huda menyampaikan, manusia di dunia ini diciptakan untuk bertakwa. 


“Indonesia dengan bemacam-macam suku, bahasa, dan agama tetapi tidak berpecah belah dikarenakan berlandaskan Pancasila, Indonesia tetap satu nusa, satu bangsa. Tolong menolong dalam kebaikan dan jangan sampai kita tolong-menolong dalam perbuatan dosa.


Lebih lanjut ia mengatakan jadilah generasi penerus yang mampu dibanggakan karna muda-mudi saat ini harapan masa depan bangsa. Semoga KMNU Unila semakin bersinar dan Nahdlatul Ulama semakin bersinar. 


“Orang yang paling mulia dihadapan Allah yaitu orang yang paling bertakwa, maka marilah kita semua selalu bertakwa kepada Allah dimana pun kita berada. Takwa adalah wujud takut kepada Allah dengan menjauhi semua larangan-Nya,” katanya. 


Teruslah menjadi manusia yang berprinsip baik, manusia yang bermanfaat bagi orang lain. Perbanyak shalawat, menjaga shalat, hindari maksiat, dan menjadi hamba Allah yang taat, Insyaallah hajat akan terkabul dan selamat dunia akhirat.

(Febriyani Hesti Wening/Indah Iga Putri)
 


Warta Terbaru