Warta

Hadapi Pilkada Serentak 2024, LTM PBNU Imbau Masyarakat Tidak Bahas Politik di Masjid

Ahad, 8 September 2024 | 08:15 WIB

Hadapi Pilkada Serentak 2024, LTM PBNU Imbau Masyarakat Tidak Bahas Politik di Masjid

Silaturahim Nasional LTM PBNU di Muamalat Tower, Jakarta, Sabtu (7/9/2024). (Foto: NU Online/Haekal)

Jakarta, NU Online Lampung 

Ketua Lembaga Takmir Masjid Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LTM PBNU), H Mokhamad Mahdum mengimbau masyarakat agar menghindari pembahasan politik di masjid.   

 

Karena masjid bukan sekadar tempat shalat, tetapi juga menjadi rumah kedua bagi umat Islam sehingga membutuhkan kenyamanan

 

Hal itu tersebut disampaikan sebagai imbauan menjelang perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) pada 27 November 2024. Para calon kepala daerah akan melakukan kegiatan kampanye 22 September hingga 24 November 2024.

 

“Jadi prinsipnya menjadikan masjid pusat peradaban dan pusat perubahan, ekosistemnya seperti itu,” ujarnya pada acara Silaturahim Nasional LTM PBNU di Muamalat Tower, Jakarta, Sabtu (7/9/2024). 

 

Sementara Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jakarta, KH Samsul Ma’arif juga mengimbau masyarakat untuk tidak menggunakan masjid sebagai tempat kampanye. 

 

“Mengimbau kepada teman-teman takmir masjid, jangan menggunakan masjid sebagai tempat untuk kampanye. Jadi jamaah ini banyak dari masjid-masjid pendukung dan agar tidak menjadikan masjid sebagai tempat kampanye,” katanya dilansir dari NU Online.

 

Sebelumnya, Ketua Umum Ketua PBNU, KH Yahya Cholil Staquf mengingatkan seluruh warga NU untuk menjaga netralitas organisasi dalam kontestasi Pilkada 2024. 

 

Gus Yahya melarang aktivitas kampanye pada Pilkada 2024 yang mengatasnamakan NU secara kelembagaan. Ia juga mengingatkan siapa pun agar tidak berkampanye dengan memakai fasilitas milik NU. 

 

“Kita minta tidak membawa lembaga. Warga NU berhak membuat pilihan politiknya masing-masing, tapi jangan membawa-bawa lembaga. Jangan berkampanye atas nama pengurus NU,” kata Gus Yahya, pada 6 Juni 2024 lalu.