Warta

Gelar Apel Kesaktian Pancasila, Ini Pesan Ketua PW GP Ansor Lampung

Selasa, 1 Oktober 2024 | 15:03 WIB

Gelar Apel Kesaktian Pancasila, Ini Pesan Ketua PW GP Ansor Lampung

PW GP Ansor Lampung saat menggelar Apel Kesaktian Pancasila di Kantor PW GP Ansor Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa (1/10/2024). (Foto: Dian R/ NU Online Lampung)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Pimpinan Wilayah (PW) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Provinsi Lampung menggelar Apel Kesaktian Pancasila di Kantor PW GP Ansor Lampung, Kecamatan Rajabasa, Bandar Lampung, Selasa (1/10/2024).

 

Kegiatan tersebut diikuti jajaran pengurus PW GP Ansor Lampung masa khidmah 2024-2028 dan Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Lampung.

 

Ketua PW GP Ansor Lampung, Budi Hadi Yunanto mengatakan, perjalanan sejarah bangsa Indonesia yang di dalamnya ada GP Ansor, telah menemui titik-titik krusial, dengan dinamisasi, momentum, dan perbedaan ideologi yang sangat dinamis dari masa ke masa. 

 

“GP Ansor dan Banser tidak pernah absen terhadap situasi politik kenegaraan yang terjadi di Republik Indonesia ini,” ujarnya pada amanat Apel Kesaktian Pancasila itu.

 

Maka momentum hari ini, Apel Kesaktian Pancasila adalah momen imajinasi membangkitkan kembali sejarah bangsa yang di dalamnya ada para founding father, dan leluhur yang turut berjibaku mendirikan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

 

“Dalam gelaran apel kesaktian Pancasila ini, tentunya kita tidak terlepas dari situasi dan kondisi bangsa Indonesia. Di mana hari ini kita ketahui bersama, situasi politik nasional dan wilayah kita masing-masing terjadi peralihan kekuasaan,” tuturnya.

 

Ia melanjutkan, pada situasi tersebut kita semua pasti akan terlibat. Hal ini menjadi momentum penting, untuk kita merevitalisasi dan membangkitkan semangat Kesaktian Pancasila yang ada dalam diri sebagai anak mudanya Nahdlatul Ulama.

 

“Ketidakpastian krisis ekonomi yang dianggap mengkhawatirkan, mengalami perluasan akibat faktor perang salah satunya, dan faktor geopolitik lainnya. Ini menjadi tolak balik semangat kita dalam menata situasi bangsa Indonesia,” ungkapnya.

 

Menurutnya, maka kader Ansor harus terus terlibat terhadap situasi politik kenegaraan. Sebagai kader NU, di mana NU yang terlibat dalam mendirikan NKRI, perlu pandangan yang universal dalam menjaga keutuhan NKRI.

 

“Kehidupan berbangsa, baik secara nasional, regional, maupun internasional, minimal lima tahun ke depan, kader Ansor harus bersiap diri terlibat dalam situasi bangsa. GP Ansor dan Banser harus berada di sisi negara agar negara tidak berdiri sendiri,” tuturnya.

 

Inilah mimpi dari para pendiri bangsa Indonesia, mimpi dari kiai yang telah mendirikan Republik Indonesia. Terlebih, harapan besar mimpi para leluhur kita untuk mendamaikan situasi bangsa dan negara di setiap level manapun.

 

“Ini merupakan catatan besar apel yang diselenggarakan secara serentak di seluruh Indonesia, sehingga membangkitkan semangat kebersamaan, semangat Pancasila yang dahulu para leluhur tidak serta-merta dilahirkan dengan mengkhayal,” katanya.

 

Akan tetapi, Pancasila lahir penuh dengan pengorbanan, tetesan darah perjuangan, penuh gagasan, penuh pertempuran ideologi, dan saat ini Pancasila menjadi pengayom bagi seluruh lapisan masyarakat.