Warta

Edukasi Gizi dan Pengukuhan Kader Ibu Asuh, Langkah Nyata Muslimat NU Lawan Stunting

Sabtu, 5 Oktober 2024 | 15:11 WIB

Edukasi Gizi dan Pengukuhan Kader Ibu Asuh, Langkah Nyata Muslimat NU Lawan Stunting

PP Muslimat NU sesaat setelah menggelar edukasi gizi dan peruntukan kental manis, pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting, dan pemberdayaan ekonomi perempuan. (Foto: Istimewa)

Lampung Tengah, NU Online Lampung 

Pimpinan Pusat (PP) Muslimat NU menggelar edukasi gizi dan peruntukan kental manis, pengukuhan kader ibu asuh anak terindikasi stunting, dan pemberdayaan ekonomi perempuan.

 

Kegiatan tersebut diselenggarakan di Hotel BBC, Bandar Jaya, Lampung Tengah, Sabtu (5/10/2024). 

 

Ketua harian Yayasan Abhipraya Insan Cendekia Indonesia (YAICI), Arief Hidayat mengatakan, kental manis atau biasa disebut Susu Kental Manis (SKM) berbahaya untuk kesehatan anak. 

 

“Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, 3 dari 5 anak stunting mengonsolidasikan SKM saat bayi atau anak-anak,” ujarnya.

 

Ia melanjutkan, kental manis bukanlah susu dan tidak bisa menggantikan ASI.

 

Sementara Ketua Pimpinan Wilayah (PW) Muslimat NU Lampung, Hj Fita Nahdia mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk percepatan penurunan stunting di Lampung. 

 

“Kami berharap dengan pengukuhan kader ibu asuh stunting ini, bisa mempercepat penurunan angka stunting di Lampung,” tuturnya. 

 

Ketua PP Muslimat NU, Hj Ariza Agustina dalam sambutannya mengatakan, berdasarkan survei kesehatan Indonesia (SKI), stunting Lampung naik tahun 2023 dibanding tahun 2022. 

 

“Mari kita merefleksikan diri mengapa ada anak stunting di sekitar kita. Para ibu asuh harus bekerja keras untuk membantu anak stunting di sekitar kita agar terhindar dari stunting,” ungkapnya.

 

Menurutnya, sebab dengan stunting anak terkendala daya pikirnya, terjadi penurunan kualitas tumbuh kembang, kemampuan kognitif berkurang, gangguan postur tubuh, dan mudah sakit. 

 

“Kita ingin agar bangsa Indonesia senantiasa sehat dan berkontribusi terhadap pembangunan,” ujarnya. 

 

Periode emas pertumbuhan yakni 1000 hari pertama kehidupan. Oleh karena itu, kita harus bersama membantu tumbuh kembang anak sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. 

 

Perwakilan Dinas Kesehatan Lampung Tengah, Zahro Mutmainah menyampaikan materi tentang stunting dan 1000 hari pertama kehidupan. 

 

“Jangan memberikan susu kental manis kepada bayi, karena bisa membahayakan kesehatan anak,” tuturnya 

 

Sementara perwakilan PP Muslimat NU, Erna Yulia mengatakan, mempercepat penuntasan stunting dengan membentuk kader ibu asuh anak terindikasi stunting.

 

Kegiatan ini dihadiri jajaran kepengurusan PWNU Lampung, Pengurus Pimpinan Cabang (PC) Muslimat NU se-Lampung, dan Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU se-Lampung Tengah. 

(Sri Wahyuni)