Warta

Cuaca Panas di Madinah, Jamaah Haji Disarankan Jangan Jalan Tanpa Alas Kaki

Senin, 13 Mei 2024 | 09:16 WIB

Cuaca Panas di Madinah, Jamaah Haji Disarankan Jangan Jalan Tanpa Alas Kaki

Jamaah haji saat turun dari bus (Foto: Kemenag)

Madinah, NU Online Lampung

Salah satu yang diimbau untuk tidak dilakukan jamaah saat di Madinah adalah berjalan dengan kaki tanpa alas. Hal ini, karena suhu di Madinah mencapai 40 derajat dan saat siang pelataran Masjid Nabawi sangat panas.


“Jika jamaah berjalan tanpa alas kaki di pelataran yang panas, sangat berrisiko kakinya melepuh,” ujar Kasi Lansia, Disabilitas, dan PKP3JH, Leksmana Arry Chandra di Madinah, Ahad (12/5/2024).


Menurutnya, kadang ada kejadian jamaah lupa letak sandalnya saat di Masjid Nabawi. Untuk menghindari hal itu, sebaiknya jamaah membawa plastik. Sandal yang dipakai, dimasukkan ke plastik dan dibawa saat masuk ke Masjid Nabawi. 


Tim Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama pada Jamaah Haji (PKP3JH) terus berjaga dan berkeliling di Masjid Nabawi dan Masjidil Haram. Mereka juga berkeliling ke sektor hotel jamaah. Tujuannya, melakukan upaya pencegahan, mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, pemulihan, dan rehabilitasi.


“Misalnya, menyiapkan sarana dan prasarana yang menjadi kebutuhan jamaah haji, seperti kursi roda dan sandal buat jamaah yang membutuhkan. PKP3JH siap bantu jamaah,” ungkapnya.


Tim PKP3JH beranggotakan gabungan tenaga medis. Mereka bertugas di lapangan, baik sektor khusus (seksus) Makkah maupun seksus Madinah. Mereka bisa dimintai bantuan dan konsultasi pengobatan, serta perawatan, termasuk juga mengatasi kaki melepuh.


“Cuaca diperkirakan akan semakin panas jelang puncak haji, bisa mencapai 48-50 derajat celsius. Jamaah diimbau menghindari cuaca panas, banyak minum air putih agar tidak terjadi heatstroke atau serangan panas,” katanya.


Bagi jamaah yang memiliki gangguan kesehatan terkait pernafasan, ia mengimbau untuk mempersiapkan obat-obatan yang biasa dikonsumsi. Jika kondisinya membutuhkan penanganan medis, segera konsultasikan ke petugas kesehatan kloter.