Bandar Lampung, NU Online Lampung
Dinas Kesehatan Provinsi Lampung mengimbau agar masyarakat waspada terhadap penyakit hepatitis akut yang belum diketahui penyebabnya. Untuk itu, masyarakat diminta mengenali tanda dan gejalanya, sehingga bila ditemukan kasus yang mengarah ke penyakit tersebut, bisa segara dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Meski harus waspada dan hati-hati, masyarakat hendaknya tetap tenang. Kuncinya adalah menerapkan pola hidup sehat,” kata Kepala Dinas Kesehatan Lampung, Dr Reihana, kepada NU Online Lampung, Ahad (8/5/2022).
Sebelumnya, melalui akun media sosialnya, Dinas Kesehatan Lampung menjelaskan gejala dari hepatitis akut tersebut. Diantaranya adalah mual, muntah akut, diare akut, lesu lemah, kehilangan napsu makan, demam, gatal, dan kuning pada bagian putih mata. Gejala lainnya, buang air kecil seperti teh/berwarna gelap, nyeri bagian perut, nyeri sendi atau pegak-pegal, perubahan warna tinja menjadi pucat, serta sesak napas.
Sedangkan upaya pencegahan infeksi hepatitis akut diantaranya adalah mencuci tangan pakai sabun menggunakan air mengalir, minum air bersih dan matang, makan makanan yang bersih dan matang penuh, dan membuang tinja dan atau popok sekali pakai pada tempatnya. Selain itu juga menggunakan alat makan sendiri serta memakai masker dan menjaga jarak.
“JIka menemukan anak-anak dengan gejala seperti kuning, mual, muntah, diare, nyeri perut, penurunan kesadaran atau kejang,lesu, demam tinggi, ahrus segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan layanan masyarakat terdekat,” kata Reihana.
Dinas kesehatan juga meminta agar masyarakat menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) dan senantiasa patuhi protokol kesehatan.
Kejadian hepatitis akut yang menyerang anak akhir-akhir ini banyak diberitakan oleh media massa. Kementrian Kesehatan bahkan menyampaikan terdapat tiga anak meninggal akibat hepatitis akut tersebut.
Ketiga anak tersebut merupakan pasien dari rumah sakit di Jakarta Timur dan Jakarta Barat, sebelum akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Umum Pusat Nasional (RSUPN) DR Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
Saat ini Kementrian Kesehatan tengah berupaya melakukan investigasi terkait penyakit tersebut melalui pemeriksaan panel virus secara lengkap.
(Dian Ramadhan)
