Warta

Buka Munas Konbes, Rais ‘Aam: 5 Grand yang Diperlukan NU untuk Hadapi Peradaban Insaniyah

Rabu, 5 Februari 2025 | 15:58 WIB

Buka Munas Konbes, Rais ‘Aam: 5 Grand yang Diperlukan NU untuk Hadapi Peradaban Insaniyah

Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar saat memberikan taujihat pada Munas Konbes di The Sultan Hotel dan Residance Jakarta, Rabu (5/2/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online Lampung

Rais ‘Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Miftachul Akhyar mengatakan, dalam menghadapi perkembangan dunia industri, NU diharapkan dapat menghadirkan 5G sebagai simbol peningkatan peradaban insaniyah.


“Sebab kita dan jam’iyyah kita perlu penyegaran maka diperlukan 5G ini,” ujar Kiai Miftach dalam taujihat Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) 2025 di The Sultan Hotel dan Residance Jakarta, Rabu (5/2/2025).


5 grand tersebut yaitu, Pertama, grand Idea yakni visi misi NU. Kiai Miftach menyebut perlu telisik kembali visi misi ini untuk memperkuat semangat khidmah NU. “Itulah tujuan daripada harlah Nahdlatul Ulama,” ujarnya.


Kedua, grand desain program-program yang terukur di semua tingkatan dalam menghadapi persaingan ketat. “NU punya Mabadi Khaira Ummah atau prinsip-prinsip dasar yang dianut oleh Nahdlatul Ulama (NU) untuk membentuk umat terbaik,” tuturnya.

 

Ketiga, grand strategi. Penyebaran inflasi yang dirancanakan, diarahkan, dikelola dan didistribusikan pada  kader-kader dan diskusi dalam ruang-ruang tersedia di negara kita.


Keempat, grand kontrol. Sistem dan gerakan NU melahirkan  garis komando secara organisatoris dari PBNU hingga Pengurus Ranting Nahdlatul Ulama (PRNU). Kelima adalah grand sami’na waatho’na.


“Ini sangat penting karena sudah mulai ada tanda-tanda penggerogotan bahkan saat ini sudah muncul hal-hal yang sedikit mengernyitkan kening untuk mangawasi. Jangan sampai program yang sudah disampaikan pada semua tingkatan tergrogoti oleh kepentingan sementara,” katanya.


“Dunia saat ini tengah menunjukkan masa pancaroba, di mana fitnah, tuduhan, dan suudzon sudah menjadi amaliah sehari-hari. Banyak orang saling menyebarkan informasi yang tidak jelas tanpa ada upaya tabayyun,” ungkapnya.


Kiai Miftach mengatakan persaingan global juga semakin tidak seimbang telah membawa dunia memasuki era revolusi industri 5.0, juga perlu direnungkan. “Marilah kita renungkan dan merekontekstualisasi apa yang sudah ditanamkan oleh muassis NU dalam bingkai trilogi NU: ukhuwah, insaniyah, dan wathaniyah,” tuturnya.


Menurutnya khusus pada ukhuwah nahdliyah sebagai cerminan moral yang prima, agar dampaknya tidak berpengaruh buruk terhadap perjalanan anak bangsa, dari revolusi industri 5.0 menuju bonus demografi dan generasi emas 2045.