• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Kamis, 18 April 2024

Teras Kiai

Keramat Kahai, Diyakini Sebagai Makam Tertua di Lampung Selatan

Keramat Kahai, Diyakini Sebagai Makam Tertua di Lampung Selatan
MAKAM Keramat Kahai, begitulah masyarakat Batu Balak, Rajabasa, Lampung Selatan menyebut makam tua yang berada jauh dari bibir Pantai Kahai. Makam tersebut adalah Makam Pamutokh Agung yang diyakini sebagai makam tertua di Lampung Selatan. Pamutokh Agung adalah seorang tokoh yang sangat amat disegani pada masanya. IMG_20171007_164044 Ada banyak julukan beliau, yaitu Ki Pamutokh, Ki Gentar, dan Singa Braja. Nama singa banyak menjadi julukan tokoh-tokoh Keratuan Balau yang gagah berani karena singa adalah makhluk yang buas, berani menghadapi segala rintangan. Pamutokh Agung adalah seorang panglima yang gagah berani dari Keratuan Balau. Ia salah satu orang kepercayaan raja, yaitu kepercayaan Khatu Menangsi yang memiliki kemampuan hebat. Pamutokh Agung hidup menjelajah bersama rombongannya dari satu tempat ke tempat lainnya untuk memperluas wilayah. Sebagaimana arti dari namanya Pamutokh Agung adalah tempat memutar mencari dan terus mencari tempat yang layak. Nama asli Ki Pamutokh Agung adalah Khatu Ali. Beliau hidup di abad 16 M, pada saat detik-detik kehancuran Keratuan Balau. Ia merupakan seorang Muslim. Selain menjadi panglima perang, ia juga seorang pendakwah dan seorang guru yang banyak pengikutnya. Pamutokh Agung mengajarkan tentang agama, budi pekerti, dan ilmu kanuragan. Ilmu agama yang diajarkan yaitu mengenal sang Pencipta. Pamutokh Agung dikenal sebagai orang saleh yang selalu mengurung dirinya untuk menjaga hatinya dari kehidupan dunia. Beliau hanya keluar jika ada peperangan, termasuk mengikuti peperangan di Karawang dan Pajajaran. Beliau adalah pangeran sekaligus panglima yang menguasai daerah pesisir. Dahulu di sekitar pesisir ini diterjang badai angin kencang, dia mendapat satu isyarat dalam mimpinya. Dalam mimpi, ia bertemu seorang kakek tua. Lalu kakek tua itu mengatakan dalam waktu dekat aka nada badai dan angin topan, cepat pergilah engkau ke dalam goa untuk menghalau malapetaka itu. Selama empat puluh hari lalu ia pergi untuk bertafakur. Namun, ketika dia melakukan tirakat banyak sekali gangguan. Suatu saat ada kapal laut menjadi besar yang didalamnya berpenghuni makhluk halus. Dia ingin menyerang Pamutokh Agung, dan kapal itupun menjadi batu. Setelah makhluk halus dan kapal menjadi batu datanglah gangguan besar, anginpun datang, dan badai menerpa. Lalu Pamutokh Agung pun terbang dan berputar kencang untuk menghalau badai. Pamutokh Agung adalah salah satu adik dari Khatu Menangsi yang juga seorang raja di Keratuan Balau yang memimpin peperangan antara Karawang dan Banten karena permasalahan agama, kepercayaan dan keyakinan. Peperangan tersebut dimenangkan Kerajaan Banten. Antara Banten dan Lampung tidak akan putus dalam tali persaudaraan karena kesetiaan dan persaudaraan. Mereka seperguruan dan ada ikatan darah dari pernikahan. (Muhammad Candra Syahputra/ Napaktilas Jejak Islam Lampung. Yogyakarta. Global Press. 2017)  


Editor:

Teras Kiai Terbaru