• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Sabtu, 4 Mei 2024

Syiar

Tiga Pesan Rasulullah untuk Kelanggengan Pernikahan

Tiga Pesan Rasulullah untuk Kelanggengan Pernikahan
Ilustrasi pernikahan (Foto: NU Online)
Ilustrasi pernikahan (Foto: NU Online)

Pernikahan sebuah ikatan yang suci antara seorang laki-laki dan perempuan untuk membangun rumah tangga. Pernikahan merupakan ibadah yang spesial, dan disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai ibadah yang mampu menunjukkan kebesaran dan kekuasaan Allah swt.


Setiap pernikahan pasti ada tantangannya, karena menyatukan dua individu dengan latar belakang, karakter, dan budaya yang berbeda. Pertengkaran, perselisihan, dan saling curiga bisa saja terjadi yang harus disikapi secara bijak dan tidak emosional.


Setiap pasangan yang sudah menikah harus mampu menjunjung tinggi ikatan tersebut, serta teguh mempertahankan dan menjaganya. Terlebih lagi bila sudah memiliki anak, maka keutuhan rumah tangga dan masa depan anak-anak adalah prioritas utama.


Dilansir dari NU Online, Rasulullah saw telah memberikan tuntunan, pandangan, dan wejangan mengenai pernikahan, yang disampaikan dalam pernikahan Sayyidina Ali bin Abi Thalib dan Sayyidah Fatimah. Setidaknya ada tiga poin yang disampaikan Rasulullah pada kesempatan tersebut. 


Pertama, pernikahan adalah kuasa Allah.

Semua yang ada di jagat raya ini tidak bisa lepas dari kekuasaan dan ketetapan Allah, termasuk pernikahan. Dalam hal pernikahan, Allah telah menetapkan sebuah sistem apakah sebuah pernikahan langgeng dan gagal.


Jika pasangan suami istri mengikuti sistem yang telah ditetapkan-Nya, maka pernikahan mereka bisa langgeng dan bahagia. Begitu pula sebaliknya. 


الذي خلق الخلق بقدرته، ونيرهم بأحكامه


Artinya: Dialah yang menciptakan makhluk dengan kekuasan-Nya. Dialah yang menerangi jalan manusia dengan ketetapan-ketetapan-Nya.


Kedua, sarana memperoleh keturunan.

Rasulullah juga menegaskan bahwa pernikahan adalah sarana untuk memperoleh keturunan. Dalam satu hadits, Rasulullah menyeru kepada umatnya untuk menikah dengan perempuan yang subur sehingga dapat melahirkan banyak anak.


Meski begitu, yang terpenting bukan hanya memperoleh keturunan atau anak yang banyak saja, tapi juga berusaha membentuk generasi yang berkualitas, yakni generasi yang beriman, bertakwa, dan berilmu.


إن عز وجل جعل المصاهرة نسبا


Artinya: Allah yang Maha Tinggi dan Maha Mulia telah menjadikan perkawinan sebagai sarana perolehan keturunan.


Ketiga, mempererat tali kekerabatan

Salah satu rukun nikah dalam Islam adalah adanya wali, khususnya bagi mempelai perempuan. Dengan demikian, baik secara langsung atau tidak, sesungguhnya pernikahan dalam Islam tidak hanya melibatkan dua individu (mempelai laki-laki dan perempuan) saja, tapi juga keluarga besar dari yang bersangkutan. Setelah ada ikatan pernikahan, biasanya dua keluarga besar memiliki ikatan yang kuat.


Itulah pesan Rasulullah saw tentang pernikahan, yang tentu saja perlu menjadi perhatian bagi kita semua, terutama bagi seorang laki-laki dan perempuan yang akan menikah. Semoga pernikahan yang akan terjalin menjadi keluarga yang sakinah mawaddah dan warahmah.
 


Syiar Terbaru