Syiar

Menyesali Perbuatan Dosa, Bacalah Doa Berikut

Senin, 11 November 2024 | 14:51 WIB

Menyesali Perbuatan Dosa, Bacalah Doa Berikut

Ilustrasi berdoa. (Foto: NU Online)

Tidak ada manusia yang luput dari perbuatan dosa. Dalam interaksi keseharian, baik dalam keluarga, lingkungan kerja, atau pergaulan secara luas, dosa bisa kita lakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja. Hanya para nabi dan rasul saja yang terjaga dari perbuatan dosa (maksum). 

 

Ketika kita tersadar telah melakukan perbuatan dosa, sebaiknya kita segera meminta ampunan kepada Allah swt. Nabi Muhammad saw saja, yang sudah dijamin Allah swt masuk ke surga, selalu meminta ampunan kepada-Nya.  

 

Dalam Hadits al-Bukhari disebutkan: 

 

وعَنْ أبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ :وَاللَّهِ إِنِّي لَأَسْتَغْفِرُ اللَّهَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ فِي اليَوْمِ أَكْثَرَ مِنْ سَبْعِينَ مَرَّةً  

 

Artinya: Dari Abu Hurairah ra beliau berkata, aku telah mendengar Rasulullah saw bersabda, “Demi Allah aku sungguh memohon ampun dan bertobat kepada Allah setiap harinya lebih dari tujuh puluh kali” (HR Al-Bukhari).

 

Kemudian dalam hadits lain juga menyatakan:

 

لَوْلَا أَنَّكُمْ تُذْنِبُونَ لَخَلَقَ اللهُ خَلْقًا يُذْنِبُونَ يَغْفِرُ لَهُم

 

Artinya: Seandainya kamu sekalian tidak mempunyai dosa sedikit pun, niscaya Allah akan menciptakan suatu kaum yang melakukan dosa untuk diberikan ampunan kepada mereka (HR Muslim).

 

Hadits di atas seakan adalah sabda penghibur bagi kita yang mungkin sedang diselimuti lara dan kesedihan akibat penyesalan dosa. Pernyataan Rasulullah tersebut secara implisit menegaskan bahwa Allah adalah Maha Pengampun.   

 

Dilansir dari NU Online, ulama Syekh Sa’id Ramadhan al-Buthi sering memberikan tausiah terkait luasnya pintu ampunan Allah swt. Beliau selalu menyampaikan kasih sayang Allah kepada hamba-Nya yang tak terbatas, hingga beliau menyarankan bagi seseorang jika terjatuh dalam kubangan maksiat hendaknya menyesal dengan sangat, menangislah sebisanya, kemudian memohon ampun sembari merenung, dan membaca doa berikut: 

 

يَا رَبِّي أَنَا ضَعِيْفٌ، أَنَا لَا أَمْلِكُ مِنْ أَمْرِ نَفْسِي شَيْئاً، مَا عَصَيْتُكَ حِيْنَ عَصَيْتُكَ اسْتِكَبَاراً عَلَى أَمْرِكَ وَلَكِنْ لِسَابِقَةٍ سَبَقَ بِهَا قَضَاؤُكَ، هَا أَنَا ذَا بَيْنَ يَدَيْكَ، تُبْتُ إِلَيْكَ لَكِنْ أَعِنِّي يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، أُبْتُ إليك لَكِنْ خُذْنِي إِلَيْكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، خُذْنِي مِنْ نَفْسِي يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، إِنَّ نَفْسِي الأَمَّارَةَ تَغَلَّبَتْ عَلَيَّ، أَجَلْ وَفِّقْنِيَ اللَّهُمَّ لِلتَّغَلُّبِ عَلَيْهَا.  

 

Artinya: Wahai Tuhanku, aku lemah, aku tidak dapat menguasai diriku sama sekali. Tidaklah aku mendurhakai-Mu karena kesombonganku kepada-Mu, melainkan karena peristiwa yang Engkau tetapkan atasku. Inilah aku di hadapan-Mu, aku bertobat kepada-Mu, akan tetapi tolonglah diriku wahai Tuhan semesta alam, aku bertobat kepada-Mu, tuntunlah aku menuju Engkau, wahai Tuhan semesta alam, tuntunlah diriku dari nafsuku wahai Tuhan semesta alam, sesungguhnya nafsuku dapat mengalahkanku. Ya Allah bantulah aku untuk mengatasinya.

 

Meski perbuatan dosa adalah hal yang niscaya pada setiap manusia, dan selalu ada ampunan dari Allah swt bagi yang berbuat dosa, namun bukan berarti kita menyepelekan perbuatan dosa. Tetap saja dosa adalah perbuatan yang dilarang, dan kita sedapat mungkin harus bisa menghindarinya.

 

Semoga kita dapat senantiasa memohon ampun kepada Allah swt, dalam keadaan apapun, dan cepat menyadari bila melakukan kesalahan.