• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Minggu, 5 Mei 2024

Syiar

Kumpulan Doa Meminta Hujan yang Dibaca Rasulullah saw

Kumpulan Doa Meminta Hujan yang Dibaca Rasulullah saw
Kumpulan Doa Meminta Hujan yang Dibaca Rasulullah saw (Ilustrasi foto: NU Online)
Kumpulan Doa Meminta Hujan yang Dibaca Rasulullah saw (Ilustrasi foto: NU Online)

Turun hujan adalah sesuatu yang sangat ditunggu-tunggu beberapa bulan belakangan ini. Hujan dinantikan untuk mengatasi kekeringan, cuaca panas, debu-debu yang beterbangan, dan peristiwa gagal panen.


Namun, diperkirakan musim kemarau dan cuaca panas ini masih akan terus berlangsung. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan secara umum akan terjadi pada bulan November 2023.


Sebagai manusia, selain menunggu turunnya hujan kita patut berusaha dengan berdoa kepada Allah swt baik secara sendiri-sendiri, atau shalat istisqa yang digelar secara berjamaah.


Dilansir dari NU Online, Imam Abu Bakr al-Thurthusyi al-Andalusi (450-520 H) menyusun kitab kumpulan doa Nabi Muhammad, al-Du’â al-Ma’tsûrât wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ittibâ’uhu wa Ijtinâbuhu, jauh sebelum al-Adzkâr ditulis oleh Imam al-Nawawi (631-676 H). 


Dalam salah satu babnya, Bâb al-Du’â ‘Ind al-Istisqâ’, ia mengumpulkan ragam doa Nabi Muhammad saw ketika meminta hujan. Berikut beberapa doa yang dipanjatkan oleh Nabi Muhammad saw: 


Pertama, doa yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud. Berisi permintaan hujan yang menyuburkan, tidak membahayakan, dan bermanfaat. 


اللهمَّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا مَرِيْئًا مَرِيْعًا, نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ، عَاجِلًا غَيْرَ أٰجِلٍ  


Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang lebat merata, mengairi, menyuburkan, bermanfaat tanpa mencelakakan, segera tanpa ditunda. 


Kedua, doa yang dipanjatkan karena permintaan seorang Badui. Ia sowan kepada Rasulullah dan menceritakan binatang ternaknya banyak yang mati serta anak-anak tidak pernah kenyang karena kelangkaan susu untuk diminum.


Kemudian Rasulullah berdiri di atas mimbar, bertahmid dan memuji Allah. Beliau mengangkat kedua tangannya dan berdoa:   


اللهمّ اسْقِنَا غَيْثًا مُغِيْثًا سَرِيْعًا مَرِيْعًا غَدَقًا طَبَقًا، عَاجِلًا غَيْرَ رَائِفٍ، نَافِعًا غَيْرَ ضَارٍّ تَمْلَأُ بِهِ الضَّرْعُ، وَيَنْبُتُ بِهِ الزَّرْعُ وَتُحْيِي بِهِ الْأَرْضُ بَعْدَ مَوْتِهَا وَكَذَلِكَ تُخْرِجُوْنَ


Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada kami, hujan yang merata, segera, menyuburkan, lebat, merata, segera tanpa kelambatan, bermanfaat tanpa bahaya. Hujan yang dapat memenuhkan ambing (kantong kelenjar) susu binatang ternak, yang menumbuhkan tanaman, yang menghidupkan tanah setelah mati (karena kekeringan.


Ketiga, doa yang diriwayatkan oleh Imam Malik bin Anas. Berisi permintaan diturunkannya hujan untuk hamba-hamba Allah, dan binatang-binatang ciptaan-Nya, serta dihidupkannya lagi negeri yang sebelumnya mati karena kekeringan.  


اللهمَّ اسْقِ عِبَادَكَ وَبَهَائِمَكَ وَانْشُرْ رَحْمَتَكَ وَأَحْيِ بَلَدَكَ الْمَيِّتَ  


Artinya: Ya Allah, turunkanlah hujan kepada hamba-hamba-Mu dan binatang-binatang (ciptaan)-Mu, sebarkanlah rahmat-Mu dan hidupkanlah negeri-Mu yang sebelumnya mati.


Keempat, doa yang diriwayatkan Imam Abu Dawud. Doa ini dipanjatkan setelah keluhan banyak orang akan ketandusan tanah-tanah mereka karena keterlambatan musim penghujan. Kemudian Rasulullah meminta mimbar. Mereka langsung menyediakannya dan meletakannya di mushala (masjid).


Rasulullah berjanji akan menemui mereka lagi nanti. Sayyidah ‘Aisyah berkata: Nabi menemui mereka setelah matahari terbit. Beliau duduk di atas mimbar, mengucapkan takbir, tasbih, dan tahmid, dan berkata (kepada mereka):  


إنكم شكوتم جدب دياركم واستئخار المطر عن إبان زمانه عنكم وقد أمركم الله سبحانه أن تدعوه ووعدكم أن يستجيب لكم  


Artinya: Sesungguhnya kalian mengeluhkan gersangnya tanah-tanah kalian dan terlambatnya hujan dari masa biasanya. Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian untuk berdoa kepada-Nya, dan menjanjikan akan mengabulkan (doa) kalian.


Kemudian Rasulullah saw membaca doa:  


اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ. اللهمَّ أَنْتَ اللهُ لَا إِلٰهَ إِلَّا أَنْتَ الْغَنِيُّ, وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ أَنْزِلْ عَلْيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَ لَنَا قُوَّةً وَبَلَاغًا إِلَي حِيْنٍ


Artinya: Segala puji milik Allah, Tuhan seluruh semesta, yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Tuhan yang menguasai hari pembalasan. Ya Allah, Engkau adalah Allah, tiada Tuhan kecuali Engkau yang Maha Kaya, sedangkan kami makhluk yang membutuhkan, turunkanlah hujan kepada kami dan jadikanlah apa yang Engkau turunkan kepada kami sebagai kekuatan dan pencapaian hingga akhir masa.


Setelah itu, Rasulullah mengangkat tangannya hingga terlihat dua ketiak putihnya, lalu membalikkan tubuhnya ke arah orang-orang. Beliau lantas melaksanakan shalat dua rakaat, dan di setiap rakaat membaca, “Mâ syâ’allâh” dan “Subhânallâh”. 


Lalu suara guntur terdengar dan hujan pun turun dengan lebat sampai memenuhi masjid. Nabi Muhammad saw tersenyum lebar hingga terlihat gigi gerahamnya ketika melihat orang-orang bergegas pulang ke rumah mereka masing-masing.
 


Syiar Terbaru