Kapan Rabu Wekasan 2024, dan Benarkah akan Terjadi Kesialan?
Rabu, 28 Agustus 2024 | 09:58 WIB
Ila Fadilasari
Penulis
Bulan Safar sering diidentikkan sebagai bulan pembawa kesialan, terlebih pada hari Rabu terakhir di bulan itu. Rabu terakhir itu dikenal dengan nama Rabu Wekasan, atau dalam bahasa Jawa dikenal dengan istilah Rebo Wekasan.
Pada hari itu disebutkan, Allah akan menurukan 40.000 bencana atau musibah kepada umat manusia.
Secara pengertian Rabu Wekasan merujuk tradisi yang dilakukan setiap hari Rabu terakhir di bulan Safar dalam kalender Islam atau kalender Hijriah. Tradisi ini dilakukan oleh sebagian masyarakat Indonesia, terutama masyarakat Jawa.
Akar tradisi Rabu Wekasan berasal dari kepercayaan masyarakat Nusantara yang menganggap bahwa bulan Safar adalah bulan yang penuh dengan kesialan.
Lantas kapankah Rabu Wekasan pada tahun 2024 ini? Seperti diketahui, sebelumnya Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan bahwa 1 Safar tahun 1446 H ini jatuh pada Selasa 6 Agustus 2024. Berarti Rabu terakhir bulan Safar tahun ini akan jatuh pada 4 September 2024 mendatang, atau 30 Safar 1446 H.
Soal kepercayaan sebagian masyarakat yang masih berlangsung hingga kini tentang akan adanya bencana atau malapetaka tersebut, hendaknya kita harus memahami, bahwa dalam agama Islam tidak ada suatu waktu tertentu yang dapat menciptakan kesialan.
Apakah itu tahun, bulan, hari, dan sebagainya. Semua waktu itu netral, tidak memiliki kehendak. Dengan pula dengan bulan Safar ataupun Rabu Wekasan ini.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah saw bersabda:
لا عَدْوَى ولا طِيَرَةَ ولا هَامةَ ولا صَفَرَ وفِرَّ من المَجْذُومِ كما تَفِرُّ من الأَسَد
Artinya: Tidak ada penyakit menular, tidak ada ramalan buruk, tidak ada kesialan karena burung hammah, tidak ada sial bulan Safar, dan larilah kamu dari penyakit kusta seperti kamu lari dari singa (HR Bukhari).
Hadits itu menegaskan kepada kita semua, tidak ada bulan atau waktu tertentu yang membawa kesialan. Oleh karena itu, umat Islam tidak boleh percaya pada mitos atau kepercayaan yang mengatakan bahwa ada bulan atau waktu tertentu yang membawa kesialan.
Kemudian dilansir dari NU Online, Imam Abdurrauf al-Munawiy dalam kitab Faidh al-Qadir, menyatakan, Islam mengajarkan bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah.
وأما الطيرة فيكرهها وليست من الدين بل من فعل الجاهلية وقول الكهان والمنجمين فإنهم يقولون يوم الأربعاء يوم عطارد وعطارد نحس مع النحوس سعد مع السعود وقولهم خارج عن الدين ويجوز كون ذكر الأربعاء نحس على طريق التخويف والتحذير أي احذروا ذلك اليوم لما نزل فيه من العذاب وكان فيه من الهلاك وجددوا لله توبة خوفا أن يلحقكم فيه بؤس كما وقع لمن قبلكم وكان صلى الله عليه وسلم إذا رأى مخيلة فزع إلى الصلاة حتى إذا نزل المطر سري عنه ويقول ما يؤمنني أن يكون فيها عذاب كما وقع لبعض الأمم السابقة فكان يحذر أمته من مثل ما قال أولئك
Artinya: Adapun ramalan buruk adalah sesuatu yang dibenci dalam agama, bukan bagian dari agama, tetapi berasal dari praktik kejahilan dan ucapan ahli ramal dan ahli astrologi. Mereka mengatakan bahwa hari Rabu adalah hari Merkurius, dan Merkurius dianggap sebagai sumber malapetaka, begitu juga dengan bintang-bintang yang lainnya. Ucapan mereka ini keluar dari ajaran agama, dan boleh menyebut Rabu sebagai “sial” dengan cara untuk memberi peringatan. Yaitu hindari hari tersebut karena pernah turun adzab yang menyebabkan kebinasaan. Perbaharuilah taubat kepada Allah, agar tidak mengalami petaka seperti yang dialami kaum terdahulu.
Dengan demikian, adanya anggapan akan kesialan tersebut tidak boleh dikaitkan dengan adanya hari tertentu atau bulan tertentu. Tidak ada perbedaan antara bulan satu dengan bulan lainnya, hari yang satu dengan hari yang lainnya, kecuali amal perbuatan yang kita lakukan.
(Ila Fadilasari)
Terpopuler
1
Ratusan Rumah Terdampak Banjir, Muslimat NU Lampung Berikan Bantuan bagi Warga Korban Banjir
2
Hujan Deras Berjam-jam di Bandar Lampung, Sebabkan Banjir Berbagai Wilayah
3
Ansor-Banser Lampung Timur Gelar Aksi Peduli Kemanusiaan pada Warga Banjir Way Bungur
4
Nakhoda Baru Dewan Eksekutif Mahasiswa Universitas Ma'arif Lampung, Fikri Muzaki Siap Majukan Ormawa
5
Dalam Islam, Wafat karena Terbakar Termasuk Syahid
6
Jelang Pelantikan, Konsolidasi Pengurus Pusat Kamilah Wujudkan Daya Saing dan Kemajuan Alumni
Terkini
Lihat Semua