Hukum Menggunakan Sikat Gigi dalam Islam, Bolehkah Menggantikan Siwak?
Ahad, 10 November 2024 | 16:00 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Islam merupakan agama yang sangat mulia, yakni mengatur segala segala sesuatu tentang kehidupan umatnya, terutama pada bagian kebersihan dan kesucian.
Saking menjunjung tingginya kebersihan (kesucian), bahkan kebersihan merupakan sebagian dari iman. Hal ini sebagaimana diterangkan dalam Hadits Arbain ke 23:
الحَدِيْثُ الثَّالِثُ وَالعِشْرُوْنَ
عَنْ أَبِي مَالِكٍ الحَارِثِ بْنِ عَاصِمٍ الأَشْعَرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ:) الطُّهُورُ شَطْرُ الإِيْمَانِ، وَالحَمْدُ للهِ تَمْلأُ المِيْزَانَ، وَسُبْحَانَ اللهِ والحَمْدُ للهِ تَمْلآنِ – أَو تَمْلأُ – مَا بَيْنَ السَّمَاءِ وَالأَرْضِ، وَالصَّلاةُ نُورٌ، والصَّدَقَةُ بُرْهَانٌ، وَالصَّبْرُ ضِيَاءٌ، وَالقُرْآنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ، كُلُّ النَّاسِ يَغْدُو فَبَائِعٌ نَفْسَهُ فَمُعْتِقُهَا أَو مُوْبِقُهَا رَوَاهُ مُسْلِمٌ.
Artinya: Dari Abu Malik Al-Harits bin ‘Ashim Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Bersuci itu sebagian dari iman, ucapan alhamdulillah (segala puji bagi Allah) itu memenuhi timbangan. Ucapan subhanallah (Mahasuci Allah) dan alhamdulillah (segala puji bagi Allah), keduanya memenuhi antara langit dan bumi. Shalat adalah cahaya, sedekah adalah bukti nyata, kesabaran adalah sinar, Al-Qur’an adalah hujjah yang membelamu atau hujjah yang menuntutmu. Setiap manusia berbuat, seakan-akan ia menjual dirinya, ada yang memerdekakan dirinya sendiri, ada juga yang membinasakan dirinya sendiri (HR Muslim).
Oleh sebab itu, dalam ajaran nabi, seorang Muslim dianjurkan untuk selalu membersihkan dan mensucikan badan, salah satunya membersihkan gigi dengan bersiwak.
Dilansir dari NU Online menurut bahasa Arab siwak berarti menggosok atau alat yang digunakan untuk itu. Nabi saw sangat menganjurkan umatnya untuk bersiwak dalam setiap shalat.
لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي، لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ عِنْدَ كُلِّ صَلَاةٍ
Artinya: Jika tidak memberatkan bagi umatku, maka aku akan menyuruh mereka untuk bersiwak setiap shalat (HR Abu Dawud).
Pada masa nabi, sebagaimana disebutkan dalam kitab-kitab fiqih klasik, disebutkan bahwa orang Arab biasa menggosok gigi dengan kayu yang dikenal dengan kayu arak.
Selain itu, dalam berbagai riwayat hadits, nabi dan sahabat tidak lupa untuk mencuci kayu tersebut setelah digunakan bersiwak. Kenapa kayu arak? Ranting kayu ini lebih lunak dan terasa nyaman di mulut.
Zaman sudah berubah, masyarakat juga mengenal sikat gigi serta pasta gigi. Sikat gigi lebih mudah didapat di Indonesia, serta bisa menjangkau bagian mulut yang lebih dalam. Nah, apakah menggunakan sikat dan pasta gigi termasuk bersiwak juga?
وَيُطْلَقُ السِّوَاكُ أَيْضًا عَلَى مَا يَسْتَاكُ بِهِ مِنْ أَرَاكٍ وَنَحْوِهِ
Artinya: Syekh Muhammad bin Qasim Al-Ghazi menyebutkan dalam kitabnya Fathul Qarib bahwa “Siwak adalah menggosok gigi dengan kayu arak atau sejenisnya.” Dari keterangan tersebut, maka selain kayu arok pun bisa dinilai bersiwak.
Lebih lanjut, Syekh Wahbah Az-Zuhayli dalam Al-Fiqhul Islami wa Adillatuh menyebutkan:
اِسْتِعْمَالُ عَوْدٍ أَوْ نَحْوِهَ كَأَشْنَانٍ وَصَابُوْنٍ، فِي الْأَسْنَانِ وَمَا حَوْلَهَا، لِيُذْهِبَ الصُّفْرَةُ وَغَيْرَهَا عَنْهَا.
Artinya: Siwak adalah penggunaan kayu atau sejenisnya seperti sikat dan pasta gigi, untuk membersihkan bagian gigi dan sekitarnya, supaya kotoran dan sejenisnya bisa hilang.
Terpopuler
1
Tata Cara dan Bacaan Niat Puasa Asyura 6 Juli 2025
2
Puasa Tasu’a Sabtu 5 Juli 2025, Ini Bacaan Niat dan Dalilnya
3
Khutbah Jumat: Keberkahan Menyantuni Anak Yatim di Bulan Muharram
4
Khutbah Jumat: Muharram sebagai Awal Kebangkitan Islam
5
Prof Mukri: Orang Baik adalah Mereka yang Bisa Ngempet
6
Fatayat NU Pesawaran Kirim Kader Terbaik Ikuti Kaderisasi Nasional di Banten
Terkini
Lihat Semua