• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Rabu, 15 Mei 2024

Syiar

Hendak Bertakziah, Ini 4 Adab yang Harus Diperhatikan

Hendak Bertakziah, Ini 4 Adab yang Harus Diperhatikan
Ilustrasi takziah (Foto: NU Online)
Ilustrasi takziah (Foto: NU Online)

Ketika ada keluarga, teman, atau tetangga yang meninggal dunia, kita dianjurkan untuk bertakziah. Melayat atau takziah adalah mengunjungi orang yang sedang tertimpa musibah berupa kematian salah seorang keluarga atau kerabat dekatnya dengan tujuan menghibur dan menguatkan hati mereka yang sedang berduka cita.


Kedatangan orang yang bertakziah biasanya membuat keluarga yang terkena musibah menjadi lebih kuat dan terhibur, karena merasa tidak sendiri. Ada orang-orang yang ikut berduka cita, membantu proses pemakaman, dan mendoakan keluarga yang meninggal.


Meski begitu, orang yang bertakziah hendaknya mengetahui tata krama atau adab dalam bertakziah tersebut, mengingat maksud dan tujuan kita adalah untuk menghibur pihak yang sedang kehilangan anggota keluarga. Jangan sampai kita melakukan hal-hal yang tidak pantas, sehingga justru menyakitkan tuan rumah yang sedang berkabung.


Imam al-Ghazali dalam risalahnya berjudul Al-Adab fid Din dalam Majmu’ah Rasail al-Imam al-Ghazali, menyebutkan ada empat adab orang bertakziah, yaitu:


آداب المعزّي: خفض الجناح، وإظهار الحزن، وقلة الحديث، وترك التبسم فإنه يورث الحقد 


Artinya: Adab orang bertakziah, yakni menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu, menampakkan rasa duka, tidak banyak berbicara, tidak mengumbar senyum sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka.


Dari pernyataan di atas dapat diuraikan keempat adab bertakziah sebagai berikut:  


Pertama, menghindari sebanyak mungkin hal-hal yang tidak pantas atau tabu.

Bertakziah pastinya berbeda dengan menghadiri pesta pernikahan, sehingga dari pakaian sebaiknya tidak disamakan dengan cara kita menghadiri pesta pernikahan yang cenderung glamor. Pakailah pakaian yang sederhana dan sewajarnya. Demikian pula cara kita bersolek atau berdandan, sebaiknya tidak terlalu menor atau memakai parfum yang terlalu kuat baunya.


Kedua, menampakkan rasa duka.

Setiap kematian seseorang pasti menimbulkan perasaan duka yang mendalam terutama bagi keluarga atau kerabat dekat yang ditinggalkannya. Oleh karena itu orang yang bertakziah dianjurkan untuk ikut merasakan rasa duka itu dengan menampakkan wajah duka sambil mengucapkan secara tulus rasa bela sungkawa. Sangat baik apabila ungkapan bela sungkawa itu diikuti dengan doa semoga tabah dan sabar menerima musibah yang memang sudah merupakan suratan takdir dari Allah swt.


Ketiga, tidak banyak berbicara.

Dalam suasana duka, orang yang sedang tertimpa musibah kematian, biasanya cenderung diam dan tidak ingin diajak berbicara lama-lama. Oleh karena itu orang yang bertakziah jika ingin mengajak berbicara kepada pihak yang sedang berduka cukup seperlunya saja. Demikian pula di antara orang-orang-orang yang bertakziah  sebaiknya kalau berbicara satu sama lain cukup seperlunya dan pelan agar tidak menimbulkan suasana berisik. Apalagi sampai tertawa terbahak-bahak, sungguh merupakan hal yang tidak pantas.


Keempat, tidak mengumbar senyum.

Sebab bisa menimbulkan rasa tidak suka. Poin keempat ini memiliki kaitan erat dengan poin-poin sebelumnya, yakni tidak mendukung ketiganya. Oleh karena itu meskipun senyum termasuk sedekah, tetapi dalam konteks takziah sebaiknya kita bisa menahan diri untuk tidak mengumbar senyum.


Tentu saja senyum dalam batas-batas yang wajar masih bisa ditolerir. Intinya adalah senyum memiliki makna kegembiraan yang dalam konteks takziah tidak baik khususnya jika ditujukan kepada pihak yang sedang berduka.


Keempat adab bertakziah sebagaimana dilansir dari NU Online tersebut hendaknya menjadi pedoman bagi kita semua saat akan melakukan takziah,  baik orang tersebut masih kerabat dekat, tetangga, atau sekedar teman.


Hal yang harus selalu diingat adalah bahwa takziah identik dengan ikut berduka cita. Jangan sampai niat baik kita justru berdampak sebaliknya, melukai perasaan orang yang tengah berkabung.


Editor:

Syiar Terbaru