Syiar

Dalil Qunut Witir pada Separuh Akhir Ramadhan

Senin, 10 Maret 2025 | 15:32 WIB

Dalil Qunut Witir pada Separuh Akhir Ramadhan

Dalil membaca qunut witir pada separuh bulan Ramadhan (Ilustrasi: NU Online Lampung)

Beberapa hari ke depan, umat Islam akan memasuki separuh bulan suci Ramadhan (Nisfu Ramadhan). Separuh ini dianggap penting karena terdapat amalan yang berbeda, yakni ketika melaksanakan shalat tarawih, maka akan membaca doa qunut di akhir shalat witir.  

 

Tradisi ini sudah dilakukan berabad-abad lamanya, selama awal penyebaran Islam hingga sekarang.  Lalu, apakah hal ini ada dalilnya di zaman Nabi atau sahabat atau tabiin dan ulama salaf?

 

Mengenai hal ini, ada banyak sekali dalil yang kita jumpai dan bisa dijadikan hujjah dari pembacaan doa qunut di akhir shalat witir pada separuh Ramadhan. Salah satunya adalah atsar (perkataan sahabat Nabi) yang diriwayatkan oleh Abu Daud berikut: 


أن عمر بن الخطاب جمع الناس على أبي بن كعب فكان يصلي لهم عشرين ليلة ولا يقنت الا في النصف الباقى من رمضان. رواه أبو داود 


Artinya: Sesungguhnya Umar Ibn Khattab berinisiatif mengumpulkan masyarakat agar shalat tarawih bersama (dengan imam) Ubay Ibn Ka’b, maka beliau shalat tarawih bersama mereka selama 20 malam, dan beliau tidak berdoa qunut kecuali dalam separuh yang kedua (malam 16 Ramadhan hingga seterusnya) (HR Abu Dawud).

 

Berikutnya, dijelaskan pula di dalam kitab Ma’rifatus Sunan wal Atsar (4/44) dengan mengutip pendapat Imam asy-Syafii yang mengatakan bahwa pada separuh terakhir Ramadhan umat Muslim membaca doa qunut. Hal ini, lanjut asy-Syafii, pernah dilakukan oleh Ibnu Umar dan Mu’adza al-Qari. 

قال الشافعي: ويقنتون في الوتر في النصف الآخر من رمضان، وكذلك كان يفعل ابن عمر، ومعاذ القاري 


Artinya: Mereka berqunut di dalam shalat Witir pada pertengahan akhir bulan Ramadhan, seperti itulah yang dilakukan oleh Ibnu ‘Umar dan Mu’adz al-Qari.


Demikian pula, Imam an-Nawawi dalam al-Adzkar (67) menegaskan hal serupa. Menurut an-Nawawi, ulama kalangan madzhab Syafii menganjurkan pembacaan doa qunut pada separuh terakhir di bulan Ramadhan. Selain itu, dia juga memaparkan beberapa versi anjuran ini. Akan tetapi, pendapat yang paling kuat menurutnya adalah qunut dibaca pada separuh terakhir Ramadhan. 


ويستحب القنوت عندنا في النصف الأخير من شهر رمضان في الركعة الأخيرة من الوتر، ولنا وجه: أن يقنت فيها في جميع شهر رمضان، ووجه ثالث: في جميع السنة، وهو مذهبُ أبي حنيفة، والمعروف من مذهبنا هو الأوّل 


Artinya: Menurut kami, disunnahkan qunut di akhir witir pada separuh akhir Ramadhan. Ada juga dari kalangan kami (Syafiiyyah) yang berpendapat, disunnahkan qunut di sepanjang Ramadhan. Kemudian ada pula yang berpendapat bahwa disunnahkan qunut di seluruh shalat sunnah. Ini menurut madzhab Abu Hanifah. Namun, yang baik menurut madzhab kami adalah model yang pertama, yaitu qunut pada separuh akhir Ramadhan.


Maka, dari keterangan beberapa redaksi di atas, mengerjakan atau menggunakan doa qunut di akhir shalat witir pada separuh Ramadhan hukumnya sunnah, dan boleh dikerjakan oleh umat Islam. Sedangkan hukum qunut sendiri pada dasarnya adalah sunnah juga. 

 

Jadi sudah sangat jelas, bahwa tradisi membaca doa qunut witir pada pertengahan Ramadhan memiliki dalil yang kuat. Dan dalil tersebut bisa dijadikan hujjah bagi umat Islam di seluruh dunia.

 

Artikel ini sudah pernah diterbitkan pada 24 Maret 2024, kemudian disunting kembali dengan sejumlah penambahan