• logo nu online
Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya
Senin, 20 Mei 2024

Pendidikan

Rektor UIN Raden Intan: Kampus Tidak Hanya sebagai Lembaga Pendidikan, Tapi Model Pembangunan Berkelanjutan

Rektor UIN Raden Intan: Kampus Tidak Hanya sebagai Lembaga Pendidikan, Tapi Model Pembangunan Berkelanjutan
Rektor UIN Raden Intan, Prof H Wan Jamaluddin pada saat membuka Raden Intan International Conference on Environmental, Science, and Mathematics Education (RIIC-ESME 2023). (Foto: Istimewa)
Rektor UIN Raden Intan, Prof H Wan Jamaluddin pada saat membuka Raden Intan International Conference on Environmental, Science, and Mathematics Education (RIIC-ESME 2023). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung

Era di mana kelestarian lingkungan hidup menjadi isu global yang penting, pendidikan tinggi memainkan peran penting dalam membentuk pemimpin masa depan yang bertanggung jawab dan sadar lingkungan. 


Dalam konteks ini, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan tetapi juga sebagai model pembangunan berkelanjutan.


Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rektor UIN Raden Intan, Prof H Wan Jamaluddin pada saat membuka Raden Intan International Conference on Environmental, Science, and Mathematics Education (RIIC-ESME 2023). 


Menurutnya, institusi pendidikan dapat memainkan peran penting dalam mencapai tujuan kelestarian lingkungan, yaitu dengan mengadopsi pendekatan multidisiplin dalam pendidikan, penelitian, dan keterlibatan masyarakat.


“Ada berbagai inisiatif dan strategi yang dilakukan UIN Raden Intan untuk mewujudkan prinsip keberlanjutan tersebut. Hal ini akan memperjelas dedikasi universitas yang tak tergoyahkan untuk menjadi model terkemuka dalam lembaga pendidikan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan,” ujarnya.


Inisiatif-inisiatif tersebut di antaranya, integrasi keberlanjutan dalam kurikulum dan penelitian, praktik keberlanjutan di kampus, keterlibatan masyarakat dan pengembangan kepemimpinan, kerja sama dan kemitraan, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan.


Prof Wan mengatakan, Pertama, integrasi keberlanjutan dalam kurikulum dan penelitian, menyadari pendidikan dan penelitian sebagai dua pilar perwujudan keberlanjutan, UIN Raden Intan telah melakukan restrukturisasi kurikulum dengan memasukkan mata kuliah dan modul yang menekankan keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial. 


“Topik-topik seperti pengelolaan sumber daya alam, etika lingkungan, dan keadilan sosial terinspirasi dari nilai-nilai Al-Qur’an dan Sunnah, yang mengajarkan kita untuk bertanggung jawab dan adil dalam mengelola sumber daya bumi,” ungkapnya. 


Selain kurikulum, penelitian UIN Raden Intan berpedoman pada prinsip keberlanjutan. Proyek penelitian dosen dan mahasiswa sering kali berfokus pada solusi inovatif terhadap permasalahan lingkungan lokal dan global, mendorong penerapan ilmu pengetahuan dalam kehidupan nyata dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan.


Kedua, praktik keberlanjutan di kampus. UIN Raden Intan telah melaksanakan berbagai inisiatif untuk menciptakan lingkungan kampus yang lebih hijau dan berkelanjutan. Langkah-langkah penting tersebut meliputi, penggunaan energi terbarukan, pengelolaan sampah berkelanjutan, dan konservasi air,” paparnya. 


Selain itu, UIN Raden Intan juga telah menerapkan beberapa praktik ramah lingkungan lainnya, seperti transportasi ramah lingkungan, infrastruktur ramah sepeda dan pejalan kaki, fasilitas keamanan, infrastruktur gedung cerdas, serta bio pori dan tanaman hidroponik.


Kemudian, Ketiga, keterlibatan masyarakat dan pengembangan kepemimpinan di kampus ditekankan untuk memperkuat praktik keberlanjutan. Mahasiswa dan staf didorong untuk berpartisipasi dalam proyek masyarakat, seperti kampanye penanaman pohon dan program pendidikan lingkungan untuk sekolah setempat.


“Program-program ini membantu melestarikan lingkungan dan membentuk pemimpin masa depan yang sadar lingkungan,” ungkapnya.


Keempat, kerja sama dan kemitraan. UIN Raden Intan juga aktif menjalin kemitraan dengan pemerintah, industri, dan lembaga pendidikan lainnya untuk memperluas dampak keberlanjutan. 


“Kolaborasi ini memfasilitasi pertukaran pengetahuan dan sumber daya serta pelaksanaan proyek bersama yang mengatasi masalah lingkungan berskala besar,” katanya. 


Terakhir, Kelima, evaluasi dan perbaikan berkelanjutan. UIN Raden Intan secara rutin mengevaluasi efektivitas inisiatif keberlanjutannya. Hal ini dilakukan melalui pengumpulan data, survei, dan masukan dari komunitas kampus, membantu mengidentifikasi area untuk perbaikan dan inovasi berkelanjutan.


Dalam kesempatan tersebut Rektor juga mengatakan capaian UIN Raden Intan yang berhasil mendapatkan sebuah pengakuan global dari UI GreenMetric World University Ranking terhadap universitas-universitas yang unggul dalam ramah lingkungan dan pengelolaan kampus yang berkelanjutan. 


UIN Raden Intan mendapat predikat sebagai kampus Islam peringkat teratas di Indonesia untuk inisiatif kampus hijau. Pencapaian ini mencerminkan komitmen universitas untuk mengintegrasikan prinsip-prinsip Islam dalam pengelolaan lingkungan hidup ke dalam operasionalnya. 


“Hal ini menjadi tolok ukur global bagi lembaga-lembaga pendidikan Islam, menginspirasi inovasi berkelanjutan dan keunggulan dalam pembangunan berkelanjutan,” ujarnya. 


Pendidikan Terbaru