Pemerintahan

Ending Plastic Pollution, Lampung Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik

Jumat, 6 Juni 2025 | 14:57 WIB

Ending Plastic Pollution, Lampung Tegaskan Komitmen Kurangi Sampah Plastik

Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela saat menghadiri Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2025, di Lapangan Stadion Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Kamis (5/6/2025)

Bandar Lampung, NU Online Lampung
Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menjadi Pembina Apel Peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia (World Environment Day) 2025, di Lapangan Stadion Sumpah Pemuda PKOR Way Halim, Kamis (5/6/2025).

 

Dalam amanatnya, Menteri Lingkungan Hidup/Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, Hanif Faisol Nurofiq,Ā  yang dibacakan oleh Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela menyampaikan bahwa tema Hari Lingkungan Hidup sedunia Tahun 2025 adalah Ending Plastic Pollution.Ā 

 

Ending Plastic Pollution adalah seruan global untuk menghentikan polusi plastik yang telah menjadi ancaman serius bagi bumi dan kehidupan sekaligus momen penting untuk merefleksikan kembali hubungan manusia dengan alam, serta langkah-langkah nyata yang telah dan harus diambil untuk menjaga kelestariannya ke depan.


Indonesia saat ini telah memasuki fase darurat sampah. Berdasarkan data SIPSN tahun 2024 masih terdapat 22,17 juta ton sampah yang masih terbuang ke lingkungan dan 54,44% sampah berakhir di TPA yang masih berstatus open dumping.Ā 

 

Tahun 2028 diperkirakan seluruh TPA di Indonesia tidak akan mampu lagi menampung sampahnya jika pengelolaannya masih bersifat business as usual (BAU).Ā 

 

Berdasarkan Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN), pada 2023 jumlah timbulan sampah di Indonesia sebesar 56,63 juta ton dengan jumlah timbulan sampah plastik sebesar 10,8 juta ton.Ā 

 

Dengan tingkat pengelolaan sampah sebesar 39%, maka terdapat 6,6 juta ton sampah plastik yang tidak terkelola, yaitu yang ditimbun di TPA open dumping, dibakar secara terbuka, dan dibuang ke lingkungan, baik ekosistem daratan maupun ekosistem perairan.Ā 

 

Jumlah timbunan sampah plastik meningkat signifikan dari 11% pada 2010 menjadi 19,23% pada 2023. Jika tidak ada upaya luar biasa untuk membatasinya, maka diperkirakan pada 2050 jumlah sampah plastik akan mencapai 50% dari seluruh jenis sampah di Indonesia.Ā 

 

Dari sudut pandang pengelolaan sampah yang berkelanjutan, maka solusi jitu dan komprehensif mengatasi persoalan sampah plastik adalah dengan mengombinasikan pendekatan di hulu (upstream approaches) dengan pendekatan di hilir (downstream approaches).

 

Dengan menggabungkan pendekatan hulu dan hilir, maka Pemerintah Indonesia memiliki posisi yang jelas dan tegas dalam upaya menghentikan polusi plastik di dalam negeri dengan tetap mempertimbangkan national capabilities and circumstances.Ā 


Menteri Lingkungan Hidup menyampaikan bahwa Kebijakan dan aksi nyata di tingkat daerah harus diperkuat. Dirinya mengajak Pemerintah Daerah baik Gubernur, Bupati maupun Walikota untuk :
1. Mempercepat Implementasi Kebijakan Pengurangan Sampah Plastik;
2. Menegakkan Peraturan Menteri LHK No. P.75/2019 tentang Peta Jalan Pengurangan Sampah oleh Produsen melalui Perda masing-masing;
3. Melarang penggunaan plastik sekali pakai (single use platic) di instansi pemerintah, pemerintah daerah, industri, pasar, perkantoran, dan pusat perbelanjaan;
4. Memperluas Gerakan Gaya Hidup Sadar Sampah dan Ekonomi Sirkular;
5. Mendorong bank sampah dan industri daur ulang di setiap kabupaten/kota;
6. Memfasilitasi kerja sama dengan UMKM untuk produk ramah lingkungan;
7. Mengedukasi dan melakukan Gerakan Massal Bersih-Bersih danĀ  Gerakan Memilah Sampah dari sumbernya;
8. Menggerakkan Kampanye Kendalikan Plastik Sekali Pakai: di pasar, pertokoan, sekolah, perkantoran, tempat ibadah dan fasilitas umum;
9. Mengajak masyarakat dalam aksi Gerakan Budaya Indonesia Bersih Sampah setiap bulan.

 

Hanif Faisol Nurofiq juga mengajak khususnya generasi muda gen-Z dan gen-Alpha, untuk menjadi bagian dari solusi dan pelopor gaya hidup minim plastik, jadi peneliti, inovator, aktivis, atau bahkan wirausaha lingkungan.Ā 

 

"Kalian bukan generasi penonton, tapi generasi pelaku perubahan. Saya mengajak kalian para generasi muda untuk membangun gerakan penyadaran publik melalui budaya dan perilaku minim sampah," imbaunya.

 

Di akhir, Hanif Faisol Nurofiq mengajak semua pihak untuk menjadikan momen Hari Lingkungan Hidup Sedunia ini sebagai titik balik untuk aksi nyata, bukan sekadar seremonial.Ā 

 

"Setiap langkah kecil kita, mulai dari mengurangi pemakaian kantong plastik, memilah sampah, hingga mendukung produk daur ulang akan memberi dampak besar bagi generasi mendatang. Bumi tidak membutuhkan kita, tetapi kitalah yang membutuhkan bumi. Mari kita wariskan lingkungan yang sehat dan nyaman, bukan tumpukan sampah plastik," pungkasnya.

 

Kegiatan dilanjutkan Aksi Pemilahan sampah dan Aksi Bersih Sampah Plastik di PKOR Way Halim dan sekitarnya yang dipimpin langsung oleh Wakil Gubernur Lampung didampingi Kepala dinas lingkungan Hidup Provinsi Lampung Emilia Kusumawati bersama jajaran Pejabat pimpinan Tinggi Pratama Provinsi Lampung dan para aktivis lingkungan hidup.

 

Dalam kegiatan tersebut terkumpul sampah sebanyak 362 Kg yang terdiri dari Sampah Organik sebanyak 36,2 Kg; Sampah Kertas sebanyak 72,4 Kg dan yang terbanyak Sampah Plastik sebanyak 253,5 Kg.Ā 

 

Melalui kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia Tahun 2025, Pemerintah Provinsi Lampung melalui Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Lampung berkomitmen untuk mendukung program pemerintah pusat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan dan mewujudkan pembangunanĀ  yang selaras dengan kelestarian lingkungan hidup.

 

Peserta terdiri dari Perwakilan Perguruan Tinggi Negeri dan Swasta Provinsi Lampung, Kepala Perangkat Daerah terkait di lingkungan Pemerintah Provinsi Lampung, Para Pimpinan Perusahaan termasuk beberapa rumah sakit, Beberapa Bank Sampah, Anggota Pramuka, Tim World Clean Up Day, Para Penggiat Lingkungan, Media Massa dan masyarakat sekitar.