NU Online

Wacana Libur Sekolah selama Ramadhan, Menuai Pro-Kontra

Senin, 6 Januari 2025 | 12:03 WIB

Wacana Libur Sekolah selama Ramadhan, Menuai Pro-Kontra

Anak-anak yang sedang belajar di sekolah (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online Lampung

Wacana libur sekolah selama satu bulan penuh pada Ramadhan menjadi perbincangan hangat usai beberapa waktu lalu diutarakan oleh Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar. Isu ini menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan.   

 

Wacana libur sekolah selama Ramadhan ini mendapat respons dari Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).  Ia menyarankan pemerintah agar mempertimbangkan model libur selama Ramadhan bagi anak sekolah. Menurutnya, libur yang diberikan harus direncanakan secara matang supaya memberikan manfaat yang maksimal bagi anak. 

 

Gus Yahya juga menyoroti siswa non-Muslim saat Ramadhan tiba yang tidak ada singgungannya sama sekali dengan kegiatan belajar. “Ramadhan itu digunakan untuk apa bagi anak-anak sekolah ini? Apalagi kalau kita lihat anak-anak sekolah yang non-Muslim, apakah mereka juga libur? Nah, kalau ikut libur, untuk apa? Ini juga harus dipikirkan,” katanya di Kantor PBNU Jakarta, Jumat (3/1/2025). 

 

“Libur bukan hanya soal ada libur atau tidak, tetapi libur untuk apa? Ini yang harus dirancang modelnya. Suka atau tidak suka, saya lihat selama ini belum ada model yang baik untuk diterapkan,” tambahnya. 

 

Sementara itu, Peneliti Sosial Pendidikan di Pusat Riset Kependudukan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Anggi Afriansyah menolak wacana libur sekolah selama Ramadhan. Menurutnya, libur sekolah selama Ramadhan akan menimbulkan risiko kenakalan kepada anak karena tidak ada pendampingan secara rutin. 

 

“Kalau tidak ada program yang memadai, tidak ada pendampingan yang memadai, anak-anak bisa terjebak pada kegiatan yang nonproduktif, bermain gawai, bermain game, nonton tv, keluar rumah tanpa alasan yang jelas. Ini bisa berpotensi anak ikut tawuran setelah sahur atau menjelang buka puasa,” ujarnya kepada NU Online, pada Ahad (5/1/2025).


Selengkapnya baca di sini.