Menjadi haji yang mabrur tentu impian semua jamaah haji yang berangkat ke Tanah Suci. Dalam hadits riwayat Bukhari disebutkan bahwa balasan yang pantas bagi orang yang memperoleh predikat haji mabrur adalah surga.
Namun tentu saja penyematan gelar haji mabrur adalah hak prerogatif Allah swt untuk hamba-hamba-Nya yang dikehendaki. Tugas setiap jamaah haji adalah melaksanakan semua rangkaian ibadah, menghindari larangan, dan berupaya meningkatkan ibadah lainnya baik secara kuantitas maupun kualitas.
Khutbah I
الحَمْدُ للهِ الْمَلِكِ الدَّيَّانِ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى مُحَمَّدٍ سَيِّدِ وَلَدِ عَدْنَانَ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَتَابِعِيْهِ عَلَى مَرِّ الزَّمَانِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، الْمُنَـزَّهُ عَنِ الْجِسْمِيَّةِ وَالْجِهَةِ وَالزَّمَانِ وَالْمَكَانِ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الَّذِيْ كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنَ، أَمَّا بَعْدُ، عِبَادَ الرَّحْمٰنِ، فَإنِّي أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللهِ المَنَّانِ، الْقَائِلِ فِي كِتَابِهِ الْقُرْآنِ: ﵟيَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱتَّقُواْ ٱللَّهَ وَلۡتَنظُرۡ نَفۡسٞ مَّا قَدَّمَتۡ لِغَدٖۖ وَٱتَّقُواْ ٱللَّهَۚ إِنَّ ٱللَّهَ خَبِيرُۢ بِمَا تَعۡمَلُونَ
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Mengawali khutbah pada hari ini, khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi untuk senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kita kepada Allâh ta’ala, satu-satunya Tuhan yang wajib dan berhak disembah, pencipta segala sesuatu, yang menakdirkan terjadinya segala sesuatu. Mahakuasa atas segala sesuatu, tidak membutuhkan kepada segala sesuatu dan, berbeda dengan segala sesuatu, yang tidak membutuhkan kepada tempat dan arah serta Mahasuci dari bentuk dan ukuran.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Pada kesempatan khutbah kali ini, khatib mengajak para jamaah untuk meningkatkan ketakwaan kepada Allah swt dengan menjalankan segala perintahNya dan menjauhi laranganNya. Dan pada kesempatan kali ini khatib akan menyampaikan materi khutbah tentang rasa syukur dan haji mabrur. Rasulullah saw bersabda:
الْعُمْرَةُ إِلَى الْعُمْرَةِ كَفَّارَةٌ لِمَا بَيْنَهُمَا والْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلَّا الْجَنَّةُ (رواه مالك وأحمد في مسنده والبخاري ومسلم والأربعة)
Artinya: Umrah ke umrah berikutnya adalah penghapus dosa di antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada balasan baginya kecuali surga (HR Malik, Ahmad, al-Bukhari, Muslim dan al-Arba’ah [Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’ai, Ibnu Majah]).
Rasulullah saw juga bersabda:
مَنْ حَجَّ هٰذَا الْبَيْتَ فَلَمْ يَرْفُثْ وَلَمْ يَفْسُقْ رَجَعَ كَمَا وَلَدَتْهُ أُمُّهُ (رواه البخاري ومسلم وغيرهما)
Artinya: Barang siapa yang berhaji ke Baitullah, lalu tidak bersetubuh (selama masih dalam rangkaian ibadah haji) dan tidak melakukan dosa besar, maka ia akan kembali (bersih dari dosa-dosanya) seperti saat dilahirkan ibunya (HR al-Bukhari, Muslim dan lainnya).
Haji mabrur adalah haji yang diterima oleh Allah, yaitu haji yang dilakukan dengan niat ikhlas semata-mata karena Allah, dengan harta yang halal dan baik, menjauhi dosa-dosa besar selama haji dan melakukan haji sesuai dengan tuntunan Rasulullah.
Oleh karena itulah, Baginda Nabi bersabda:
اللهم حِجَّة لَا رِيَاءَ فِيهَا وَلاَسُمْعَةَ (أخرجه ابن ماجه)
Artinya: Ya Allah, jadikanlah haji kami murni karena-Mu, tidak ada riya’ (niat agar dilihat dan dipuji orang lain) dan sum’ah (niat agar didengar, memperoleh popularitas dan dipuji orang lain) di dalamnya (HR Ibnu Majah).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Di antara tanda haji mabrur adalah apabila seseorang kembali dari haji dalam keadaan lebih baik dari sebelumnya. Kembali dari haji dalam keadaan tidak cinta dunia dan lebih mengutamakan akhirat.
Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Latha’if al-Ma’arif menegaskan bahwa tanda diterimanya ketaatan adalah apabila disambung dengan ketaatan berikutnya. Ibnu Rajab di kitab yang sama menceritakan, salah satu doa yang pernah dipanjatkan Imam Ahmad adalah:
اللهم أَعِزَّنِي بِطَاعَتِكَ وَلَا تُذِلَّنِي بِمَعْصِيَتِكَ
Artinya: Ya Allah, muliakanlah aku dengan ketaatan kepadamu dan janganlah hinakan aku dengan bermaksiat kepada-Mu (Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Latha’if al-ma’arifi).
Dan doa yang paling sering dibaca oleh Imam Ibrahim bin Adham adalah:
اللهم انْقُلْنِي مِنْ ذُلِّ الْمَعْصِيَةِ إِلَى عِزِّ الطَّاعَةِ
Artinya: Ya Allah pindahkanlah aku dari kehinaan maksiat kepada kemuliaan taat (Ibnu Rajab al-Hanbali dalam Latha’if al-ma’arifi).
Bahkan ketika dikatakan kepada sahabat ‘Abdullah bin ‘Umar ra, “Alangkah banyak orang yang berhaji.”
Beliau mengatakan: مَا أَقَلَّهُمْ
Artinya: Alangkah sedikit jama’ah haji yang hajinya diterima (Mushannaf ‘Abd ar-Razzaq).
Syuraih, salah seorang ulama di kalangan tabi’in mengatakan: الحَاجُّ قَلِيْلٌ وَالرُّكْبَانُ كَثِيْرَةٌ
Artinya: Jamaah haji yang diterima hajinya sedikit, walaupun orang yang berangkat untuk menunaikan haji sangat banyak (Mushannaf ‘Abd ar-Razzaq).
Sahabat ‘Abdullah bin ‘Abbas ra mengatakan mengenai kerikil yang dilempar jamaah haji di jamarat:
مَا يُقْبَلُ مِنْهُ رُفِعَ، وَمَا لَمْ يُتَقَبَّلْ مِنْهُ تُرِكَ
Artinya: Yang diterima darinya diangkat, dan yang tidak diterima ditinggal (Diriwayatkan oleh Ishaq bin Rahawaih seperti dituturkan oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani dalam at-Talkhish al-Habir).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Hari-hari ini, jamaah haji Indonesia masih terus diberangkatkan ke Tanah Suci Makkah. Kita doakan haji mereka mabrur dan diterima oleh Allah. Ketika mereka kembali nanti, kita sowani dan datangi mereka untuk mendoakan kita dan meminta ampunan dosa untuk kita.
Baginda Nabi saw bersabda:
اللهم اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الْحَاجُّ (رواه البيهقي وصححه الحاكم)
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa orang yang haji dan orang yang dimintakan ampunan dosa baginya oleh orang yang berhaji (HR al-Baihaqi dan dinilai shahih oleh al-Hakim).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah.
Demikian khutbah singkat pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga para jamaah haji senantiasa bisa bersyukur kepada Allah atas karunia bisa berziarah ke Makkah dan Madinah dan semoga menjadi haji yang mabrur.
Semoga kita juga dianugerahi rezeki yang barakah dan melimpah ruah agar tahun depan kita dipanggil dan dimampukan haji, umrah, dan berziarah ke makam Baginda Rasulullah saw.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
Khutbah II
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفَى، وَأُصَلِّيْ وَأُسَلِّمُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى، وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَهْلِ الْوَفَا. وَأَشْهَدُ أَنْ لَّا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَمَّا بَعْدُ، فَيَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ عَظِيْمٍ، أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّهِ الْكَرِيْمِ فَقَالَ: إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِيِّۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ صَلُّواْ عَلَيۡهِ وَسَلِّمُواْ تَسۡلِيمًا, اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ، فِيْ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ والْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ، اللهم ادْفَعْ عَنَّا الْبَلَاءَ وَالْغَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالْبَغْيَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ، مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، مِنْ بَلَدِنَا هٰذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً، إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ عِبَادَ اللهِ، إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ وَإِيتَآيِٕ ذِي ٱلۡقُرۡبَىٰ وَيَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَآءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡيِۚ يَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ , فَاذكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ.
Ustadz Nur Rohmad, Ketua Komisi Dakwah dan Pengembangan Masyarakat MUI Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur
Sumber: NU Online
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Cara Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu
2
Ikut Kang Jalal Yuk!, Pelatihan Tukang Jagal Halal LTMNU Pringsewu
3
IPNU-IPPNU MAN 1 Pringsewu Terbentuk, Persiapan Pelantikan Dikebut
4
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
5
Perkuat Peran di Bidang Kesehatan, PW Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lampung
6
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
Terkini
Lihat Semua