Khutbah Jumat: Akhir Bulan Maulid, Mari Tetap Istiqamah Mencintai Nabi saw
Rabu, 25 September 2024 | 15:40 WIB
Yudi Prayoga
Penulis
Mencintai Nabi Muhammad saw adalah bagian penting dari keimanan bagi setiap Muslim. Rasulullah saw adalah utusan Allah yang membawa ajaran Islam, dan mencintai beliau berarti menghormati, meneladani, serta mengikuti ajaran-ajarannya.
Beberapa cara untuk menunjukkan cinta kepada Nabi Muhammad saw antara lain: mengikuti sunnahnya, membaca dan memahami sirah nabi, dan membaca shalawat.
Mengucapkan shalawat untuk Nabi Muhammad saw adalah bentuk cinta dan penghormatan. Allah saw dan para malaikat pun mengirimkan shalawat kepada Rasulullah, sebagaimana tercantum dalam Al-Qur’an (QS Al-Ahzab: 56).
Khutbah I
اَلْحَمْدُ لله الَذِيْ أَرْسَلَ رَسُوْلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَهَدَانَا إلَى صِرَاطِ الْمُسْتَقِيْمِ صِرَاطِ الَذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَاالضَالِّيْنَ اَشْهَدُ اَنْ لَااِلَهَ اِلَّا اللهُ اَلْمَالِكُ الْحقُّ الْمُبِيْنُ وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًارَسُوْلُ الله صَادِقُ الْوَعْدِ الْاَمِيْنِ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَي سَيِّدِنَا محمدٍ فِى الْاَوَّلِيْنَ وَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا محمدٍ فِى اْلاَخِرِيْنَ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ اَمَّا بَعْدُ فَيَا اَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ اِتَّقُوااللهَ تَعَالَى حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَاتَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ وَاَخْلِصُوْا لَهُ الْعِبَادَةَ فَقَدْ اَفْلَحَ مَنْ اَخْلَصَ اَعْمَالَهُ لِهَِّى
قال الله تعالى : قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ. اللَّهُ الصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُنْ لَهُ كُفُوًا أَحَدٌ
Hadirin rahimakumullah,
Pada hari yang penuh berkah ini, di bulan Maulid, khatib mengajak kepada jamaah Jumat sekalian untuk senantiasa meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah swt, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Karena dengan takwa inilah Allah menjanjikan kemuliaan bagi hamba-hamba-Nya. Hal ini sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an Surat Al-Hujurat ayat 13:
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ
Artinya: Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa di antara kamu (QS Al-Hujurat: 13).
Hadirin rahimakumullah,
Hari Jumat ini merupakan Jumat terakhir bulan Rabiul Awal atau bulan Maulid. Mari dengan waktu yang singkat ini, kita harus tetap menanamkan cinta kepada nabi, baik di bulan Rabiul Awal maupun bulan yang lainnya. Karena seharusnya mencintai nabi adalah sepanjang hayat hidup kita.
Salah satu dari cara kita mencintai Nabi Muhammad saw, adalah dengan mempelajari sejarah hidupnya, terutama dalam perjuangan dan dakwah Islamnya, meneladani kebaikan-kebaikan akhlaknya, dan mengikuti sunnah-sunnah serta memperbanyak bacaan shalawat kepadanya.
Semua itu dikerjakan, agar kita semua termasuk orang-orang yang selalu mencintai dan dicintai oleh Rasulullah saw dan selalu mendapatkan syafaatnya di dunia sampai di akhirat kelak.
Hadirin rahimakumullah,
Dihadirkannya Nabi Muhammad saw ke dunia ini tidak lain dan tidak bukan, untuk menjadikan manusia mengesakan Allah swt serta mengikuti seluruh aturan-Nya. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an Surat as-Saba’ ayat 28:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلا كَافَّةً لِلنَّاسِ بَشِيرًا وَنَذِيرًا وَلَكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لا يَعْلَمُونَ
Artinya: Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui (QS As-Saba’ [34]: 28).
Hampir bisa dipastikan, dakwah Rasulullah saw kepada umat manusia sangat berhasil dengan waktu yang relatif singkat. Ini merupakan salah satu kemuliaan Nabi Muhammad saw.
Nabi hadir di tengah-tengah bangsa Arab yang menyembah berhala, menghinakan wanita, berpecah belah dengan beragam kabilah, tidak memiliki peradaban apapun, dan dengan sifat-sifat buruk lainnya. Dengan waktu singkat Nabi Muhammad mengajak manusia mentauhidkan Allah swt (monoteisme).
Menyembah Tuhan yang sama disembah oleh nabi-nabi sebelumnya. Mengangkat harkat wanita menjadi setara dengan kaum laki-laki secara fungsi dan sistem di masyarakat. Kemudian mempersatukan kabilah-kabilah menjadi saling bersaudara satu sama lain dengan semboyan ukhuwah Islamiyyah (saudara seislam-saudara seiman).
Hadirin rahimakumullah,
Kemuliaan Rasulullah saw juga tercermin dari dakwahnya yang sangat lemah lembut dan maslahat bagi umat manusia. Sehingga Islam dikenal sebagai agama yang mengajarkan kepada kemaslahatan dunia dan akhirat.
Rasulullah juga mengajarkan ajaran tentang persamaan manusia, persatuan, hubungan baik sesama manusia, hubungan baik sesama pemeluk agama, dan hubungan baik antar agama, saling menghargai, saling menolong, menjaga persaudaraan, perdamaian, dan sebagaianya.
Hal ini sebagaimana telah digambarkan bahwa Rasulullah saw diciptakan untuk kedamaian dan keselamatan bagi seluruh umat di dunia dan di akhirat. Maka dari itu, kita harus bersyukur kepada Allah swt, karena dijadikan sebagai umat Nabi Muhammad saw hingga selama-lamanya.
Hadirin rahimakumullah,
Salah satu bukti kita mencintai Rasul yang paling mudah dikerjakan adalah dengan memperbanyak shalawat baik di lisan maupun di dalam hati, karena shalawat tidak membutuhkan batasan usia, batasan sosial dan batasan apapun.
Selain itu, bershalawat kepada nabi merupakan perintah yang tercantum di dalam Al-Qur’an Surat al-Ahzab ayat 56:
إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya (QS. Al-Ahzab [33]: 56).
Ayat di atas menunjukkan, bahwa umat Islam bershalawat kepada Nabi Muhammad merupakan keharusan, karena itu semua merupakan bukti cinta kita kepadanya. Nabi saja sangat mencintai umatnya, bahkan ketika akan wafat yang disebut tiga kali adalah umatnya, bukan yang lainnya. Selain itu, ketika di akhirat kelak, bukti cinta Nabi kepada umatnya adalah dengan mensyafaatinya hingga masuk surga.
Hadirin rahimakumullah,
Selain memperbanyak bacaan shalawat, cara kita mencintai Rasulullah adalah dengan mengikuti sunnah-sunnahnya. Baik berupa perkataan, perbuatan maupun segala kebiasaan sikap Rasulullah.
Dikisahkan dalam kitab Nashaihul Ibad karya Imam Nawawi, Syekh Syibli mendatangi Ibn Mujahid, secara spontan Ibn Mujahid merangkul dan mencium kening Syekh Syibli. Syekh Syibli pun bertanya tentang hal itu. Syekh Mujahid menceritakan bahwa ia pernah bermimpi dan melihat Rasulullah mencium kening Syekh Syibli. Dalam mimpinya Ibn Mujahid bertanya kepada Rasulullah, hal apa yang menyebabkan Rasulullah begitu mencintai Syekh Syibli. Rasulullah menjawab bahwa Syekh Syibli selalu membaca dua ayat terakhir Surat at-Taubah dan shalawat setiap selesai shalat fardhu, yaitu:
لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ. فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لا إِلَهَ إِلا هُوَ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ
Dan membaca shalawat:
صَلَّى اللهُ عَلَيْكَ يَا مُحَمَّد
Kemudian Ibn Mujahid menanyakan akan hal itu terhadap Syekh Syibli dan ternyata Syekh Syibli selalu mengamalkan apa yang diceritakan Rasulullah dalam mimpi Ibn Mujahid tersebut.
Hadirin rahimakumullah,
Demikianlah khutbah yang singkat ini, mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua, baik yang membaca maupun yang mendengarkannya. Semoga kita selalu mengingat dan mencintai nabi di manapun dan kapanpun, karena sesungguhnya cintanya nabi kepada umatnya lebih besar dari cinta umatnya kepadanya.
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم وَالْعَصْرِ. إِنَّ الإنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ. إِلا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِى الْقُرْاَنِ الْعَظِيْمِ وَنَفَعَنَا وَاِيَّاكُمْ بِالْاَيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ فَاسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّح
Khutbah II
اَلْحَمْدُ لله حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا اَمَرَ. اَشْهَدُ اَنْ لَا اِلَهَ اِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ اِرْغَامًا لِمَنْ جَحَدَ وَ كَفَرَ. وَاَشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسُوْلُهُ وَ حَبِيْبُهُ وَ خَلِيْلُهُ سَيِّدُ الْإِنْسِ وَ الْبَشَرِ. اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَ اَصْحَابِهِ وَ سَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا
اَمَّا بَعْدُ، فَيَا عِبَادَ الله اِتَّقُوْا الله وَاعْلَمُوْا اَنَّ الله يُحِبُّ مَكَارِمَ الْأُمُوْرِ وَحَافِظُوْا عَلَى الطَّاعَةِ وَحُضُوْرِ الْجُمْعَةِ وَالْجَمَاعَةِ.قال الله تعالى فى القران الكريم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم إِنَّ اللَّهَ وَمَلائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ وَ بَارِكْ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِ سيدنا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَ سَلَّمْتَ وَ بَارَكْتَ عَلَى سيدنا اِبْرَاهِيْمَ وَ عَلَى اَلِ سيدنا اِبْرَاهِيْمَ فِى الْعَالَمِيْنَ اِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَ الْمُؤْمِنَاتِ وَ الْمُسْلِمِيْنَ وَ الْمُسْلِمَاتِ اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَ الْأَمْوَاتِ اِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَاتِ وَ قَاضِيَ الْحَاجَاتِ. رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَ هَبْلَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ. رَبَّنَا لَا تَجْعَلْ فِى قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ اَمَنُوْا رَبَّنَا اِنَّكَ رَؤُوْفٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَا هَبْلَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَ ذُرِّيَّتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَ اجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا. رَبَّنَا اَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَ فِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَ قِنَا عَذَابَ النَّارِ
عِبَادَ الله! اِنَّ الله يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَ الْإِحْسَانِ وَ اِيْتَاءِ ذِى الْقُرْبَى وَ يَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَ الْمُنْكَرِ وَ الْبَغْىِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَّكَّرُوْنَ فَاذْكُرُوْا الله الْعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَ اشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَ لَذِكْرُ اللهِ اَكْبَرُ وَ اللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُوْنَ
Yudi Prayoga, Pengajar di Pondok Pesantren Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 3 Cara Meraih Pahala yang Setara dengan Haji bagi yang Tidak Mampu
2
Anggota DPRD Lampung Minta Dinas Pendidikan Konsisten Terapkan Jalur SPMB
3
Peluncuran CV Rich Makmur International hingga Pesantren Ramah Anak Semarakkan Harlah RMINU
4
Tasyakuran Harlah Ke-71 RMINU, PWNU Lampung Harap Pesantren Jadi Basis Penjaga Nilai Kebangsaan
5
Diikuti 46 Peserta, Muli Mekhanai Asal Bandar Lampung dan Tulang Bawang Tampil sebagai Pemenang
6
Perkuat Peran di Bidang Kesehatan, PW Muslimat NU Jalin Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan Lampung
Terkini
Lihat Semua