Lampung Barat, NU Online Lampung 

Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Kabupaten Lampung Barat menyelenggarakan empat acara sosial keagamaan, berupa sunat massal barakah, bahtsul masail, gebyar shalawat, dan tabligh akbar.

 

Ketua MWCNU Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Hasmijan mengatakan, kegiatan ini merupakan rutinan Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (KBNU) Bandar Negeri Suoh di setiap penghujung tahun.

 

“Ini sudah tahun yang ke-4, dan merupakan bentuk realisasi dari NU sebagai organisasi yang bermanfaat secara sosial dan keagamaan,” ujarnya kepada NU Online Lampung, Kamis (4/1/2024).

 

Ia melanjutkan salah satunya yaitu sunat massal barakah, yang menjadi bukti pengabdian MWCNU Bandar Negeri Suoh di tengah masyarakat. Selain itu, kegiatan ini menjadi momen bagi kader NU untuk benar-benar menunjukkan pengabdian dan semangat berorganisasi.

 

“Saya berharap, para kader dapat bermanfaat bukan hanya untuk Nahdlatul Ulama secara internal. Namun juga dapat menjadi penggerak kegiatan sosial keagamaan di masyarakat,” katanya pada acara yang digelar Kamis-Ahad (28-31/12/2023) itu.

 

Salah satu tokoh NU Kecamatan Bandar Negeri Suoh, Ahmad Yasir Hadibroto menyampaikan, rangkaian acara puncak MWCNU Bandar Negeri Suoh harus menjadi sarana meningkatkan kualitas keilmuan serta kesadaran beragama bagi warga NU.

 

“Agar masyarakat cerdas dalam memahami keadaan dan peradaban dunia. Meningkatnya keilmuan warga NU, akan menghasilkan masyarakat yang mampu menyaring setiap isu yang diterima,” katanya.

 

Ia berpesan agar warga NU dapat bertabayyun setiap kali mendapatkan berita, sehingga tidak mudah dipecah belah. Warga NU harus cerdas memandang, cerdas menganalisa, serta bijak dalam memutuskan suatu hal.

 

“Saya berharap, KBNU Bandar Negeri Suoh dapat menjaga para alim dan ulama, agar selalu bersatu dalam mewujudkan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang damai,” tuturnya.

 

Menurut Ketua Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) PCNU Lampung Barat itu, agar mewujudkan negara yang baldatun tayyibatun warabbun ghofur.

(Ulil Hidayat)