MWCNU Balik Bukit Ajak Umat Islam Tetap Istiqamah dalam Amalan Aswaja
Jumat, 21 Maret 2025 | 08:08 WIB

MWCNU Balik Bukit, Lampung Barat saat menggelar safari Ramadhan di Masjid Baiturohman Pemangku Sumber Agung, Pekon (Desa) Sukarame, Balik Bukit, Rabu (19/3/2025). (Foto: Istimewa)
Lampung Barat, NU Online Lampung
Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan ujian, umat Islam dari kalangan Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) diminta tetap istiqamah dalam mengamalkan ajaran yang diwariskan para ulama salaf.
Hal tersebut disampaikan Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Balik Bukit, Ustadz Hernadi pada Safari Ramadhan di Masjid Baiturohman Pemangku Sumber Agung, Pekon (Desa) Sukarame, Balik Bukit, Rabu (19/3/2025).
“Istiqamah dalam menjalankan amalan ini merupakan bentuk keteguhan iman serta bukti kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya. Tidak meninggalkan nilai-nilai yang telah menjadi bagian dari keyakinan dan tradisi keislaman,” tuturnya.
Ia mengatakan, di berbagai pesantren dan majelis taklim, amalan Aswaja seperti istighotsah, tahlil, manaqib, dan shalawat terus dijalankan. Istiqamah dalam beribadah adalah kunci keberkahan hidup.
“Tantangan dan godaan pasti ada, tetapi jika kita tetap teguh dalam menjalankan amalan Aswaja, insyaallah kita akan mendapatkan ketenangan hati dan pertolongan dari Allah,” ujarnya.
Seorang jamaah dari pekon tersebut, H Arianto Harafat mengungkapkan bahwa istiqamah dalam menjalankan amalan Aswaja telah membawanya pada ketenangan batin.
“Dulu saya sering ragu dengan amalan yang saya lakukan, tetapi setelah saya istiqomah dalam dzikir dan tahlil, hidup saya menjadi lebih tenang dan berkah,” tuturnya.
Sementara itu Wakil Ketua PCNU Lampung Barat, Ustadz H Pairozi dalam materi keaswajaannya mengatakan, amaliah dalam tradisi NU merujuk pada praktik ibadah, tradisi keagamaan, dan aktivitas sosial-keagamaan yang berakar pada ajaran Aswaja dengan pendekatan mazhab fikih, teologi, dan tasawuf.
“Amaliah utama dalam tradisi Nahdlatul Ulama (NU) yaitu tahlilan dan doa bersama yang diisi dengan bacaan tahlil, yasin, dan doa untuk arwah. Kemudian Maulid Nabi, peringatan kelahiran Nabi Muhammad dengan pembacaan shalawat dan sirah Nabi,” paparnya.
Kemudian istighotsah, doa dan dzikir bersama untuk memohon pertolongan kepada Allah. Ziarah Kubur, mengunjungi makam para wali dan ulama sebagai bentuk penghormatan. Shalawat Nabi, membaca shalawat sebagai bentuk kecintaan kepada Rasulullah.
Ratib dan Hizib, yaitu dzikir-dzikir tertentu seperti Ratib Al-Haddad dan Hizib Nashr untuk perlindungan spiritual. Lalu amaliah dalam kehidupan sosial, gotong royong-tradisi kerja sama dalam masyarakat.
Pesantren, pendidikan berbasis keislaman yang mengajarkan ilmu agama dan kehidupan. Aswaja Annahdliyah, konsep Islam moderat yang mengedepankan toleransi dan kebangsaan. Hubbul Wathan Minal Iman, cinta tanah air sebagai bagian dari iman.
Ketua LAZISNU MWCNU Balik Bukit, Ustadz Suherman menyampaikan kegiatan pengumpulan dan penyaluran zakat, infak, sedekah maupun zakat fitrah harus dilaksanakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Lampung Barat, Unit Pengumpul Zakat (UPZ), dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang resmi
“Penting amil kita daftar ke Lembaga Zakat atau Badan Zakat. Karena yang dinamai amil dalam fiqih adalah orang yang mengelola zakat yang telah mendapat izin dan pengesahan dari pemerintah, dalam hal ini dari Kementrian Agama,” ungkapnya.