MTs Al Hikmah Bandar Lampung Gelar In House Training Kurikulum Cinta dan Deep Learning
Sabtu, 26 Juli 2025 | 21:14 WIB

MTs Al Hikmah Bandar Lampung saat menggelar In House Training di Lantai 2 Kantor Yayasan Al Hikmah, Sabtu (26/7/2025). (Foto: Istimewa)
Bandar Lampung, NU Online Lampung
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Al Hikmah Kedaton Bandar Lampung menggelar In House Training bertajuk merancang pembelajaran mendalam berbasis kurikulum deep learning dan kurikulum cinta di Lantai 2 Kantor Yayasan Al Hikmah, Sabtu (26/7/2025).
Training ini dihadirkan di MTs Al Hikmah sebagai upaya madrasah dalam mereson aktualnya pendidikan di zaman sekarang yang selalu dikembangkan oleh pemerintah.
Selain itu, kurikulum berbasis cinta adalah pendekatan pendidikan yang menempatkan cinta sebagai fondasi utama dalam proses belajar-mengajar.
Konsep ini tidak sekadar romantik atau emosional, tetapi lebih kepada pendidikan yang menumbuhkan kasih sayang, empati, penghargaan terhadap keberagaman, dan penghormatan terhadap martabat manusia.
Pemateri training, H Yusuf menyampaikan, kurikulum berbasis cinta merupakan pendekatan pendidikan yang menekankan pada relasi yang hangat antara guru dan siswa, serta pembelajaran yang bermakna dan membumi.
“Guru tidak hanya menyampaikan materi, tetapi juga menghadirkan hati di kelas. Kurikulum cinta ini menuntut guru menjadi pribadi yang otentik, mampu menyentuh sisi emosional dan spiritual peserta didik,” jelasnya.
Pengawas Provinsi Lampung itu juga mengenalkan konsep deep learning sebagai strategi pembelajaran yang mengajak siswa berpikir kritis, reflektif, dan menyelami makna dari setiap pengetahuan yang mereka peroleh.
“Dengan pembelajaran mendalam, siswa tidak hanya mengingat, tapi juga memahami, menghayati, dan menerapkan ilmu dalam kehidupan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala MTs Al Hikmah, Ustadz Ahmad Muslim dalam sambutannya menyampaikan pentingnya pembaruan kurikulum yang relevan dengan perkembangan zaman dan kebutuhan peserta didik.
“Kita ingin madrasah ini menjadi tempat yang membahagiakan bagi siswa dan guru. Melalui kurikulum berbasis cinta, kita harap suasana pembelajaran menjadi lebih hidup, hangat, dan membentuk karakter mulia,” ujarnya.
Ia juga mengajak seluruh guru untuk terus belajar, terbuka terhadap perubahan, dan menguatkan kolaborasi dalam mewujudkan madrasah yang unggul secara akademik dan spiritual.
Training tersebut diikuti oleh seluruh dewan guru MTs, dalam kesempatan tersebut pemateri training memberikan materi dengan santai, asik, dan komprehensif, sehingga apa yang dipaparkan mudah dipahami bagi guru-guru MTs.