Home Warta Syiar Bahtsul Masail Keislaman Khutbah Teras Kiai Pernik Kiai Menjawab Pendidikan Opini Literasi Mitra Pemerintahan Ekonomi Tokoh Seni Budaya Lainnya

Warta

Ketua LP Maarif PWNU Lampung: Moderasi Beragama, Perilaku Adil Terhindar dari Paham Ekstrem

Foto bersama Ketua LP Ma'arif PWNU Lampung, Prof Subandi dengan para pemateri dialog interaktif Moderasi Beragama. (Foto: Istimewa).

Metro, NU Online Lampung

Moderasi beragama adalah proses memahami sekaligus mengamalkan ajaran agama secara adil dan seimbang.

 

Agar seseorang terhindar dari perilaku ekstrem dalam berhadapan atau berinteraksi dengan kelompok lain yang berbeda dengannya.


Baca Juga:
Kembangkan Keterampilan di Era Digital, Pelajar NU Lampung Gelar Workshop Jurnalistik

 

Pernyataan tersebut disampaikan Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Maarif Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, Prof H Subandi pada dialog interaktif Moderasi Beragama bagi generasi muda.

 

Dialog interaktif tersebut diselenggarakan oleh Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU IPPNU) Lampung di Universitas Maarif Lampung (Umala), Metro.

 

“Moderasi beragama berbeda dengan moderasi agama. Moderasi beragama yang memiliki imbuhan ber- pada kata agama menunjukkan bahwa moderasi beragama adalah bentuk sikap dari pengamalan moderatnya agama,” ujarnya.

 

Ia mengatakan, merupakan pengamalan sikap moderatnya agama yang dilakukan seseorang. Sedangkan moderasi agama tanpa imbuhan ber- pada kata agama tidak menunjukkan makna kegiatan keagamaan.


Baca Juga:
Peran Gen Z dan Milenial pada Pemilu, IPNU IPPNU Lampung Gelar Pendidikan Politik Pemilih Pemula

 

“Karena agama tidak butuh dimoderasi, dan agama sudah memiliki nilai-nilai moderat,” tuturnya.

 

Ia juga berpesan kepada para Pelajar NU Lampung mengenai 4 hal dalam moderasi beragama yaitu komitmen kebangsaan, inklusif, toleran, dan menghargai budaya.

 

“Perlu diingat bahwa sikap dari moderasi beragama yaitu menerima dasar negara sebagai komitmen dalam berbangsa dan bernegara,” katanya.

 

Kemudian inklusif atau bersikap terbuka atau mudah menerima perbedaan tanpa melakukan kekerasan, dan bertoleransi terhadap sesama. Selanjutnya menghormati budaya dengan menerima budaya yang tidak bertentangan dengan agama.

 

Ia berharap kepada Pelajar NU Lampung untuk dapat menjadi pelopor Moderasi Beragama di kalangan milenial dengan melakukan 4 indikator dalam moderasi beragama tersebut.

(Nahdliya Izzatul Mutammimah)

Editor: Dian Ramadhan

Artikel Terkait