Istikmal, LF PBNU Ikhbarkan 1 Rabiul Awal Jatuh pada Kamis 5 September 2024
Selasa, 3 September 2024 | 19:42 WIB
Jakarta, NU Online Lampung
Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan bahwa 1 Rabiul Awal 1446 H jatuh pada Kamis Kliwon, 5 September 2024 atau mulai malam Kamis atas dasar istikmal.
“Telah dilaporkan penyelenggaraan rukyatul hilal pada Selasa Pon 29 Safar 1446/3 September 2024. Laporan lokasi yang menyelenggarakan rukyatul hilal bahwa dinyatakan tidak dapat melihat hilal,” bunyi surat pengumuman tentang awal Rabiul Awal 1446 H LF PBNU.
“Mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan partisipasi Nahdliyin dalam rukyatul hilal ini,” lanjut isi surat tersebut yang ditandatangani oleh Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa, dan Sekretaris H Asmuni Mansur.
LF PBNU mengimbau kepada jajaran LF Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Indonesia bertindak aktif untuk menyebarluaskan pengumuman awal bulan Rabiul Awwal 1446 H ini kepada warga NU khususnya jajaran pengurus di wilayah atau cabangnya masing-masing.
Adapun data hisab hilal LF PBNU pada akhir Safar 1446 H atau bertepatan dengan Selasa Pon, 3 September 2024 M adalah 2 derajat 39 menit 29 detik dengan elongasi 4 derajat 29 menit 13 detik dan lama hilal di atas ufuk 14 menit 15 detik. Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Selasa Pon 3 September 2024 M pukul 08:57:22 WIB.
Hal ini berdasarkan markaz Jakarta Gedung PBNU Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT). Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Baca Juga
Amalan yang Dianjurkan pada Rabu Wekasan
Adapun parameter hilal terkecil itu terdapat di Kota Merauke, Provinsi Papua Selatan. Ketinggian hilal di sana mencapai 1 derajat 49 menit dan elongasi hilal hakiki 3 derajat 38 menit, serta lama hilal di atas ufuk 10 menit 37 detik.
Sementara tinggi hilal terbesar terjadj di Kota Lhoknga, Provinsi Aceh. Ketinggian hilal di sana mencapai 2 derajat 58 menit, elongasi hilal hakiki 4 derajat 50 menit, dan lama hilal di atas ufuk 14 menit 52 detik.
Data di atas menunjukkan hilal sudah berada di atas ufuk, tetapi belum memenuhi kriteria imkanurrukyah. Pasalnya, tinggi hilal belum mencapai 3 derajat dan elongasi belum sampai 6,4 derajat.
(Dian Ramadhan)