Warta

Cegah Radikalisme hingga Isu Keagamaan, Kejati Siap Kolaborasi dengan Ulama di Provinsi Lampung

Selasa, 6 Agustus 2024 | 10:30 WIB

Cegah Radikalisme hingga Isu Keagamaan, Kejati Siap Kolaborasi dengan Ulama di Provinsi Lampung

Asintel Kejati Lampung saat mengunjungi Kantor MUI Lampung, Senin (5/8/2024). (Foto: Istimewa)

Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Dalam memperkuat kerja sama pencegahan penyalahgunaan narkoba dan radikalisme serta isu-isu keagamaan lainnya, Kejaksaan Tinggi (Kejati) Lampung melakukan silaturahim dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Lampung.

 

Acara tersebut berlangsung di kantor MUI Lampung, Senin (5/8/2024). Kejati Lampung dipimpin oleh Asisten Intelijen Kejati Fajar Gurindro mewakili Plt Kepala Kejaksaan Tinggi Lampung I Gde Ngurah Sriada, didampingi Kasi B dan Penerangan Hukum, serta jajarannya.

 

Kedatangan mereka disambut hangat oleh Ketua MUI Lampung Prof KH Moh Mukri, yang didampingi oleh Bendahara Umum Puji Raharjo dan beberapa pengurus MUI lainnya. 

 

Asisten Intelijen Kejati Lampung, Fajar Gurindro menekankan pentingnya kolaborasi antara lembaga penegak hukum dan institusi keagamaan dalam menghadapi masalah-masalah krusial seperti penyalahgunaan narkoba dan radikalisme. 

 

“Kami menyadari bahwa penegakan hukum semata tidak cukup untuk mengatasi masalah ini. Kita memerlukan sinergi yang kuat dengan MUI untuk menyebarluaskan informasi dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” ujarnya.

 

Ia juga mengatakan MUI Lampung memiliki peran strategis dalam memberikan bimbingan dan pendidikan agama kepada masyarakat. 

 

“Nilai-nilai agama yang ditanamkan oleh MUI dapat menjadi benteng yang kuat dalam mencegah perilaku negatif seperti narkoba dan radikalisme serta isu keagamaan lainnya. Oleh karena itu, kami sangat mengapresiasi kesempatan ini untuk bekerjasama lebih erat,” ungkapnya.

 

Ia juga percaya bahwa sinergi antara Kejaksaan dan MUI sangat penting untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di tengah masyarakat.

 

Sementara itu, Ketua MUI Lampung, Prof KH Moh Mukri menyambut baik inisiatif dari Kejati Lampung dan menegaskan komitmen MUI dalam mendukung upaya penegakan hukum dan keamanan di Provinsi Lampung. 

 

“MUI Lampung siap bersinergi dengan Kejati dalam berbagai aspek, terutama dalam memberikan pemahaman keagamaan yang benar kepada masyarakat untuk mencegah potensi konflik,” tuturnya.

 

Ia juga memberikan tanggapan positif terhadap inisiatif tersebut dan menyoroti pentingnya pencegahan serta rehabilitasi bagi anak-anak. 

 

“Anak-anak adalah aset berharga yang perlu kita lindungi dari berbagai pengaruh negatif. Kami siap berkolaborasi dengan Kejati Lampung untuk mengembangkan program edukatif yang berbasis pada nilai agama untuk mencegah penyalahgunaan narkoba dan radikalisme,” katanya.

 

Lebih lanjut, Prof Mukri menekankan pentingnya pendekatan rehabilitasi yang berfokus pada pemulihan mental dan spiritual anak-anak yang telah terjerumus dalam masalah tersebut. 

 

“Rehabilitasi anak-anak harus dilakukan dengan pendekatan yang humanis, melibatkan aspek agama dalam proses pemulihan mereka. Kami mendukung adanya fasilitas rehabilitasi yang tidak hanya mengatasi masalah fisik tetapi juga memperbaiki kondisi mental dan spiritual,” jelasnya.

 

MUI Lampung juga berencana untuk melaksanakan berbagai program khusus yang melibatkan keluarga dan komunitas dalam upaya pencegahan dan rehabilitasi.

 

“Keterlibatan keluarga dan masyarakat sangat penting dalam proses rehabilitasi. Kami akan mengadakan pelatihan dan workshop untuk orang tua dan tokoh masyarakat agar mereka dapat lebih memahami cara mendukung dan membimbing anak-anak mereka,” tambah

 

Bendahara Umum MUI Lampung, Puji Raharjo menyebutkan perkembangan teknologi digital saat ini memberikan tantangan baru dan sangat kompleks dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat. 

 

“Di era disrupsi digital, penyebaran paham radikal melalui media sosial dan platform digital lainnya menjadi ancaman serius bagi keamanan dan ketertiban masyarakat,” ujarnya.

 

Kepala Kemenag Lampung itu berharap Kejati Lampung dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk mencegah radikalisme dan juga penyalahgunaan narkoba yang semakin meresahkan.

 

Ia juga menggarisbawahi pentingnya peran aktif semua pihak dalam memerangi radikalisme dan narkoba. Kerja sama lintas sektor antara aparat penegak hukum, tokoh agama, dan masyarakat sangat diperlukan untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif.

 

“Saya juga mengapresiasi langkah-langkah yang telah diambil oleh Asintel Kejati Lampung dalam mengatasi isu-isu tersebut,” katanya.

 

Harapannya, program-program ini dapat terus ditingkatkan dan diperluas agar dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Pentingnya kolaborasi dan sinergi antara semua pihak untuk menjaga keamanan dan ketertiban di era digital ini. 

 

“Mari kita bersama-sama membangun kesadaran dan komitmen untuk melawan radikalisme dan narkoba. Dengan kerja sama yang baik, kita dapat menciptakan lingkungan yang aman, damai, dan sejahtera bagi seluruh masyarakat Lampung,” ungkapnya.