Syiar

Puasa Tahun ini Diprediksi Lebih Panas

Selasa, 16 Juni 2015 | 07:22 WIB

BANDAR LAMPUNG - Badan Meterololgi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Lampung menyatakan puasa di Bulan Ramadhan tahun ini berlangsung saat musim kemarau dengan cuaca yang panas dan lembab. Kepala Seksi Observasi dan Informasi BMKG Lampung Sugiono menyatakan, musim kemarau berlangsung pada awal Juni sampai dengan bulan September, dengan perkiraan cuaca mencapai 33 -34 derajat celcius. "Namun tidak melulu cuaca panas, karena hujan pun ada, namun tidak merata. Seperti di Bandar Lampung hujan, namun di Metro panas," ujar Sugiono. Menurutnya, cuaca panas terjadi pada pukul 10. 00 sampai pukul 16.00 WIB. “Panasnya akan terasa terik, sehingga kalau tidak dijaga akan membuat tubuh dehidrasi. Oleh karenanya, kami menghimbau masyarakat untuk menjada kondisi tubuh pada saat berpuasa," pesannya. Di tempat lain, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bandarlampung dr. Amran menyatakan, agar tubuh terhindar dari dehidrasi maka umat Muslim perlu menjaga kecukupan cairan di dalam tubuhnya, dengan mengonsumsi air sebanyak 8 gelas perhari. "Namun konsumsi air berlebih di satu waktu sekaligus juga tidak dianjurkan, karena kapasitas lambung menampung cairan terbatas. Oleh karenanya disiasati dengan aturan dua gelas saat malam, dua gelas saat berbuka, empat gelas saat tidur dan dua gelas saat sahur," katanya. Amran juga menghimbau masyarakat yang berpuasa untuk mengonsumsi makanan yang begizi dan buah-buahan segar agar kondisi badan selalu terjaga. Terpisah, Kepala Bidang Pemeriksaan dan Penyidikan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Provinsi Lampung, Ramadhan mengimbau, agar masyarakat tidak membeli makanan sembarang untuk berbuka puasa. Terlebih makanan yang tak higenis. Dikarenakan, makanan takjil yang berada di pinggir jalan, rentan terkena debu. "Oleh karenanya, pedagang pun harus membungkus makanan yang dijualnya, sehingga tak membahayakan pembeli," ungkapnya. Selain itu, sambung dia, masyarakat pun harus teliti untuk membeli makanan takjil. Karena ditakutkan, ada makanan-makanan yang mengandung pewarna buatan sampai berformalin. "Hal tersebut bisa terlihat dari rasa dan warna makanannya," pungkasnya. (jihan)


Terkait