BANDAR LAMPUNG - Haji adalah ibadah yang sangat spesial. Sebab, tak semua orang bisa berangkat ke Tanah Suci meski memiliki cukup persyaratan untuk menunaikan rukun Islam ke-5 tersebut.
Begitu kata Ustad Bukhori Muslim saat memberi siraman rohani keberangkatan lima pengurus Nahdlatul Ulama di Gedung PWNU Lampung 3, Jalan Soekarno-Hatta, Rajabasa, Rabu (24/8).
“Banyak orang yang kuat badannya tapi tidak mampu keuangannya. Banyak juga orang yang kuat keuangannya tapi badannya sudah tidak kuat lagi. Itulah sebabnya, ibadah haji ada di rukun Islam di nomor lima. Itu makna setelah orang itu sudah melaksanakan rukun islam 1-4 (syahadat, solat, zakat, puasa) dengan benar,” katanya.
Menurut Ustad Buckhori, orang yang berangkat haji adalah orang yang sudah total berangkat karena Lillahitaala.
“Kesiapan lahir batin itu tidak cukup, perlu didukung oleh doa. Itulah kenapa kita perlu berdoa, pamit. Itu dilakukan di zaman nabi, saat Abu Bakar diangkat menjadi khalifatul haji,” katanya.
Menurur Ustad Buchori, Indonesia menjadi negara yang paling besar mengirimkan jemaah haji ke Tanau Suci dalam setiap tahunnya.
“Berdoa di sana itu makbul. Jadi kalau memang jemaah haji benar-benar mabrur maka negara kita pasti diridhoi. Artinya, banyak tamu dari Indonesia ini yang tidak diundang oleh Allah SWT. Hanya nyesak-nyesakiin saja, menuh-menuhin antrian saja. Mereka bukan tamu Allah. Mereka tamu yang nyusup. Ini harus menjadi renungan kita,” katanya.
Kata Ustad Buchori, hakikat orang yang melaksanakan haji adalah yang ingin menuntaskan rukun Islamnya. “Karena itu, harusnya tujuan berangkat haji hanya Allah,” pungkasnya. (rafa)