Doa Menyambut Jamaah Haji Pulang ke Tanah Air yang Dibaca Rasulullah
Sabtu, 22 Juni 2024 | 08:48 WIB
Puncak pelaksanaan ibadah haji 1445 H/ 2024 sudah berakhir. Jamaah haji asal Indonesia pun sudah mulai dipulangkan ke Tanah Air secara bertahap.
Kembalinya para jamaah haji tentu akan disambut keluarga dengan suka cita. Mereka telah kembali dari Tanah Suci dalam waktu yang cukup lama untuk menunaikan rukun Islam kelima, dan kini dapat berkumpul kembali dengan keluarga.
Sebagai wujud rasa gembira, kita dianjurkan untuk mendoakan jamaah haji yang sudah kembali usai menunaikan ibadah haji. Ada lafal doa dalam menyambut jamaah pulang haji, seperti yang pernah dibaca Rasulullah saw.
قَبَّلَ اللهُ حَجَّكَ، وَغَفَرَ ذَنْبَكَ، وَأَخْلَفَ نَفَقَتَكَ
Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka.
Artinya: Semoga Allah menerima ibadah hajimu, mengampuni dosamu, dan mengganti pengeluaranmu.
Doa ini disebutkan secara lengkap oleh Imam An-Nawawi di Kitab Al-Azkar-nya sebagai berikut:
روينا في كتاب ابن السني عن ابن عمر رضي الله عنهما قال: جاء غلام إلى النبي صلى الله عليه وسلم فقال: إني أريد الحج، فمشى معه رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا غلام، زودك الله التقوى، ووجهك في الخير، وكفاك الهم"، فلما رجع الغلام سلم على النبي صلى الله عليه وسلم فقال "يا غلام قبل الله حجك، وغفر ذنبك، وأخلف نفقتك
Artinya: Diriwayatkan kepada kami di Kitab Ibnu Sunni dari Ibnu Umar ra, bahwa suatu hari seorang jejaka menemui Rasulullah, “Aku ingin berhaji wahai Rasul.” Ia kemudian berjalan bersama Rasulullah. Rasul mendoakannya, “Zawwadakallâhut taqwa, wa wajjahaka fil khair, wa kafâkal hamma.” Sepulang dari haji, ia menemui Rasulullah. Rasul mendoakan, “Wahai pemuda, Qabballallâhu hajjaka, wa ghafara dzanbaka, wa akhlafa nafaqataka."
Doa berikutnya adalah:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْحَاجِّ وَلِمَنِ اسْتَغْفَرَ لَهُ الحَاجُّ
Allâhummaghfir lil hâjj, wa li man istaghfara lahul hâjj.
Artinya: Ya Allah, ampunilah dosa jamaah haji ini dan dosa orang yang dimintakan ampun oleh jamaah haji ini.
Doa ini dikutip dari hadits riwayat Abu Hurairah ra. Riwayat ini juga disebutkan oleh Imam An-Nawawi dalam Al-Adzkar yang dikutip dari Sunan Al-Baihaqi. Menurut Imam Al-Hakim, hadits ini shahih berdasarkan syarat hadits Muslim.