Wukuf di padang Arafah kerap disebut sebagai puncak pelaksanaan ibadah haji. Wukuf yang merupakan salah satu rukun haji itu menjadi pembeda antara haji dan umrah.
Sebelum melaksanakan wukuf, jamaah haji perlu mempersiapkan diri untuk mengikutinya. Persiapan terutama dari segi fisik, agar tidak terlalu kelelahan jelang pelaksanaan wukuf, terlebih bagi lansia.
Pada saat wukuf, jamaah haji disunnahkan untuk memperbanyak dzikir dan doa. Diantaranya adalah membaca doa yang sering dibaca Rasulullah saw saat wukuf di Arafah.
Al-Mawardi dalam Al-Hawil Kabir menyatakan, di antara doa yang sering dibaca Rasul saat wukuf di Arafah adalah berikut ini, sebagaimana dilansir dari NU Online.
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي قَلْبِي نُورًا اللَّهُمَّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَسَاوِسِ الصَّدْرِ وَمِنْ سَيِّئَاتِ الْأُمُورِ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا يَلِجُ فِي اللَّيْلِ وَشَرِّ مَا يَلِجُ فِي النَّهَارِ وَمِنْ شَرِّ مَا تَهُبُّ بِهِ الرِّيَاحُ، وَشَرِّ بَوَائِقِ الدَّهْرِ
Lâ ilâha illallâhu wahdahû lâ syarîkalah. Lahul mulku walahul hamdu wa hua alâ kulli syai’in qadîr. Allâhummaj‘al fî sam‘î nûrâ, wa fî basharî nûrâ, wa fî qalbî nûrâ. Allâhummasyrah lî shadrî, wa yassir lî amrî. Allâhumma innî a‘ûdzu bika min wasâwisis shadri, wa min saayi’âtil umûr, wa min adzâbil qabri. Allâhumma innî a‘ûdzu bika min syarri mâ yaliju fil lail, wa syarri mâ yaliju fin nahâr, wa syarri mâ tahubbu bihir rîhu, wa syarri bawâ’iqid dahri.
Artinya: Tidak ada Tuhan selain Allah swt dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Dia memiliki kekuasaan dan berhak atas setiap pujian. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Wahai Tuhanku, jadikanlah pendengaranku, penglihatanku, dan hatiku bercahaya. lapangkanlah dadaku dan mudahkanlah urusanku. Aku berlindung kepada-Mu dari bisikan hati, perkara yang buruk, dan dari azab kubur. Aku juga berlindung dari kejahatan yang datang di malam hari dan siang hari. Aku berlindung dari kejahatan yang dibawa angin dan kejelekan zaman.
Selain memperbanyak doa dan dzikir, jamaah dianjurkan pula membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya. Al-Mawardi dalam Al-Hawi mengatakan:
وَيُسْتَحَبُّ أَنْ يُكْثِرَ مِنْ قِرَاءَةِ سُورَةِ الْحَشْرِ فَقَدْ رُوِيَ ذَلِكَ عَنْ عَلِيٍّ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
Artinya: Disunnahkan membaca Surat Al-Hasyr sebanyak-banyaknya karena ada riwayat dari Ali bin Abu Thalib tentang hal itu.
Baca Juga
Lima Kesunnahan saat Wukuf di Arafah
Al-Mawardi menambahkan:
وَيَجْتَهِدُ فِي الدُّعَاءِ لِأَنَّهُ أَعْظَمُ الْأَيَّامِ الَّتِي تُرْجَى فِيهَا الْإِجَابَةُ، وَرَوَى ابْنُ الْمُسَيِّبِ عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا أَنَّ النَّبِيَّ - صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم َ - قَالَ: " مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ أَنْ يَعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَدَدًا مِنَ النَارِ مِنْ يَوْمِ عرفة
Artinya: Hendaklah bersungguh-sungguh dalam doa, sebab hari itu termasuk hari paling utama yang diharapkan terkabulnya doa. Ibnu Musayyab meriwayatkan dari Aisyah bahwa Rasulullah saw berkata, ‘Tidak ada hari di mana Allah swt membebaskan hamba-Nya dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah.
Berdasarkan penjelasan tersebut, ketika wukuf di Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, jamaah haji selain memperbanyakan dzikir, juga dapat membaca doa seperti yang dicontohkan Rasulullah saw dan Surat Al-Hasyr merujuk pada riwayat Ali bin Abu Thalib.
Tentu saja doa tersebut harus dibaca secara sungguh-sungguh, dengan harapan Allah mengabulkan doa kita. Apalagi sebagaimana disampaikan Rasulullah saw, doa paling utama ialah doa pada hari Arafah.