Syiar

3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Pembebasan Kota Makkah

Kamis, 6 Maret 2025 | 07:56 WIB

3 Peristiwa Penting di Bulan Ramadhan, Salah Satunya Pembebasan Kota Makkah

Ilustrasi bulan Ramadhan (Foto: NU Online)

Ramadhan adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Islam. Bulan kesembilan dalam kalender hijriah itu memiliki kemuliaan dan keutamaan melebihi bulan-bulan lainnya.


Sebagai umat Islam, sudah selayaknya pula kita mengetahui peristiwa penting yang pernah terjadi di bulan Ramadhan dalam sejarah Islam. Berikut ini tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan yang terjadi di zaman Rasulullah saw.


Pertama, bulan diturunkannya Al-Qur’an


Saat Nabi mencapai usia 40 tahun, Allah mengutusnya untuk alam semesta, mengeluarkan mereka dari sesatnya kebodohan menuju terangnya pengetahuan.


Pada tanggal 17 Ramadhan, 13 tahun sebelum hijriah, Nabi menerima wahyu pertama. Menurut pakar astronomi, Syekh Mahmud Basya menuturkan, waktu itu bertepatan dengan awal Februari tahun 610 Masehi.


Mendekati masa-masa turunnya wahyu pertama, Nabi sangat sering berkhalwat di Gua Hira, menjauh dari manusia dan beribadah khusyuk di sana selama beberapa hari. Terkadang 10 hari, terkadang lebih sampai satu bulan. Ritual ibadah Nabi di Gua Hira mengikuti tata cara yang dipakai kakeknya, Nabi Ibrahim As.


Di tengah-tengah peribadatannya di Gua Hira, Nabi didatangi sosok yang tak pernah dikenalnya. “Bergembiralah wahai Muhammad, aku Jibril. Dan engkau adalah utusan Allah untuk umat ini,” tutur sosok malaikat itu.


Jibril lalu menyuruh Nabi membaca. Nabi menjawab tidak bisa. Perintah itu sampai diulang tiga kali oleh Jibril, jawaban Nabi sama “Mâ anâ bi qarî’in, aku tidak bisa membaca.” Kemudian Jibril membacakan wahyu pertama, Surat al-Alaq ayat 1 sampai 5.


Kedua, perang Badar

Perang Badar atau biasa disebut Ghazwah Badr al-Kubra adalah perang yang menjadi pembeda, menandai awal kejayaan kaum Muslimin. Dengannya Allah memuliakan Islam, meninggikan menaranya, dan mengikis berhala-berhala. Dalam peperangan ini, Nabi membawa 313 pasukan Muslim, menghadapi 950 pasukan non-Muslim.


Perbedaan jumlah pasukan yang mencolok tersebut tidak lantas mengecilkan nyali tentara Muslim. Dengan tekad yang kuat, kaum Muslimin berhasil memporak-porandakan pasukan kafir. Allah menguatkan mereka dengan malaikat-malaikat. Kaum kafir Quraisy lari sejadi-jadinya, kaum Muslim mengejar mereka, membunuh, dan menawan. Dari pasukan Muslim, gugur 14 orang syahid.


Dari pasukan kafir, yang terbunuh dan tertawan masing-masing 70 orang. Di antara yang terbunuh adalah Abu Jahal. Setelah selesai perang, Nabi memerintahkan untuk mengebumikan Muslim yang gugur, dan juga memakamkan pihak lawan yang terbunuh.


Peristiwa perang badar terjadi pada hari Jumat 17 Ramadhan, tahun 2 hijriah, yang bertepatan dengan 13 Maret 624 Masehi.


Ketiga, pembebasan Kota Makkah

Tanggal 20 Ramadhan tahun 8 hijriah merupakan waktu yang bersejarah dalam Islam. Pada saat itu Rasulullah dan para sahabatnya berhasil menaklukan Kota Makkah dalam sebuah peristiwa yang disebut dengan Fathu Makkah (penaklukan Makkah).


Peristiwa tersebut dipicu oleh perlakuan orang Quraisy yang merusak satu perjanjian dari beberapa perjanjian Hudaibiyyah. Orang Quraisy bersekongkol dengan kabilah lainnya untuk memerangi orang-orang yang berdamai dengan Rasul.


Dalam peristiwa itu, Nabi saw mengerahkan 10.000 pasukan Muslim. Rasul menunjuk sahabat Khalid bin Walid sebagai panglima perang dan memerintahkannya agar tidak memulai menyerang sebelum diserang. 


Dalam peristiwa tersebut,  Nabi memerintahkan untuk menghancurkan berhala di sekitar Ka’bah yang berjumlah 360. Nabi yang datang dengan 10.000 pasukan berhasil menguasai Makkah tanpa perlawanan yang berarti.  Selepas itu, kaum Muslimin mengumandangkan takbir, Rasulullah shalat di Maqam Ibrahim dan meminum Air Zamzam.


Kaum kafir Quraisy yang menyaksikan itu, menjadi harap-harap cemas. Mereka yang dahulu menyakiti, mengusir dan berencana membunuh Nabi menunggu keputusan beliau memperlakukan mereka. Bisa saja Rasul membunuh mereka. Namun dengan belas kasihnya yang luas, beliau memaafkan dan membebaskan mereka. “Pergilah, Kalian bebas,” kata Nabi. 


Demikian tiga peristiwa besar yang terjadi di bulan Ramadhan, seperti dilansir dari NU Online. Semoga Ramadhan kita kali ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya, dalam menggapai keberkahan dan rahmat dari Allah swt.