Bandar Lampung, NU Online Lampung 

Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengembangan Karir dan Kewirausahaan atau biasa disebut Center for Career and Entrepreneurship Development (CCED) Universitas Lampung (Unila) menyelenggarakan Pelatihan Konsultasi Karier Sebaya secara luring di Ruang Pelatihan CCED.

Pelatihan Konsultasi Karir Sebaya dihadiri 96 mahasiswa semester empat dan semester enam dari 8 Fakultas. Kegiatan ini dibagi menjadi 2 sesi, yakni sesi pagi dan sesi siang. Salah satu narasumber pelatihan ialah Ajeng Mustika Sari yang menyampaikan materi Kiat Konseling Sebaya. 

Kepala Pembinaan dan Konsultasi Karier CCED Unila, Dr Muhammad Nurwahidin dalam laporannya mengatakan, CCED memberikan pelatihan-pelatihan terhadap mahasiswa Unila dalam hal persiapan karier.

“Salah satu keterbatasan terbesar dalam proses melayani persiapan karier mahasiswa Universitas Lampung adalah ketersedian konselor karier yang kompeten. Berdasarkan hal tersebut, digagaslah kegiatan Pelatihan Konsultasi Karier Sebaya ini,” ujarnya yang juga menyampaikan materi Wawasan Karier.

Sementara, mewakili Kepala CCED, Ani Lestari meminta, peserta agar dapat mengikuti kegiatan secara tertib. 

“Kegiatan ini sudah menjadi kegiatan rutin di CCED, melalui kegiatan ini semoga dapat membentuk jiwa konselor pada mahasiswa agar dapat membantu sesama rekan mahasiswa mempersiapkan kariernya,” ungkapnya.

Selain itu UPT Karir dan Kewirausahaan sosialisasikan pelaksanaan Tracer Study Tahun 2023. Kegiatan yang berlangsung di ruang pelatihan CCED dibuka secara resmi oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Dr Anna Gustina Zainal

Kepala Divisi Tracer Study dan Penjaminan Mutu, Dr Nur Efendi menyampaikan, rangkaian acara sosialisasi ini sudah dimulai pada awal bulan Februari tahun ini.

“Pada hari ini kita melakukan sosialisasi kepada 11 Kepala Program Studi (Kaprodi), terdiri dari prodi D3, S1, dan S2,” ujarnya Kamis (23/2/2023) sebagimana dikutip dari laman Universitas Lampung.

Ia mengungkapkan, sosialisasi tracer study dilakukan karena menjadi urgensi yang harus diupayakan oleh Unila dalam rangka penilaian delapan Indikator Kinerja Utama (8 IKU) perguruan tinggi, khususnya pertama (IKU 1).

Selain itu, data yang dihasilkan dari penelusuran alumni juga sangat berguna untuk kebutuhan akreditasi perguruan tinggi baik tingkat universtas maupun program studi (D3, S1, Profesi, S2, dan S3).

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni, Anna Gustina mengatakan, Unila sangat berkepentingan dengan capaian IKU 1 sebagai cerminan dari kualitas proses pendidikan dan pembelajaran yang telah diselenggarakan.

Untuk memenuhi standar tersebut diperlukan upaya yang terencana dan sistematis guna meningkatkan kinerja IKU 1 agar capaiannya semakin mendekati gold standar.

“Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan keterlibatan mahasiswa dan alumni melalui program studi dalam pelaksanaan tracer study,” katanya.

Dirinya berharap kegiatan ini dapat memberikan forum diskusi yang solutif dan adaptif untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tracer study Unila.

“Semoga adanya kegiatan ini, capaian IKU 1 kita yang sebelumnya merah bisa berubah menjadi hijau,” ungkapnya.