Pendidikan

Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Gelar Sosialisasi Bahaya Perundungan dan Kesehatan Mental

Senin, 29 Juli 2024 | 20:35 WIB

Mahasiswa KKN UIN Raden Intan Gelar Sosialisasi Bahaya Perundungan dan Kesehatan Mental

Sosialisasi bahaya perundungan dan kesehatan mental oleh mahasiswa KKN UIN Raden Intan (Foto: Istimewa)

Pesawaran, NU Online Lampung

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 325 Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Desa Wates menyelenggarakan sosialisasi bahaya perundungan (bullying) dan kesehatan mental di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 06 Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, Sabtu (27/7/2024).


Sosialisasi ini diadakan sebagai bentuk respon terhadap maraknya kasus perundungan yang akhir-akhir ini di lingkungan pendidikan yang tersebar di media sosial. 


Ketua Kelompok KKN, Ade Suteja mengatakan banyak kasus perundungan karena suatu perbedaan atau kesenjangan, padahal itu semua fitrah dari Tuhan.


“Perbedaan merupakan suatu hal yang niscaya dan anugerah tersendiri bagi kehidupan. Maka kita harus bisa menjadikan perbedaan sebagai rahmat, bukan masalah, permusuhan dan bullying,” ujarnya.


Di sekolah ini, lanjutnya, merupakan wadah dari segala manusia, segala entitas sosial, segala ras, suku dan agama. Semua berkumpul untuk tujuan yang sama yakni mencari ilmu. 


“Kita dengan latar belakang yang berbeda, dikumpulkan di sekolah ini, tiada lain, bertujuan untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuan, maka hindari tujuan lain yang bisa menghambat pembelajaran, apalagi sikap kekerasan,” ungkapnya.


Sosialisasi bahaya perundungan dipaparkan oleh 2 mahasiswa KKN, Ambarkah Deviona dan Sela Gustia. Mereka menyampaikan bahwa sikap perundangan di sekolah sangat berbahaya, karena setelahnya akan memiliki efek yang panjang. Salah satunya bisa terkena gangung jiwa. 


“Perundungan bagi siswa di sekolah sangat berbahaya, karena korbannya bisa mengalami depresi yang berujung kepada gangguan jiwa atau orang dalam gangguan jiwa (ODGJ),” paparnya.


Selain sosialisasi bahaya perundungan, mahasiswa KKN juga mensosialisasikan tentang kesehatan mental. Adapun pemateri kesehatan mental, salah satu mahasiswa KKN jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam (BKPI), Septiani mengatakan, kesehatan mental sangat penting di kehidupan seseorang, terutama mereka yang ada di masa pertumbuhan. 


“Kesehatan mental sangat penting bagi kehidupan manusia, terutama yang masih di level pertumbuhan, karena sehatnya mental di waktu pertumbuhan akan berakibat di masa selanjutnya,” katanya. 


Ciri-ciri kesehatan mental, lanjutnya, yakni memiliki jiwa yang tenang dan pembawaan diri yang baik. Karena dia tidak memiliki tekanan dalam mentalnya. 


“Kesehatan mental dicirikan dengan ketenangan jiwa pada seseorang, dan perilaku baik, karena dia tidak memiliki tekanan mental. Karena perilaku seseorang merupakan representasi dari mental seseorang. Jika mentalnya baik, maka perilakunya ikut baik,” katanya.


Dalam hidup, kesehatan mental yang buruk dan rusak, akan menjadikan hidup yang berantakan. Jika seseorang tergantung jiwa dan mentalnya, maka hidupnya akan gelisah. 

(Yudi Prayoga)