Mitra

Kapasitas 60 Ribu Rumah Tangga, Jokowi: SPAM Bandar Lampung ini Lebih Baik dari Air Kemasan

Senin, 26 Agustus 2024 | 13:45 WIB

Kapasitas 60 Ribu Rumah Tangga, Jokowi: SPAM Bandar Lampung ini Lebih Baik dari Air Kemasan

Presiden RI Joko Widodo saat meresmikan SPAM Kota Bandar Lampung, Senin (26/8/2024). (Foto: Istimewa)

Lampung Selatan, NU Online Lampung 

Presiden Joko Widodo didampingi Penjabat (Pj) Gubernur Lampung Samsudin meresmikan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung di Kecamatan Tegineneng Lampung Selatan, Senin (26/8/2024). 

 

Presiden Joko Widodo menyampaikan SPAM Kota Bandar Lampung ini merupakan salah satu proyek strategis nasional yang sudah dikerjakan sejak Tahun 2020 untuk memenuhi ketersediaan air bersih khususnya air bersih rumah tangga. 

 

SPAM Kota Bandar Lampung ini dibangun dengan anggaran Rp1,38 Triliun dan dapat melayani kebutuhan air bersih dengan kapasitas 60.000 rumah tangga. 

 

“Saya melihat tadi airnya sangat bersih, dan disampaikan tadi oleh bu Dirjen katanya air di sini lebih bagus lebih bersih dari air kemasan. Karena Nephelometric Turbidity Unit (NTU) nya 0,278, padahal standar dari Kemenkes itu 3, kalau air kemasan itu 0,8 jadi lebih bagus,” ujarnya.

 

Untuk diketahui Nephelometric Turbidity Unit adalah pengukuran umum untuk air keran dan merupakan batasan peraturan umum untuk kualitas air minum. 

 

“Saya titip bu Wali Kota, pak Bupati agar sambungan ke rumah tangga betul-betul didorong, agar semakin banyak rumah tangga kita yang memiliki sambungan dari SPAM yang kita bangun ini,” ungkapnya 

 

Selanjutnya Presiden Joko Widodo menekan tombol sirine dan menandatangani prasasti sebagai tanda diresmikannya SPAM Kota Bandar Lampung. 

 

“Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim pada siang hari ini Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung saya nyatakan diresmikan,” tutupnya. 

 

Turut mendampingi Presiden dalam peresmian tersebut yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan, Direktur Utama Adhi Karya Entus Asnawi Mukhson, dan Direktur Utama Waskita Karya Muhammad Hanugroho.